Menu

Mode Gelap
Beri Apresiasi, Pemkot Blitar Gelar Undian PBB-P2 Tahun 2023 Tingkatkan Kerjasama Pendidikan Indonesia dan Jerman, Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung Berkunjung ke Jerman Pelaku Pencurian Mobil Berhasil Diringkus Polisi, Ini Modusnya… Rakorbin SSDM Polri, Biro SDM Polda Jatim Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan Gratis

Jawa Timur · 30 Des 2023 WIB ·

Beredar Video Dugaan Penyuapan, Pengamat Politik Akan Melaporkan ke APH


 Beredar Video Dugaan Penyuapan, Pengamat Politik Akan Melaporkan ke APH Perbesar

TULUNGAGUNG, 90detik.com-Beredarnya video pada salah satu aplikasi media sosial, yang membuat geger dan viral di Tulungagung.

Dalam sebuah video berdurasi 2 menit 39 detik, tokoh masyarakat tersebut merekam dirinya sendiri menggunakan kamera ponsel.

Dan menunjukkan uang yang diduga akan di suap senilai Rp.1 milyar. Agar tidak mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Ia mengungkapkan bahwa uang tersebut diberikan kepadanya dengan alasan agar tidak mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres mendatang.

Tokoh masyarakat tersebut juga menyebut bahwa ia merekam video tersebut untuk memberitahukan kepada teman-temannya mengenai hal ini.

Tokoh masyarakat yang diduga yang akan di suap tersebut adalah H. Dimyati, pemilik Madrasah Miftahul Huda di Tulungagung.

Namun, ketika dimintai konfirmasi, Dimyati menyatakan bahwa ia bersama keluarga dan tim pengacara Forsikuhabin telah sepakat untuk tidak melanjutkan peristiwa ini ke publik.

“Mohon maaf mas, terkait hal itu saya beserta keluarga dan tim pengacara Forsikuhabin sudah sepakat untuk tidak dilanjutkan ke publik dan lain – lain, jadi mohon maaf, hal itu sudah cukup sampai disini”, terangnya saat dihubungi awak media 90detik.com melalui pesan singkat berjejaring pada Kamis (27/12).

Hal ini, menarik perhatian Sudarmaji pengamat politik di Tulungagung, menurutnya kasus ini bisa mengakibatkan ketegangan antar pendukung Paslon lainnya. Terlebih yang membuat video itu adalah seorang tokoh.

“Ini yang seharusnya tidak perlu disebarkan, dan saya sangat menyayangkan sikapnya itu, karena bisa mengakibatkan ketegangan serta ada saling curiga antara pendukung calon presiden,” ungkapnya, pada awak media dirumahnya.

Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan fair play, dan lebih utama harus memberikan informasi yang bisa dipercaya.

Untuk menjaga marwahnya demokrasi dalam setiap prosesnya, termasuk dalam Pilpres 2024 mendatang serta sebagai tokoh juga harus bisa menjaga kondusifitas wilayah, bukan setelah ada konfirmasi masalah yang disampaikan ke publik berhenti sampai disitu.

“Saya berencana untuk melaporkan oknum yang terlibat dalam penyuapan ini ke Aparat Penegak Hukum (APH) dan Bawaslu. Dan kasus ini menunjukkan adanya upaya untuk mempengaruhi jalannya Pilpres dengan cara yang tidak adil,”tegasnya.

(Red/JK)

Artikel ini telah dibaca 344 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Peringati Harlah NU ke-102, Al Azhaar Tulungagung Gelar Istighosah dan Ngaji Rutin

20 Januari 2025 - 02:42 WIB

Rapat Kerja Daerah IPHI Kabupaten Bangkalan Bahas Program Kerja 2025

19 Januari 2025 - 02:10 WIB

Pelantikan Pengurus IPHI Bangkalan, Emil Dardak Memberi Apresiasi Ketua IPHI Generasi Muda

18 Januari 2025 - 05:58 WIB

Mobil Senyum Polres Tulungagung Hadir Berbagi Makanan Bergizi, Pelajar SLB Riang Hati

17 Januari 2025 - 05:43 WIB

Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya Dilarang

17 Januari 2025 - 05:39 WIB

Pemalsu Dokumen Kredit Rugikan Bank 750 Juta, Pasutri Diamankan

16 Januari 2025 - 14:49 WIB

Trending di Hukum Kriminal