Jawa Timur
Kontroversi Dukungan Oknum Perangkat Desa di Pilkada Tulungagung Kembali Menjadi Sorotan
TULUNGAGUNG — Kontroversi kembali mencuat dalam pelaksanaan Pilkada Tulungagung, Jawa Timur, setelah terungkap adanya tindakan oknum perangkat desa dan ASN yang secara terbuka mendukung salah satu pasangan calon (paslon).
Insiden ini menjadi perhatian serius masyarakat, khususnya terkait ketidaknetralan perangkat desa yang semestinya menjadi contoh dalam menjaga integritas dan keadilan dalam pemilu.
Pada kampanye akbar pasangan calon nomor urut 01 yang digelar di GOR Lembu Peteng, Sabtu, 2 November 2024, seorang oknum yang diduga merupakan Kepala Desa Tanggulturus, Kecamatan Besuki, terlihat hadir di lokasi kampanye dengan mengenakan kaos bergambar paslon tersebut.
Keberadaan oknum ini dianggap melanggar aturan yang jelas melarang keterlibatan kepala desa dalam kegiatan kampanye.
Menanggapi hal ini, Ketua Bawaslu Kabupaten Tulungagung, Pungki Dwi Puspito, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut sebelum mengambil langkah tegas.
“Kami harus memastikan terlebih dahulu kebenaran informasi ini. Jika ini benar kategori informasi awal, kami akan menelusuri lebih lanjut dengan mencantumkan sumber informasinya,” ungkap Pungki.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pada Pasal 29 huruf j disebutkan bahwa kepala desa dilarang ikut serta atau terlibat dalam kampanye politik. Pelanggaran aturan ini menimbulkan harapan masyarakat agar tindakan tegas segera diambil demi menegakkan netralitas dalam pemilihan.
Situasi ini semakin memanaskan tensi politik di Tulungagung, karena keterlibatan perangkat desa dalam kampanye politik bisa menggerus kepercayaan publik terhadap proses pemilu yang seharusnya berjalan adil dan demokratis.
Masyarakat berharap agar kasus ini segera diusut tuntas, demi memastikan pelaksanaan Pilkada berlangsung tanpa adanya kecurangan.
Hingga berita ini ditayangkan, Oknum yang diduga Kepala Desa, Inspektorat Tulungagung, dan pihak terkait lainnya belum memberikan pernyataan resmi. (Abd/red-DON)
Editor: Jk