Jawa Timur

Krisis BBM Subsidi: Petani Tulungagung Terpuruk oleh Sistem Barcode

Published

on

TULUNGAGUNG – Petani di Tulungagung kini berada di ujung tanduk akibat kesulitan akses terhadap BBM subsidi jenis solar yang menjadi tulang punggung dalam mengelola lahan pertanian mereka.

Sistem pembelian solar yang mengharuskan penggunaan barcode justru menambah beban bagi para petani.

Mukidi, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, mengungkapkan keluhannya.

“Bayangkan, untuk mendapatkan solar, kami harus mematuhi prosedur yang menyulitkan. Kami biasa mengambil harga solar berkisar antara 10.000 hingga 12.000 per liter, dan kami tidak bisa menjamin kelancaran prosesnya dengan adanya sistem ini,” ujarnya.

Kendala ini semakin diperparah oleh fakta bahwa tidak semua petani memiliki akses terhadap teknologi yang memadai.

Hal ini membuat mereka terjebak dalam kesulitan untuk memperoleh BBM yang sangat vital bagi pengolahan lahan.

Mukidi, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, Saat diwawancarai awak media. Foto; (dok/DON).

“Jika tidak segera diatasi, hasil panen kami terancam, dan keberlangsungan hidup kami sebagai petani juga dipertaruhkan,” tambah Mukidi dengan nada penuh keprihatinan.

Para petani berharap pemerintah dapat meninjau kembali sistem pembelian solar subsidi agar lebih mudah diakses.

“Kami berharap pemerintah mendengar suara kami dan memberikan kemudahan dalam mendapatkan BBM untuk alat luku. Jangan sampai kami terpaksa menghentikan usaha pertanian kami,” tegasnya.

Kondisi ini menarik perhatian banyak pihak, terutama di tengah upaya pemerintah untuk mendukung sektor pertanian sebagai pilar ketahanan pangan nasional.

“Nasib petani di Tulungagung bisa semakin terpuruk jika masalah ini tidak segera diatasi,” pungkas Mukidi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suyanto, saat dikonfirmasi, menyarankan agar bersurat ke Dinas Pertanian Tulungagung.

“Terima kasih, mas tolong menyurati ke Dinas saja ya,” jawabnya singkat kepada 90detik.com, Minggu(9/3), tanpa memberikan solusi konkret. (DON-red)

Editor: JK

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version