TULUNGAGUNG, 90detik.com -Pelaksanaan pesta demokrasi tinggal beberapa hari lagi, gegap gempita dan nuansa pesta sampai ke pelosok negeri. Seluruh warga negara Indonesia adalah raja dalam pesta demokrasi.
Tentunya warga negara yang mempunyai hak pilih, wajib dan turut berperan serta dalam pemilihan umum (Pemilu) untuk menyampaikan hak pilihnya. Karena Pemilu untuk masa depan bangsa dan keberlangsungan proses berdemokrasi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan KH Imam Mawardi Ridlwan, pengasuh pondok pesantren Al Azhaar Tulungagung, pada Sabtu (27/1).
“Pemilu untuk masa depan anak bangsa. Anak bangsa wajib aktif ikut dan bergerak. Pemilu itu sejatinya untuk keberlangsungan proses demokrasi di Indonesia,”ujar KH Imam Mawardi Ridlwan, yang akrab disapa Abah Imam.
Masih, Abah Imam juga menyatakan, alam demokrasi para penguasa sering disebut sebagai rezim. Apapun orang memberi label pada penguasa, saat proses demokrasi melalui Pemilu maka rakyat yang sedang berkuasa.
“Rakyat wajib gunakan hak pilih untuk kemenangan calon unggulnya,” tegas Abah Imam.
Dari pandangan Abah Imam, dalam demokrasi selalu muncul perbedaan. Untuk itu semua warga negara harus saling menghargai dan menghormati pada pilihan masing-masing.
Semua adalah keindahan dan keharmonisan, jika tidak ada yang egois dan fanatik buta. Semua rakyat Indonesia tidak terpengaruh provokasi yang bertujuan untuk memecah belah bangsa.
“Sikapilah perbedaan sebagai rahmat bukan dianggap permusuhan ataupun ancaman. Alam demokrasi selalu melahirkan kemajemukan, warna warni pilihan. Hindari segala bentuk fitnah memfitnah karena akan merugikan diri sendiri,” terangnya.
Abah Imam juga berpesan, Pemilu 2024 adalah masa depan Indonesia menuju era Indonesia Emas, untuk itu masyarakat harus berpartisipasi aktif dan datang ke tempat pemungutan suara pada 14 Februari 2023, dan jangan golput.
“Inilah yang akan memberikan dampak menyiapkan generasi masa depan Indonesia Emas, karena satu suara juga sangat berarti bagi masa depan bangsa,” pungkas Abah Imam.(JK/Red)