TULUNGAGUNG, 90detik.com- Aliansi Masyarakat Tulungagung (ALMASTA) kembali menggelar aksinya dengan mendatangi kantor DPRD Tulungagung, Rabu(21/8).
Tujuan kedatangan mereka adalah untuk mendorong dan melacak tindak lanjut dari tuntutan yang disampaikan dalam demo “Almasta Jilid 2” pada 26 Juni 2024.
Ketua ALMASTA, Arsoni, menyatakan bahwa kehadiran mereka ingin memastikan langkah apa yang telah diambil oleh DPRD terkait dengan dokumen tuntutan yang telah mereka serahkan kepada Ketua DPRD Tulungagung, Marsono.
Namun sayangnya, pimpinan DPRD tidak ada di Kantor pada saat kedatangan ALMASTA.
Selain itu, Arsoni juga menegaskan bahwa kedatangan mereka bertujuan untuk membersihkan nama mereka dari isu negatif yang menyebutkan bahwa pimpinan ALMASTA diatur oleh pihak DPRD.
Ia juga mengkritisi pengajuan nama Heru Suseno sebagai Penjabat Bupati Tulungagung oleh DPRD, mengingat Heru Suseno pernah menjadi sasaran demo oleh ALMASTA.
Kabag Umum DPRD Tulungagung, Fendi Kustrianto, menegaskan bahwa maksud kedatangan ALMASTA akan segera disampaikan kepada pimpinan dewan.
Dia berjanji untuk meneruskan aspirasi yang disampaikan oleh ALMASTA kepada pimpinan dewan dengan segera.
Di sisi lain, ada anggota ALMASTA lainnya yang menyayangkan ketidakbersediaan Ketua DPRD Tulungagung untuk menemui mereka.
“Kami ini masyarakat, mengapa ketua dewan tidak berani menemui masyarakat, kalau tidak berani menemui kami, Almasta akan segera menggelar aksi Demo jilid III dengan massa yang lebih besar”, ucapnya.
Terlepas dari itu, Mashuri turut meramaikan kedantangan ALMASTA dengan membawa dua kerupuk yang dilambangkan sebagai simbol kelambanan kinerja Ketua DPRD Tulungagung.
“Ini simbol, Ketua Dewan Tulungagung kalau dibiarkan bisa menjadi Mlempem seperti opak”, ungkapnya.
ALMASTA berharap agar pertemuan dengan Ketua DPRD bisa dijadwalkan sebelum pelantikan anggota DPRD yang baru, sehingga aspirasi dan tuntutan mereka dapat diperjuangkan dengan sebaik mungkin.
Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama mencari solusi terbaik demi kepentingan masyarakat Tulungagung. (DON/Red)
