Jawa Timur
58 Detik Horor di SMPN 3 Doko, Dindik Kab. Blitar Bakal Lakukan Evaluasi Usai Pengeroyokan Massal
BLITAR, – Dunia pendidikan Kabupaten Blitar kembali diterjang skandal kekerasan usai video pengeroyokan brutal terhadap seorang siswa SMPN 3 Doko viral di media sosial.
Insiden yang terjadi saat kegiatan kerja bakti, Jumat (18/7/2025), membeberkan kegagalan sistem pengawasan sekolah.
Dalam rekaman berdurasi 58 detik, korban yang terjatuh ditendang, dipukul, dan diinjak puluhan siswa di halaman sekolah.
Yang menyayat hati puluhan siswa lain hanya menjadi penonton pasif beberapa bahkan merekam aksi kekerasan itusementara tidak satu pun guru terlihat melakukan intervensi.
“Ini bukan kelalaian, tapi pembiaran sistemik!” tegas Jaka Prasetya, Ketua Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI),
Pihaknya menuding pihak sekolah abai melindungi peserta didik. GPI menuntut pencopotan kepala sekolah dan audit menyeluruh terhadap guru pengawas.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka.(dok/JK)
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Blitar, Adi Andaka, memberikan penjelasan komprehensif:
“Laporan pertama kami terima dari waka kesiswaan pada Jumat sore. Sabtu (19/7), kami panggil semua siswa terlibat, menghadirkan orang tua, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat desa. Saat itu semua pihak sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan.” ujarnya, pada Senin (21/07).
“Kami tidak akan berhenti di situ. Tim Dindik akan lakukan evaluasi total terhadap manajemen sekolah, termasuk pengawasan dan pembinaan siswa. Pendampingan psikologis untuk korban telah disiapkan, dan sanksi administratif bagi pihak sekolah sedang dipertimbangkan,“tandasnya.
Kasus ini menjadi perhatian dan peringatan, ketika pengeroyokan massal bisa terjadi di area sekolah tanpa penghalang, yang gagal bukan hanya pelaku tapi seluruh rantai pengawasan pendidikan.
Masyarakat kini mengawal, apakah janji “evaluasi total” Dindik Blitar akan berujung pada perombakan struktural atau sekadar gincu birokrasi. (JK/Red)