Jawa Timur

Krisis Identitas, Usulkan Perlunya Diklat Bela Negara Bagi Anggota Perguruan Silat

Published

on

TULUNGAGUNG,– Kegiatan silaturahmi yang diadakan oleh paguyuban pencak silat Kecamatan Boyolangu berlangsung sukses, dihadiri oleh seluruh Kepala Desa dan ratusan perwakilan anggota perguruan silat, sabtu(25/1).

Acara ini menghadirkan Kapolres Tulungagung, beberapa PJU Polres Tulungagung, serta seluruh Pimpinan Forkopimcam Boyolangu, dengan fokus utama pada pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kecamatan Boyolangu.

Kapolsek Kecamatan Boyolangu, AKP Tarmadi, menjelaskan bahwa Boyolangu sebagai wilayah persimpangan menjadi jalur utama bagi anggota perguruan silat di Tulungagung dalam menjalankan berbagai kegiatan.

Hal ini menuntut perhatian khusus dari semua pihak, termasuk masyarakat, pihak keamanan, tokoh masyarakat, serta seluruh perguruan silat yang ada.

Sedangkan, Kepala Desa Kendalbulur, Anang Mustofa, menyoroti adanya krisis identitas di kalangan anggota perguruan silat.

Ia mengungkapkan bahwa seharusnya anggota memiliki sikap saling menghormati dan berperilaku baik, namun kenyataannya banyak yang terjebak dalam perilaku arogansi.

Untuk mengatasi masalah ini, Anang mengusulkan perlunya diklat bela negara bagi anggota perguruan silat agar dapat membangun jiwa nasionalisme yang kuat.

“Untuk menghindari perselisihan antar anggota perguruan perlu adanya pembinaan kepada anggota perguruan melalui diklat bela negara sehingga terbangun jiwa nasionalisme yang baik”, terang Anang.

Selain itu, Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, juga menekankan pentingnya penyelesaian perselisihan secara internal dalam perguruan sebelum melibatkan pihak kepolisian.

Ia mengingatkan bahwa pencak silat didirikan untuk tujuan mulia melawan penjajah, dan sangat disayangkan jika hal tersebut dirusak oleh oknum-oknum yang terlibat dalam perkelahian atau perilaku negatif lainnya.

“Pencak silat didirikan memiliki tujuan yang baik untuk melawan penjajah, tetapi sekarang dirusak oleh oknum perguruan untuk ajang perkelahian bahkan mabuk – mabuk an”, jelas AKBP Taat.

Sementara itu, Didik Suwarsono, Ketua Paguyuban Pencak Silat Kecamatan Boyolangu, berharap agar semua informasi dan pesan yang disampaikan dalam silaturahmi ini dapat diteruskan kepada seluruh anggota perguruan.

Ia menekankan bahwa cita-cita pendiri perguruan silat adalah menciptakan insan yang berbudi pekerti luhur dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.

Dengan adanya usulan diklat bela negara, diharapkan anggota perguruan silat dapat kembali ke jalur yang benar, menjaga nilai-nilai luhur pencak silat, dan berkontribusi dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat. (Abd-red).

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version