TULUNGAGUNG, 90detik.com – Masih dalam suasana bulan Muharram 1446 H, di Masjid Baitussalam Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, organisasi Banser, Senkom, dan Linmas bergandengan tangan dalam membantu pengamanan kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa, pada Sabtu (27/7).
Banser, Senkom, dan Linmas masing-masing merupakan tiga organisasi yang berbeda latar belakangnya. Banser merupakan bagian dari NU, Senkom merupakan bagian dari LDII, sedangkan Linmas merupakan bagian dari pemerintah desa.
Koordinator keamanan, Hasanudin, menjelaskan bahwa kegiatan santunan yang diselenggarakan oleh keluarga besar jamiiyah NU Desa Serut dihadiri oleh ribuan jamaah dari dalam dan luar desa.
Hasanudin, yang juga anggota Banser Desa Serut, menyampaikan bahwa meskipun kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa diselenggarakan oleh jamaah NU, namun pengamanannya dilakukan dengan kolaborasi antara Banser, Senkom LDII, dan Linmas dari pemerintah desa.
“Kami sudah terbiasa bekerja sama seperti ini. Ketika ada kegiatan, mereka siap membantu, begitu juga sebaliknya. Tetapi tetap menjalankan protokol resmi melalui surat menyurat,” ungkap Hasan, Sabtu(27/7).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua NU Desa Serut, Kiyai Asy’ari, yang juga ketua panitia pelaksanaan santunan anak yatim dan dhuafa, menyatakan bahwa NU sebagai organisasi yang moderat memiliki prinsip “al muhafadhotu ‘ala qodimis solih wal akhdzu bil jadidil aslah”, yaitu menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil inovasi yang lebih baik.
“Kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa ini merupakan kegiatan lama yang baik, dan kami terus melestarikannya karena di dalamnya tidak terdapat keburukan sama sekali,” jelas Kiyai Asy’ari. (Abdul/Red)