Redaksi
Antasari Azhar Tutup Usia, Semangat Marhaenisme Tetap Hidup di Hati Kader GMNI
Jakarta – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007–2009, H. Antasari Azhar, S.H., M.H., berpulang ke Rahmatullah pada Sabtu, 8 November 2025, pukul 10.57 WIB, di usia 72 tahun.
Almarhum lahir di Pangkalpinang, 18 Maret 1953. Semasa hidup, beliau dikenal sebagai sosok berintegritas tinggi, tegas, dan konsisten memperjuangkan nilai keadilan sosial.
Sebagai alumni GMNI, Antasari meninggalkan jejak perjuangan serta keteladanan yang mendalam bagi kalangan aktivis nasionalis di seluruh Indonesia.
Melalui unggahan resmi DPD PA GMNI Jakarta Raya, organisasi ini menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian beliau:
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka cita atas berpulangnya H. Antasari Azhar. Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan. Aamiin.”
Ucapan belasungkawa juga datang dari berbagai kalangan, termasuk junior sekaligus sahabatnya, Bung Bayu Sasongko, yang mengenang Antasari sebagai senior yang hangat dan penuh dedikasi.
“Selamat jalan, seniorku nan baik. Selamat beristirahat dalam keabadian, Bang. Maaf, adinda sedang di Kalimantan dan tidak bisa menghantarkan abang ke peristirahatan terakhir. Engkau tetap menjadi inspirasi bagi kami semua,” tulis Bayu dalam unggahan statusnya.
Kepergian Antasari Azhar menjadi kehilangan besar bagi bangsa dan gerakan mahasiswa nasionalis.
Sepanjang hidupnya, beliau dikenal teguh memperjuangkan kebenaran dan keberanian dalam memberantas korupsi, tanpa kompromi terhadap prinsip moral dan integritas.
Upacara persemayaman dilaksanakan di Les Belles Maisons E-10, sebelum jenazah diberangkatkan ke San Diego Hills Memorial Park untuk dimakamkan.
“Merdeka! Alumni GMNI, Jaya! Marhaen, Menang!”
Pekik semangat itu menggema mengiringi kepergian seorang pejuang integritas dan keadilan bangsa. (By/Red)