Jawa Timur

Ditetapkan Pelaksana Adiwiyata, Kepsek SMPN 2 Pare : “Jadikan Budaya”

Published

on

KEDIRI, – Menyambut penetapan sebagai pelaksana program Adiwiyata Tingkat Kabupaten oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri.

SMP Negeri 2 Pare menggelorakan komitmen seluruh warganya untuk menjadikan perilaku peduli lingkungan sebagai budaya berkelanjutan.

Program Adiwiyata, inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup, bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga sekolah dalam pelestarian lingkungan serta membentuk karakter peduli lingkungan. Penetapan ini disambut antusias oleh seluruh stakeholder sekolah, termasuk Komite Sekolah, guru, dan siswa.

“Kami sangat mendukung dan akan terus memberikan arahan agar Adiwiyata ini benar-benar menjadi budaya di SMPN 2 Pare,” tegas Niam Isbat Futhona, Kepala SMPN 2 Pare, menegaskan dukungannya, saat dikonfirmasi awak media pada Rabu (25/06).

Sebagai langkah awal, sekolah menyelenggarakan workshop intensif menghadirkan narasumber dari DLH Kabupaten Kediri, Edwin Mahendra dan tim.

Workshop yang diikuti seluruh warga sekolah ini bertujuan memberikan pemahaman komprehensif tentang Adiwiyata dan menumbuhkan kepedulian terhadap isu lingkungan.

Antusiasme siswa telah terlihat nyata. Mereka secara sadar mulai mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai dengan membawa minuman dalam tumbler dan bekal makan dalam kotak yang dapat digunakan berulang kali.

Kesadaran akan pentingnya penghijauan juga tumbuh, diakui sebagai bentuk “sedekah oksigen” yang berdampak positif bagi lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan visi Adiwiyata, SMPN 2 Pare menjalankan beberapa program inti:

1. Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan: Mengedukasi dan membiasakan tindakan sehari-hari yang minim dampak negatif.

2. Penghematan Energi dan Air: Kampanye penggunaan listrik dan air secara bijak di lingkungan sekolah.

3. Integrasi Pembelajaran Lingkungan: Memasukkan materi lingkungan hidup dalam kurikulum mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.

4. Pengelolaan Sampah dan Penghijauan: Menerapkan sistem pengelolaan sampah yang baik serta penanaman dan pemeliharaan pohon.

5. Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan: Mengembangkan metode belajar yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber ilmu.

Sekolah mengajak dukungan berkelanjutan dari semua pihak. Harapannya, perilaku ramah lingkungan tidak hanya dilakukan selama masa program Adiwiyata, tetapi benar-benar mengakar menjadi karakter dan budaya seluruh warga sekolah.

Budaya positif ini diharapkan tidak hanya bertahan di lingkungan sekolah, tetapi juga diterapkan di rumah masing-masing oleh siswa, guru, dan staf, guna kontribusi nyata bagi kelestarian bumi.(JK-Red)

Editor: Joko Prasetyo

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version