Jawa Timur
LD PWNU Jatim Luncurkan Program Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah untuk Masa Bakti 2024-2029
Surabaya,– Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD PWNU) Jawa Timur resmi meluncurkan program unggulan bertajuk Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah, yang akan dilaksanakan secara bergilir di setiap Korwil LD PWNU Jawa Timur sepanjang masa bakti 2024-2029.
Ketua LD PWNU Jawa Timur, KH. Syukron Djazilan Badri, menjelaskan bahwa program ini didasari oleh Al Qur’an Surah Al-Baqarah ayat ke-143 dan Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim yang menekankan pentingnya sikap wasath (tengah) dalam beragama.
“Kami ingin menjadikan umat Islam sebagai saksi atas perbuatan manusia dengan pendekatan dakwah yang rahmatan lil alamin,” ungkap Abah Syukron dalam acara peluncuran program tersebut, Sabtu(1/2).
Program Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah ini melibatkan para LD PCNU di masing-masing Korwil dan bertujuan untuk menyebarkan dakwah yang humanis dan inklusif.
Sekretaris LD PWNU Jawa Timur, DR. KH. Khoirul Anwar, menambahkan bahwa tema yang diusung adalah “Dakwah yang Humanis dan Inklusif Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab.”
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan iman dan taqwa serta menyebarkan ajaran Aswaja An Nahdliyah.
Materi dalam Halaqoh Dakwah ini mencakup pemaparan materi dakwah, diskusi urgensitas dakwah yang berwawasan wasathiyah, serta diskusi kelompok yang dibagi menjadi tiga tema.
Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan dan direkomendasikan untuk pengembangan LD PWNU Jawa Timur dan LD PCNU.
Kyai Khoirul menekankan bahwa Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah merupakan hasil kesepakatan dalam Rakorwil LD PWNU Jawa Timur pada awal Januari 2025.
Program ini akan dimulai di bulan Februari 2025 di Kabupaten Tuban dan Kabupaten Tulungagung, dengan peserta yang terdiri dari utusan LD PCNU, MWCNU, guru, santri, serta warga nahdliyin yang berminat.
“Semoga program ini dapat berjalan lancar dan memberikan berkah bagi kita semua,” tutup Kyai Khoirul.
Dengan peluncuran program ini, LD PWNU Jawa Timur berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dakwah yang bersifat inklusif dan humanis, demi terciptanya masyarakat yang lebih beradab dan harmonis. (DON-red)