Nasional
Kapolres Maybrat Terima 235 Personel BKO Polda Papua Barat dan 30 Personel Brimob Jelang Pilkada Damai 2024 di Kabupaten Maybrat

Maybrat PBD, 90detik.com – Polres Maybrat Melaksanakan Apel gelar pasukan dalam rangka pelaksanaan pilkada serentak tahun 2024, sekaligus menerima satgas BKO sebanyak 235 dari Polda Papua Barat bersama 30 personel dari brimob Polda Papua Barat yang bertempat di Lapangan Apel Polres Maybrat, jln Susumuk-Aiwasi distrik Kumurkek Aifat. Senin (30/09/24).
Pada apel gelar pasukan tersebut, Kapolres Maybrat, KOMPOL Ruben Obed Kbarek, S.I.K, bersama PJ bupati Maybrat menyambut kedatangan 235 personel BKO Staf Polda Papua Barat bersama 30 personel BKO dari Brimob Polda Papua Barat.
Kegiatan tersebut juga di ikut oleh 100 personel Polres Maybrat beserta PJU polres Maybrat dan pemerintah daerah kabupaten Maybrat.
Turut hadir dalam acara tersebut PJ Bupati Maybrat, Vicente Campana Baay, S.IP, PJ Sekda kabupaten Maybrat Ferdinandus Taa bersama sejumlah staf ahli pemerintah daerah dan PJU di jajaran polres Maybrat.
Selanjutnya PJ Bupati Maybrat Vicente Campana Baay, S.IP dalam sambutannya pertama-tama mengucapkan terima kasih atas nama pemerintah daerah kabupaten Maybrat atas kehadiran dari para personel yang akan melaksanakan tugas pengamanan menjelang pilkada serentak tahun 2024 di kabupaten Maybrat. Untuk itu saya sebagai PJ bupati Maybrat selalu menekankan pentingnya untuk menjaga keamanan serta kenyamanan dalam menghadapi Pilkada serentak tahun 2024 di kabupaten Maybrat yang kita cintai bersama.
Dirinya juga berharap agar para personel BKO dari Polda Papua barat bersama brimob untuk dapat saling bekerja sama dan membantu mengedukasi kepada masyarakat dapat berpolitik secara santun, sehingga nantinya pilkada di kabupaten Maybrat ini dapat berjalan dengan aman dan damai sesuai yang kita harapkan bersama,” Harapannya.
Di tempat yang sama, Kapolres Maybrat, KOMPOL Ruben Obed Kbarek, S.IK juga menegaskan bahwa dengan kehadiran personel tambahan ini sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Maybrat selama proses Pilkada serentak tahun 2024. Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh Personel BKO, yang terdiri dari berbagai satuan termasuk Brimob, nantinya akan dikerahkan ke titik-titik strategis untuk memastikan agar Pilkada serentak tahun 2024 dapat berlangsung dengan aman dan damai,” imbuhnya.
Sebagai penutup, Petrus Kumbubui, salah satu padal (Perwira pengendali) dari polres Maybrat mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah menyediakan fasilitas tempat tinggal bagi personel BKO dari Polda Papua Barat selama menjalankan tugas di Maybrat dan di akhiri dengan TFG (Tactical floor Game) merupakan latihan untuk persiapan pengamanan pada suatu acara atau kegiatan.
(Tim/Red)
Papua
Perkuat Ekonomi Masyarakat lewat Bantuan Bibit Ternak Melalui Pemerintah Pusat Kepada Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat di PBD

