Redaksi

Laju Ganas Bus Harapan Jaya Renggut Nyawa Pemotor di Tulungagung

Published

on

TULUNGAGUNG — Siang di Jalan Pahlawan, Kecamatan Kedungwaru, berubah mencekam. Dua pengendara sepeda motor tewas seketika setelah disambar bus Harapan Jaya yang hilang kendali, Jumat (31/10) sekitar pukul 12.30 WIB. Tubuh korban terpental beberapa meter, motor yang ditungganginya ringsek nyaris tak berbentuk.

Tragedi itu terjadi tepat di depan SPBU Rejoagung, salah satu kawasan tersibuk di Tulungagung yang kerap menjadi titik rawan kecelakaan.

Menurut saksi mata, dua pengendara motor semula melaju pelan di tengah jalan, hendak berbelok masuk ke area SPBU. Dari arah selatan, bus Harapan Jaya AG 7767 US melaju kencang dan mengambil jalur kanan untuk menghindari kendaraan di depannya.

Di saat bersamaan, bus Harapan Jaya lain AG 7697 W dari arah utara hendak masuk ke SPBU. Melihat bus di hadapannya, pengemudi AG 7767 US mendadak mengerem.

Namun, laju kendaraan besar itu sudah terlalu tinggi. Bus oleng, berputar ke arah selatan, dan bagian belakangnya menyambar dua sepeda motor di sisi jalan.

Benturan keras tak terhindarkan. Dua pengendara tewas di tempat, sementara satu lainnya mengalami luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Korban diketahui mengendarai Honda Vario 125 putih S 2192 QF dan Honda Supra X hitam AG 3984 UM.

Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP M. Taufik Nabila, S.T.K., S.I.K., M.H., membenarkan kejadian nahas tersebut.

“Bus Harapan Jaya AG 7767 US melaju dengan kecepatan tinggi dan sempat mengambil jalur kanan untuk menghindari kendaraan lain. Karena laju tinggi, bus kehilangan kendali, berputar, dan bagian belakangnya menghantam dua motor. Dua orang meninggal dunia di lokasi,” ujarnya.

Petugas Unit Laka Lantas Polres Tulungagung segera melakukan olah TKP dan mengamankan kedua bus beserta motor korban.

Kasus ini kini dalam penyelidikan untuk memastikan unsur kelalaian dan kemungkinan pelanggaran lalu lintas oleh sopir bus.

Insiden maut tersebut menimbulkan kemacetan lebih dari satu kilometer, sementara warga sekitar hanya bisa terpaku menyaksikan proses evakuasi yang berlangsung menegangkan.

“Bus-bus sering ngebut di sini. Jalannya sempit, dekat SPBU, tapi kecepatan seperti di tol. Kami takut setiap kali nyebrang,” ujar warga setempat.

Kini, Jalan Pahlawan kembali menambah catatan hitam sebagai jalur maut di Tulungagung.

Di tengah kepadatan arus dan rendahnya disiplin berkendara, satu nyawa kembali melayang menjadi pengingat keras bahwa kelalaian di jalan raya hanya butuh sedetik untuk mengubah hidup seseorang selamanya. (DON/Red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version