Agama
Program Bina Desa An Nahdliyah LD PWNU Jawa Timur: Kolaborasi Da’i untuk Masyarakat
Blitar,– Berkhidmad di jalan dakwah memerlukan himmah dan keikhlasan yang tinggi. Salah satu da’i dari Bina Desa An Nahdliyah LD PWNU Jawa Timur, Gus Ahmad Idris dari Universitas Islam Malang, menyampaikan melalui WhatsApp bahwa program ini sangat bermanfaat dan perlu dilanjutkan.
Program ini merupakan hasil kolaborasi dari beberapa pondok pesantren, termasuk da’i dari Kudaireng PP. Tebuireng, LIM PP. Lirboyo, Ma’had Aly An Nur Bululawang Malang, dan Universitas Islam Malang.
Dalam tulisannya, Gus Idris menekankan pentingnya kolaborasi ini sebagai upaya untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki dan mendakwahkannya kepada masyarakat Desa Wates.
Ia mencatat bahwa biasanya pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh satu lembaga saja, namun Bina Desa An Nahdliyah menunjukkan bahwa kerjasama antar lembaga sangat mungkin dilakukan.
Gus Idris juga mengungkapkan kebahagiaannya dapat berkolaborasi dengan rekan-rekan da’i dari Pondok An Nur dan Pondok Lirboyo.
“Kami diamanahi untuk mengelola lima mushola dan satu masjid. Meskipun ada rasa lelah di antara kami yang masih pemula, semangat dari santri dan masyarakat membuat semua itu terbayar,” ujarnya, Senin(4/3).
Ia menambahkan bahwa sebelum memberikan materi kepada masyarakat, mereka melakukan musyawarah dan berbagi pikiran untuk menyusun materi kultum setelah sholat tarawih.
“Alhamdulillah, pengalaman kami diterima dengan baik oleh warga Wates. Mereka tampak antusias dan bahagia,” tambahnya.
Gus Kadafi, da’i dari Universitas Islam Malang, juga menyampaikan rasa syukur melalui WhatsApp pada Senin (3/3/2025) atas kesempatan yang diberikan untuk berkhidmad di masyarakat, khususnya dalam program Bina Desa An Nahdliyah.
Sementara itu, Gus Ilham Dzikri Akbar dari Kudaireng Pondok Pesantren Tebuireng, dalam pesan yang sama, menekankan bahwa program Bina Desa An Nahdliyah merupakan wadah bagi santri untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka pelajari di pondok, sekaligus mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat.
Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antar lembaga pendidikan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, serta menjadi sarana bagi para santri untuk mengembangkan diri dan berbagi ilmu. (DON-red)