Jawa Timur
Aksi Damai PSM Banaspati Mojopahit: Tuntut Penambahan Kuota Siswa dan Penyelidikan Pungli
KOTA KEDIRI, — Puluhan anggota PSM Banaspati Mojopahit menggelar aksi damai di depan Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Kediri pada Kamis (26/06).
Dalam aksi tersebut, mereka menuntut dua hal penting: penambahan kuota siswa di SMA/SMK negeri se-Kediri Raya dan penyelidikan atas dugaan pungutan liar (pungli) di SMAN 1 Ngadiluwih dan SMKN 1 Kras.
Perwakilan PSM, Harbaktian dan Joko Prasetyo, mengungkapkan keprihatinan terhadap banyaknya lulusan SMP/MTs, terutama dari kalangan kurang mampu dan berprestasi, yang belum mendapatkan tempat di sekolah negeri.
“Kami mendesak penambahan pagu siswa untuk setiap rombongan belajar pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB). Masih banyak anak berprestasi yang tidak kebagian kursi,” tegas Harbaktian saat audiensi dengan perwakilan Cabdin.
Respons Dinas Pendidikan Provinsi Cabang Kediri
Audiensi dihadiri oleh perwakilan Cabdin Kediri, Sidik Purnomo (Kasi SMK) dan Heri Utomo (Kasi Humas), serta perwakilan dari Kejari Kabupaten Kediri dan Polres Kediri Kota.
Menanggapi isu dugaan pungli, Heri Utomo menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya tindakan tersebut dan mendorong masyarakat untuk melaporkan secara resmi jika ada bukti.
Sementara itu, Sidik Purnomo menjelaskan bahwa penambahan kuota siswa diatur oleh regulasi yang membatasi jumlah siswa per rombel maksimal 36.
“Setiap rombel dibatasi maksimal 36 siswa sesuai juknis dari pusat, daerah, dan provinsi jawa timur” tambahnya.
Sidik menyarankan agar PSM mengajukan tuntutan secara resmi melalui surat kepada Kantor Cabdin, serta menembuskan ke Cabdin Provinsi dan Kementerian Pendidikan.
“Saran kami, kirimkan surat resmi ke kantor Cabdin dan ditembuskan ke Cabdin Provinsi serta kementrian Pendidikan. Ini perlu menjadi pembahasan lebih lanjut dilevel yang berwenang”, tukasnya.
Aksi berlangsung dengan tertib dan diakhiri dengan dialog. PSM Banaspati Mojopahit berkomitmen untuk menindaklanjuti saran dari Cabdin dan mendorong penyelidikan tuntas atas dugaan praktik pungli di dua sekolah yang disebutkan. (DON/red)
Editor: Joko Prasetyo