Nasional
Ketika Pemerintah Diam, Rakyat Donasi: Aksi Simbolik Guncang Tulungagung
TULUNGAGUNG — Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Pejuang Gayatri menggelar aksi simbolik dengan membuka posko donasi di depan Gedung DPRD Tulungagung.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap rencana aksi turun ke jalan yang akan dilaksanakan pada Kamis, 11 September 2025 mendatang.
Donasi mulai dibuka sejak Jumat, 5 September 2025, dan mendapat sambutan antusias dari masyarakat.
Sejak pagi hingga malam hari, warga berdatangan untuk menyumbangkan berbagai bentuk dukungan, mulai dari tenda, makanan ringan hingga barang kebutuhan logistik seperti air mineral.
Bahkan, sejumlah ibu – ibu rumah tangga pun tampak turut serta menyumbangkan donasi berupa air mineral (Aqua) dan kebutuhan lainnya.
Hal ini menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap gerakan yang dianggap mewakili suara rakyat kecil.
Salah satu warga pendonasi menyampaikan bahwa partisipasinya dalam memberikan donasi merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi pemerintahan saat ini.
“Saya hanya rakyat biasa, tapi ini bentuk kepedulian saya. Kalau rakyat sudah harus turun tangan, artinya ada yang tidak beres di atas sana,” ujarnya.
Aksi ini merupakan bentuk protes keras terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Tulungagung yang dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil dan sarat kepentingan elit.
Ahmad Dardiri, salah satu Koordinator Lapangan (Korlap) Pejuang Gayatri, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berdonasi.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh warga yang telah mendukung gerakan ini. Donasi ini bukan soal jumlah, tapi soal keberanian dan kepedulian terhadap nasib rakyat Tulungagung,” tegas Dardiri, Sabtu(6/9).
Aksi pada 11 September 2025 mendatang disebut akan menjadi momentum penting bagi masyarakat Tulungagung untuk menyuarakan aspirasi secara terbuka dan damai. (DON/Red)