Jawa Timur
PKL Pinka Semrawut, OPD : Kami Akan Koordinasi Terlebih Dahulu
TULUNGAGUNG, — Kawasan sentra wisata kuliner dan UMKM Pinka pernah menjadi primadona masyarakat Tulungagung saat diresmikan beberapa tahun lalu.
Sebagai salah satu ikon kuliner di daerah ini, Kawasan Pinka menawarkan beragam pilihan makanan dan jajanan dengan harga terjangkau, membuat pengunjung merasa dimanjakan.
Namun, kondisi kawasan Pinka saat ini semakin tidak terurus dan tidak tertata, memicu keluhan dari masyarakat.
Banyak pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan produk mereka secara sembarangan, tanpa memperhatikan kenyamanan pengguna jalan, sehingga membuat kawasan ini terlihat semrawut.
Kondisi ini semakin terlihat menjelang sore hari, ketika banyak pedagang menggelar lapak mereka hingga hampir menjorok ke tengah jalan, mengganggu pengguna kendaraan bermotor dan roda empat.
Slamet Sunarto, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tulungagung, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pelaku UMKM di kawasan Pinka, terutama dengan koordinator yang menaungi para pedagang.
“Yang pertama, pastinya melakukan pendataan setelah itu penataan. Kami akan membuat komitmen bersama antar elemen yang menaungi penataan wilayah Pinka,” tegas Slamet pada, Rabu(4/6).
“Setelah itu, kami bisa berkolaborasi dengan OPD lainnya untuk menata bagaimana Pinka bisa tertata secara optimal,” tambahnya.
Soni Wely Ahmadi, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tulungagung, juga menanggapi hal yang sama.
Dia menyatakan akan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mengenai keberadaan PKL di kawasan kuliner Pinka.
“Kami akan berkoordinasi dengan OPD terkait yang menaungi keberadaan PKL di kawasan Pinka, baik dengan Dinas UMKM maupun Dinas Perhubungan, yang memiliki kewenangan mengatur penataan jalan. Diharapkan tidak terjadi kemacetan atau kesemrawutan sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat,” terang Soni.
Keberadaan PKL di area Pinka tidak hanya mengganggu kelancaran berkendara, tetapi juga menggunakan area pedestrian jalan untuk berjualan, sehingga mengganggu pengunjung yang ingin menikmati suasana sekitar sungai.
Pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan untuk menata kawasan ini, agar keberadaan PKL dapat mendongkrak ekonomi masyarakat tanpa merugikan pengguna jalan dan pengunjung yang ingin berwisata di kawasan Pinka. (Abd/red)