Menu

Mode Gelap
Beri Apresiasi, Pemkot Blitar Gelar Undian PBB-P2 Tahun 2023 Tingkatkan Kerjasama Pendidikan Indonesia dan Jerman, Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung Berkunjung ke Jerman Pelaku Pencurian Mobil Berhasil Diringkus Polisi, Ini Modusnya… Rakorbin SSDM Polri, Biro SDM Polda Jatim Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan Gratis

Jawa Timur · 24 Jun 2024 WIB ·

Pemerintah Dinilai Kurang Responsif Terhadap Dampak Pencemaran Sungai Ngrowo dan Sungai Song


 Pemerintah Dinilai Kurang Responsif Terhadap Dampak Pencemaran Sungai Ngrowo dan Sungai Song Perbesar

TULUNGAGUNG, 90detik.com- Memasuki akhir bulan Juni di tengah musim kemarau panjang, kebutuhan air di Tulungagung semakin mendesak. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, termasuk Sungai Ngrowo dan Sungai Song, yang kini merasakan dampak pencemaran air.

Kondisi aliran air di Sungai Ngrowo dan Sungai Song saat ini hampir tidak ada. Air yang tersisa tercemar dengan bau menyengat serta warna keruh, menunjukkan adanya pencemaran dari limbah rumah tangga dan industri.

Aliansi Lereng Wilis (ALWI) bersama Ecoton dan PPLH Mangkubumi telah melakukan pengujian kualitas air di kedua sungai pada awal hingga pertengahan Juni 2024.

Hasil pengujian menunjukkan kondisi memprihatinkan. Sungai Ngrowo memiliki kadar fosfat tinggi mencapai 6,6 mg/L dan kadar oksigen terlarut rendah hanya 0,3 mg/L, melebihi batas aman. Sementara itu, suhu air di Sungai Song mencapai 44 derajat Celsius, diduga akibat limbah cair dari pabrik gula.

Ahmad Dardiri, tokoh masyarakat dan Penasehat LSM Kahuripan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi sungai yang semakin memburuk setiap tahunnya.

Ia menilai pemerintah daerah dan pusat tidak cukup berperan dalam melindungi lingkungan dari pencemaran.

Selain itu, ia menyoroti ketidaktahuan DPRD dan DPR-RI mengenai masalah aliran limbah serta kurangnya responsivitas dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung.

Sebagai solusi, Dardiri dan SARKAS mengusulkan pembangunan “Wahana Pemandian Air Panas” dari sumber air panas Pabrik Gula Modjopanggung. Ini diharapkan dapat mengurangi risiko pencemaran dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan sungai.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kualitas air sungai dapat terjaga serta masyarakat lebih peduli terhadap ekosistem sungai yang penting bagi keberlangsungan hidup.

Sementara itu, Koordinator ALWI, Harun, mengatakan sudah melakukan uji air Sungai Ngrowo.

Hasilnya ditemukan pencemaran sangat signifikan.

“Ya memang seperti itulah yang terjadi. Selama dua tahun saya melakukan uji kualitas air (per dua minggu) dan selalu saya sampaikan ke DLH Kabupaten melalui WA Group FKH (Forum Komunitas Hijau) Tulungagung, di mana terdapat beberapa anggota dari DLH. Saya juga pernah mendiskusikan hal ini bersama PJT dan DLH Kabupaten, namun hasilnya tetap sama, bahkan bisa dibilang meningkat,” jelasnya melalui Whatsapp, Senin(24/6).

Dirinya menambahkan, hingga kini belum bertemu dengan Pj. Bupati Tulungagung untuk audiensi.

Audiensi bertujuan untuk mengetahui dan memberikan masukan kepada pemerintah, juga sebagai pembelajaran bagi masyarakat, baik mahasiswa, siswa, maupun masyarakat umum, agar lebih mengerti dan peduli terhadap lingkungan.

“Intinya, membangun SDM-nya,” pungkasnya. (Abd/Red)

 

Editor : JP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel ini telah dibaca 90 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penipuan Mengatasnamakan Paslon Bupati Tulungagung Mencuat Jelang Pilkada

3 Oktober 2024 - 05:44 WIB

Polres Kediri Kota Berhasil Amankan Tersangka Penganiayaan di Balowerti

3 Oktober 2024 - 00:30 WIB

Taman Penitipan Anak Pilih Orang Tua Karir, Sibuk Aktivitas Seharian

3 Oktober 2024 - 00:27 WIB

Mitra Usaha Al Ghoibi Kunjungi Keluarga Disabilitas di Karangwaru, Ini Tujuanya…

2 Oktober 2024 - 15:15 WIB

Pengukuhan Pengurus Banser Tingkat Kecamatan Pertama di Tulungagung

2 Oktober 2024 - 14:31 WIB

Sempat Kabur Beberapa Hari, Pelaku Kekerasan Hingga Tewas di Balowerti Diringkus Polres Kediri Kota

2 Oktober 2024 - 14:17 WIB

Trending di Hukum Kriminal