Jawa Timur

Jalur Alternatif Mudik Rusak, Dinas PUPR Pemkab Blitar Janjikan Perbaikan pada 2025

Published

on

BLITAR,– Aksi warga Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, yang menanam pohon pisang di jalan rusak sebagai bentuk protes kembali menjadi sorotan. Kejadian yang berlangsung saat malam takbiran ini viral di media sosial dan menuai beragam reaksi dari masyarakat.

Banyak warganet menilai aksi tersebut sebagai sindiran keras terhadap kondisi infrastruktur yang memprihatinkan, terutama di jalur alternatif mudik Blitar-Kediri.

Menanggapi hal ini, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar memberikan penjelasan terkait kendala perbaikan jalan tersebut. Melalui Kepala Bidang Bina Marga, Hamdan Zulfikri Kurniawan, pihaknya mengungkapkan bahwa ruas jalan Candirejo-Sidorejo sebenarnya telah masuk dalam daftar prioritas perbaikan pada tahun 2025.

“Kami sudah menyiapkan rancangan teknis dan anggaran sejak awal tahun ini. Namun, kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat menyebabkan beberapa proyek non-strategis harus ditunda sementara,” jelas Hamdan saat dikonfirmasi, Kamis (03/08).

Lebih lanjut, Hamdan menjelaskan bahwa proses tender proyek ini baru bisa dimulai pada Mei 2025 setelah dilakukan evaluasi ulang anggaran. Jika semua tahapan berjalan lancar, pengerjaan fisik di lapangan ditargetkan dapat dimulai pada akhir Mei atau awal Juni 2025.

“Kami berupaya mempercepat proses administrasi agar proyek ini bisa segera berjalan. Begitu dana turun dan kontraktor terpilih, kami akan memprioritaskan ruas jalan ini agar bisa selesai sebelum musim hujan tahun depan,” tambahnya.

Pihak Dinas PUPR juga meminta masyarakat untuk bersabar dan memahami bahwa setiap proyek harus melalui prosedur yang ketat demi transparansi serta akuntabilitas penggunaan anggaran.

Sebelumnya, aksi penanaman pohon pisang di tengah jalan rusak ini mendapat banyak perhatian dari pengguna jalan dan pemudik. Salah satu pemudik, Arif, mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi jalan yang membahayakan pengguna.

“Setiap hari banyak kendaraan, termasuk truk, yang lewat sini. Tapi jalannya justru seperti kubangan dan penuh lubang. Seharusnya pemerintah lebih cepat merespons,” kritik Arif.

Meskipun perbaikan jalan Candirejo-Sidorejo telah dijanjikan untuk tahun depan, aksi protes warga ini menjadi pengingat bahwa infrastruktur yang layak adalah kebutuhan mendesak bagi masyarakat.(JK-RED)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version