Sorong PBD— Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kembali memperlihatkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Barat Daya melalui program pemberdayaan ekonomi berbasis kearifan lokal.
Program yang digelar pada 11 Oktober 2025 ini menghadirkan bantuan langsung berupa ternak dan sembako yang diberikan kepada tokoh adat, tokoh agama, serta masyarakat di dua lokasi strategis, yaitu di Jalan Malibela, Kelurahan Kladufuk, Distrik Sorong Timur dan di Pulau Doom.
Penyerahan bantuan di Malibela dilakukan secara simbolis kepada Bapak Gasper Rumanasen, tokoh masyarakat Biak, yang didampingi oleh Yosep Kafiar dan Ismail Hajiah, tokoh agama dari panti asuhan Emeodere.
Sementara di Pulau Doom, bantuan disalurkan kepada tokoh adat dan agama setempat, yaitu Bapak Ifan Muhammad Ali Arfan (LMA Moi Mayah Flanafat), Ustad H. Dagaloji, serta Pendeta Nikson Batlayer dari Gereja Bethel Doom. Bantuan diserahkan oleh perwakilan Babinsa dan Babinkamtibmas setempat.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Dinas Peternakan Provinsi Papua Barat melalui Drh. Farida Krisna Diana memberikan sosialisasi penting mengenai teknik pemeliharaan ternak yang efektif dan berkelanjutan.
Peserta mendapat edukasi yang diharapkan mampu meningkatkan hasil ekonomi dari pemeliharaan ternak yang akan diterima.
Bantuan yang diserahkan meliputi tiga pasang babi dan satu pasang kambing untuk masyarakat Malibela, serta dua pasang kambing dan satu pasang babi untuk masyarakat di Pulau Doom.
Program ini bertujuan untuk membuka peluang ekonomi baru serta meningkatkan kemandirian masyarakat adat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tokoh agama Ustad H. Dagaloji dan Pendeta Nikson Batlayer mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat yang sangat berarti bagi penguatan ekonomi masyarakat adat di wilayah ini.
“Bantuan ini menjadi harapan baru bagi masyarakat kami untuk meningkatkan pendapatan sekaligus menjaga kearifan lokal,” ungkap mereka.
Program ini tidak hanya sekadar bantuan sosial, namun merupakan langkah strategis pemerintah untuk mendorong pemberdayaan masyarakat Papua Barat Daya.
Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan tokoh masyarakat setempat, diharapkan kesejahteraan ekonomi dapat tumbuh dan berkelanjutan.
Ketersediaan ternak sebagai sumber pendapatan dan sembako sebagai dukungan kebutuhan pokok diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan memperkuat ketahanan pangan lokal.
Program ini juga menegaskan peran penting tokoh adat dan agama dalam menggerakkan pembangunan ekonomi berbasis komunitas.
Dengan keberhasilan program ini, pemerintah berencana untuk memperluas jangkauan bantuan ke wilayah lain yang membutuhkan perhatian khusus.
Harapannya, sinergi antara pemerintah dan masyarakat dapat terus berjalan sehingga Papua Barat Daya semakin maju dan sejahtera. (Timo)
Nasional
Mencoreng Citra Program Gizi, MBG Berujung Petaka, Puluhan Siswa di Tulungagung Keracunan

TULUNGAGUNG— Sebuah program Makan Bergizi Gratis (MBG) berubah menjadi petaka bagi puluhan siswa di SMPN 1 Boyolangu, Tulungagung, pada Senin (13/10/2025).
Diduga kuat terjadi keracunan makanan massal, puluhan korban mengalami pusing, mual, muntah, dan lemas usai menyantap hidangan yang seharusnya menyehatkan.
Berdasarkan laporan resmi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Anna Sapti Saripah, peristiwa ini bermula saat pelaksanaan MBG di sekolah tersebut.
Menu yang disajikan adalah nasi kuning, ayam kecap, timun, tomat, salak, dan susu kotak.
Dari total 1.120 orang yang menyantap makanan tersebut, sebanyak 62 orang mengeluhkan gejala keracunan.
Gejala utama yang dilaporkan adalah pusing, mual, muntah, lemas, dan keringat dingin.
Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 58 kasus sempat menjalani observasi dan perawatan rawat jalan di Puskesmas Boyolangu.

Puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu, Tulungagung pada saat dirawat di Puskesmas usai keracunan MBG. Foto;(dok/istimewa).
Dari jumlah itu, 38 orang telah diperbolehkan pulang, sementara 20 orang lainnya masih harus menjalani perawatan di puskesmas tersebut.
Kondisi lebih serius dialami oleh empat korban yang harus dirujuk ke RSUD dr. Karneni Campurdarat.
Meski dilaporkan kondisi keempatnya kini stabil, mereka masih menunggu hasil laboratorium lanjutan untuk memastikan penyebab dan jenis paparan yang dialami.
Menanggapi kejadian ini, Dinas Kesehatan Tulungagung bersama Puskesmas setempat langsung mengambil sejumlah langkah darurat.
Sampel makanan yang diduga menjadi biang keladi telah diamankan dan dikirim untuk dianalisis ke tiga laboratorium, yaitu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Surabaya, Laboratorium RSUD dr. Iskak Tulungagung, dan Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Tulungagung.
Ia menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung, penyelidikan epidemiologi juga digenjot untuk mengumpulkan data yang lebih lengkap.
Tujuannya, mengidentifikasi makanan penyebab serta jenis kuman atau bakteri kontaminan yang memicu wabah keracunan ini.
“Laporan ini dibuat tanggal 13 Oktober 2025, per jam 15.09 WIB, dan masih dalam proses penyelidikan epidemiologi lanjutan,” tegasnya. menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Tak hanya sampel makanan, petugas kesehatan juga mengambil sampel swab rectal dari para penjamah makanan (food handler) untuk memeriksa kemungkinan adanya carrier atau pembawa bakteri.
Mengantisipasi meluasnya kejadian, Dinas Kesehatan telah menyiagakan enam puskesmas di wilayah sekitar distribusi MBG, yaitu Puskesmas Boyolangu, Campurdarat, Besole, Besuki, Bandung, Pakel, dan Bangunjaya. Untuk penanganan kasus berat, dua rumah sakit, RSUD dr. Iskak dan RSUD dr. Karneni Campurdarat, juga dipersiapkan sebagai rumah sakit rujukan.
Kejadian ini mencoreng program pemerintah yang bertujuan baik. Pertanyaan besar kini menggantung bagaimana makanan yang seharusnya bergizi justru berubah menjadi ancaman bagi puluhan siswa? Jawabannya kini ditunggu dari hasil uji laboratorium yang diharapkan dapat mengungkap titik terang kasus keracunan massal ini. (DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
Nasional
Puluhan Siswa SMPN 1 Boyolangu Keracunan, Wabup Tulungagung Turun Tangan

