Nasional
Kematian Driver Ojol Ditabrak Aparat, Aktivis Tuntut Presiden Prabowo Bertindak Tegas
JAKARTA — Publik dikejutkan oleh kabar meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) akibat ditabrak oleh oknum aparat.
Tragedi ini memicu gelombang kemarahan di media sosial dan masyarakat sipil, terutama dari kalangan aktivis hak asasi manusia.
Salah satu yang bersuara lantang adalah aktivis HAM dan kemanusiaan, Fredi Moses Ulemlem, yang menuntut agar Presiden Prabowo Subianto turun tangan secara langsung.
“Ini bukan sekadar kecelakaan. Ini dugaan pelanggaran HAM yang nyata. Oknum yang terlibat harus dipecat! Humas Polri jangan lagi keluarkan statement yang bikin rakyat naik darah. Setiap kata bisa memicu kemarahan massa, dan kita sudah lelah dengan ketidakadilan yang terus-menerus,” tegas Fredi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Fredi juga mendesak agar penanganan kasus ini dilakukan secara transparan, akuntabel, dan bebas dari intervensi.
“Kami pantau terus pemberitaan. Kami khawatir rekan-rekan ojol akan bereaksi, menuntut keadilan untuk teman mereka yang meninggal. Komnas HAM harus segera turun ke lapangan, bukan cuma duduk menerima laporan di meja,” tambahnya.
Peringatan Soal Komunikasi Publik: Jangan Asal Bicara.
Dalam situasi genting seperti ini, Fredi mengingatkan agar para pejabat publik dan juru bicara institusi berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan.
Menurutnya, kata-kata yang tidak empatik dapat menyulut kemarahan publik dan memperburuk situasi.
“Setiap orang punya pandangan berbeda. Hati-hati dalam berbicara agar situasi tidak memanas dan korban tidak bertambah. Negara harus hadir untuk rakyat, bukan memperparah luka,” ujarnya.
Duka dan Tuntutan Keadilan.
Di tengah suasana duka, Fredi juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.
“Kami berduka atas kehilangan saudara kita. Semoga keluarga diberi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Kematian tragis pengemudi ojol ini telah memicu gelombang reaksi di media sosial. Banyak pihak mendesak agar tragedi ini menjadi titik balik dalam menegakkan keadilan dan membenahi sikap aparat di lapangan.
“Sudah terlalu sering rakyat kecil jadi korban. Hukum harus ditegakkan. Tidak boleh ada impunitas. Rakyat harus dilindungi, bukan ditindas,” tutup Fredi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi yang meredam kecaman publik.
Masyarakat menanti respons cepat dari Presiden Prabowo dan Kapolri dalam menangani kasus ini dengan tegas dan terbuka. (By/Red)