Nasional
Romy Soekarno Tekankan Nasionalisme sebagai Modal Dasar dalam Pembangunan Berkelanjutan
TULUNGAGUNG— Dalam rangka memperkuat semangat kebangsaan dan memperkokoh fondasi bangsa, Anggota MPR/DPR RI dari Daerah Pemilihan VI Jawa Timur, Romy Soekarno, kembali menegaskan pentingnya nasionalisme sebagai modal utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang berlangsung di kawasan Minapolitan, Desa Karangrejo, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Senin (23/6).
Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, pengurus PDI Perjuangan, serta lebih dari seratus undangan dari berbagai elemen masyarakat ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat, khususnya generasi muda.
Dalam paparannya, Romy menegaskan bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—merupakan fondasi utama dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
Dia mengingatkan bahwa bangsa ini harus terus membangun nasionalisme sejak dari tingkat desa, sebagai benteng utama dari rongrongan internal maupun eksternal.
“Kita harus bangkit menjadi pelindung bangsa dari desa. Kalau rakyat, terutama di desa-desa, tidak memahami nilai-nilai Pancasila, UUD, dan NKRI, siapa lagi yang akan menjaga republik ini dari rongrongan?” tegas Romy Soekarno.
Lebih jauh, Romy menyoroti pentingnya menanamkan nilai kemanusiaan yang terkandung dalam sila kedua Pancasila.
Pihaknya percaya bahwa jika nilai ini tertanam kuat di hati masyarakat, keinginan untuk melakukan tindakan merusak bangsa dapat dicegah sejak dini.
Dalam menghadapi tantangan zaman dan generasi baru seperti Generasi Z, Romy mengusulkan perlunya inovasi dalam metode sosialisasi nilai-nilai kebangsaan.
Romy menegaskan bahwa pendekatan harus kreatif dan komunikatif, menyesuaikan dengan karakter anak muda yang lebih visual dan digital.
“Kita siapkan metode-metode kreatif dan komunikatif untuk menyampaikan nilai-nilai 4 pilar kepada generasi muda. Tidak lagi dengan cara lama. Harus disesuaikan dengan karakter anak muda masa kini yang lebih visual dan digital,” ujarnya.
Sementara itu, Joko Tri Asmoro, anggota DPRD Tulungagung dari PDI Perjuangan, menyampaikan kebanggaannya dapat bertemu langsung dengan cucu Bung Karno.
Dia berharap ajaran-ajaran Bung Karno tetap hidup dan membumi di masyarakat, khususnya di Tulungagung.
“Saya merasa bangga bisa bertemu dengan cucu Bung Karno. Semoga ajaran-ajaran beliau terus disosialisasikan untuk menanamkan Pancasila,” ungkap Joko Tri.
Joko Tri juga berharap agar Romy Soekarno tidak hanya hadir sekali ini, tetapi rutin menyambangi Tulungagung untuk terus membumikan semangat nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan.
Mengingat Tulungagung merupakan salah satu pusat kekuatan PDIP dan dikenal sebagai “Kandang Banteng”, sosialisasi ajaran Bung Karno diharapkan dapat memperkuat fondasi kebangsaan di kalangan masyarakat, terutama generasi muda yang semakin tergerus arus informasi global.
“Kami harap Mas Romy sering-sering hadir ke Tulungagung. Sosialisasi semacam ini sangat penting,” pungkas Joko Tri.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat rasa nasionalisme masyarakat, memperkokoh persatuan, dan menyiapkan generasi muda yang sadar akan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan. (DON/red)