Redaksi
Kegiatan Memancing Berakhir Tragis, Mahasiswa Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Brantas
BLITAR,- Sebuah kisah pilu terjadi di Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, ketika Safrian Adinata (21), mahasiswa asal wilayah tersebut, tewas tenggelam di Sungai Brantas setelah berenang mencari ikan bersama delapan temannya pada Senin (7/4) siang.
Jenazahnya baru berhasil dievakuasi dua hari kemudian, Rabu (9/4) dini hari, setelah tim gabungan melakukan pencarian intensif sejauh 10 kilometer dari titik kejadian.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berrtyanto, proses evakuasi sempat terkendala cuaca ekstrem yang memicu hujan deras.
“Kondisi alam menjadi tantangan terbesar, tetapi sinergi antar instansi dan relawan memungkinkan kami menyelesaikan misi ini,” ujar Ivong dalam keterangan tertulisnya, pada Rabu (09/04).
Sebanyak 45 personel dari berbagai elemen, termasuk BPBD Jawa Timur, Polsek Srengat, PMI, relawan Banyu Mili Rafting, dan warga setempat, turun langsung mengarungi aliran sungai yang deras.
Korban diketahui hilang setelah berupaya berenang dari sisi utara ke selatan sungai.
“Saksi mata menyebut korban terlihat kelelahan sebelum akhirnya terseret arus. Jenazah Safrian kemudian dibawa ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk pemeriksaan forensik guna mengonfirmasi penyebab kematian,“ jelasnya.
Kejadian ini mengundang perhatian atas pentingnya edukasi keselamatan di wilayah perairan, terutama saat musim hujan. BPBD Blitar juga mengimbau perlunya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat, termasuk pemasangan rambu peringatan dan pelatihan mitigasi bencana di daerah rawan.
“Kolaborasi adalah kunci. Kami apresiasi semua pihak yang telah mendukung operasi ini,” tandasnya. (JK-RED)