TULUNGAGUNG — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengalami ujian serius setelah puluhan siswa SMP Negeri 1 Boyolangu dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap menu ayam kecap pada Senin pagi (13/10/2025).
Sebanyak 61 siswa mengeluhkan gejala mual, pusing, dan sakit perut tak lama setelah mengonsumsi makanan yang disediakan melalui program MBG.
Para siswa segera dilarikan ke Puskesmas Boyolangu untuk mendapatkan penanganan medis. Empat siswa di antaranya bahkan harus dirujuk ke RSUD dr Karneni Campurdarat.
Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, langsung mengunjungi Puskesmas Boyolangu untuk meninjau langsung kondisi siswa yang terdampak.
Pihaknya memastikan bahwa seluruh siswa telah mendapatkan penanganan medis dan kondisi mereka kini mulai membaik.
“Anak-anak sudah ditangani dengan baik. Kami berharap mereka segera pulih seperti sediakala,” ujar Ahmad Baharudin, Senin (13/10) sore.
Meski kondisi siswa sudah stabil, Pemkab Tulungagung belum dapat memastikan penyebab pasti insiden tersebut. Pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan dan hasil penyelidikan dari Satreskrim Polres Tulungagung.
“Kita belum bisa menyimpulkan. Masih menunggu hasil laboratorium dan penyelidikan untuk menentukan penyebabnya,” jelas Wabup.
Wakil Bupati juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyudutkan program MBG yang dirancang untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah. Ia menegaskan bahwa tidak ada indikasi unsur kesengajaan dalam kasus ini.
“Kami berharap masyarakat tidak panik atau grogi dengan adanya MBG, karena hal ini tidak ada unsur kesengajaan. Semoga kejadian ini merupakan yang pertama dan terakhir,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Percepatan MBG Kabupaten Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro, menyampaikan bahwa pihaknya kini fokus pada penanganan korban.
Mengenai kelanjutan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dari Yayasan Gusti Maringi Mukti yang beralamat di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Bagus menyatakan bahwa kewenangan evaluasi berada di tangan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kami mitigasi dulu. Yang sakit kita rawat, dan untuk SPPG-nya, kita lihat dulu kesalahannya dan tunggu evaluasi dari pihak pembina,” ungkap Bagus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr. Ana Sarifah, menyampaikan bahwa mayoritas siswa menunjukkan gejala ringan dan saat ini telah dalam pemantauan intensif.
Selain Puskesmas Boyolangu, Dinkes juga telah menyiapkan fasilitas tambahan di Puskesmas Bangunjaya, Beji, dan Kauman.
Dua rumah sakit rujukan, yakni RSUD dr Karneni Campurdarat dan RSUD dr Iskak Tulungagung, juga disiagakan.
“Saat ini kita pantau selama 1×24 jam sejak kejadian. Semoga tidak ada penambahan pasien,” ujar dr. Ana.
Insiden ini menjadi perhatian serius bagi Pemkab Tulungagung. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi makanan dan pengawasan kualitas bahan pangan akan segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
Pemerintah Kabupaten Tulungagung berharap masyarakat tetap mendukung pelaksanaan program MBG yang merupakan bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda. (DON/Red)
Editor: Joko Prasetyo
- Nasional4 hari ago
APBD Jebol untuk Gaji Pegawai, Jalan Rusak di Tulungagung Jadi Anak Tiri
- Nasional2 hari ago
Gizi atau Cemari?, MBG untuk Anak TK Tuai Kecaman di Tulungagung
- Nasional5 hari ago
Dua Orang di Tulungagung Dipukuli Usai Tolak Pemalakan, Aksi Brutal Terekam CCTV
- Nasional4 hari ago
Misteri Miliaran Rupiah, PPJ Disetor Rakyat, Jalan Tetap Gelap; Apakah Ada Tabir di BPKAD Tulungagung ?
- Nasional3 minggu ago
PAD Terancam Bocor! Pungli Parkir Diduga Libatkan Oknum Dishub Tulungagung
- Nasional1 minggu ago
Usai KPK OTT Hibah Jatim, Aktivis Peringatkan “Prabowo Subianto Big Projects” Rawan Korupsi
- Nasional2 minggu ago
BPN Dinilai Abaikan Aksi Damai, Diminta Presiden Prabowo Turunkan Satgas Mafia Tanah ke Tulungagung
- Nasional1 minggu ago
Bakar Ban dan Hentakkan Orasi, Massa Pejuang Gayatri Tuntut Bupati Tegas Urusan Korupsi Pendidikan dan Tambang Ilegal