Jawa Timur

“Nyawaji” di Bumi Bung Karno: Semangat Persaudaraan PSHT Menggema di Blitar Raya

Published

on

BLITAR,- Hening menyelimuti kompleks makam Bung Karno pagi itu. Di bawah langit Blitar yang cerah, Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat, Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, berdiri tegap memimpin doa.

Di sekelilingnya, para pengurus dan warga PSHT dari berbagai daerah turut menundukkan kepala, khusyuk mengenang sang Proklamator yang telah menyatukan bangsa.

Sabtu (26/04) itu bukan sekadar hari biasa. Di antara deretan batu nisan dan bunga-bunga tabur, terpatri tekad baru: semangat untuk kembali “nyawiji“, bersatu dalam cita-cita luhur persaudaraan.

“Dengan berziarah ke makam Bung Karno, kita mengenang perjuangan beliau dalam menyatukan bangsa ini,” ujar Kangmas Taufiq, suaranya mengalir hangat di antara gemuruh hati para hadirin.

“Semoga semangat persatuan itu menjiwai kembali hati kita semua, warga PSHT di seluruh penjuru negeri,“imbuhnya.

Usai ziarah, rombongan bergerak menuju Bumdes Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Di tempat itu, kehangatan terasa semakin nyata.

Sambutan penuh hormat datang dari Ketua Cabang PSHT Kabupaten Blitar, Kangmas Tugas Nanggolo Yudho Dilli Prasetya, yang bersama jajarannya menanti dengan semangat Syawalan, semangat untuk melebur perbedaan dalam pelukan persaudaraan. Sarasehan yang dilaksanakan pun bukan sekadar forum biasa. Hal ini menjadi ruang tempat harapan dan rencana masa depan bertemu.

Dalam suasana yang akrab, Kangmas Taufiq mengajak seluruh warga PSHT untuk menyatukan hati dan langkah, menatap ke depan dengan optimisme.

“Dinamika organisasi telah memberi kita banyak pelajaran,” katanya. “Kini saatnya duduk bersama, menyusun strategi, dan membangun masa depan. Tanda-tanda PSHT untuk nyawiji sudah mulai tampak, terutama dari akar rumput,“ujanya.

Bukan hanya soal internal organisasi, Kangmas Taufiq juga membawa pesan besar untuk dunia luar, pengembangan pencak silat sebagai olahraga dunia.

Ia menekankan pentingnya membangun sinergi dengan IPSI dan lembaga olahraga lain, agar pencak silat suatu hari benar-benar berkibar di ajang Olimpiade.

“Road to Olympic bukan sekadar impian,” tegasnya, suaranya menggema penuh keyakinan. “Jika kita bersatu, melatih dengan tekun, dan berjuang bersama, tidak ada yang mustahil,“ tegasnya.

Di tengah haru dan harapan, Kangmas Tugas Nanggolo Yudho Dilli Prasetya menyampaikan rasa bangganya. Bagi PSHT Kabupaten Blitar, kehadiran Kangmas Ketua Umum bukan hanya bentuk dukungan moral, tetapi juga titik awal untuk membangun kekuatan baru.

“Kami merasa bangga dan bersyukur,” ujarnya. “Semoga dari pertemuan ini, PSHT semakin kuat, kompak, dan kembali nyawiji. Bersama-sama, kita wujudkan kejayaan yang abadi,“ katanya.

Sarasehan pun ditutup dengan doa bersama. Suasana haru menyelimuti ruangan, seolah seluruh hati yang hadir melebur dalam satu semangat menjaga nilai luhur persaudaraan, mengamalkan ajaran Setia Hati, dan mempersembahkan karya terbaik untuk bangsa.

Dari Bumi Bung Karno, gema “nyawiji” kini mengalir, menyentuh hati setiap warga PSHT di seluruh penjuru negeri, menandai babak baru perjalanan panjang persaudaraan ini.(JK-RED)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version