Jawa Timur

Rihlah Dakwah Lembaga Pendidikan Islam Al Azhaar di Dusun Bantengan Tulungagung

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com – Rabu, 16 Oktober 2024, menjadi hari bersejarah bagi Lembaga Pendidikan Islam Al Azhaar Tulungagung.

Dalam upaya melanjutkan perjuangan dakwah, para direktorat dan kepala sekolah dari jenjang Play Grup, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK melaksanakan rihlah dakwah yang bertempat di Mushola Al Istiqomah, Dusun Bantengan, Desa Mulyosari, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Kehadiran mereka disambut hangat oleh Mbah H. Arief, tokoh agama setempat, yang mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pondok Pesantren Al Azhaar atas komitmennya dalam meneruskan cita-cita almarhum Mbah H. Ridlwan.

“Saya mendukung dan berterima kasih atas perjuangan Pesantren Al Azhaar di Kecamatan Pagerwojo. Kehadiran pesantren dan pendidikan formal ini merupakan kelanjutan dari cita-cita almarhum Mbah H. Ridlwan,” papar Mbah Ngarip, panggilan akrabnya.

Setelah melaksanakan sholat dhuhur berjamaah, Mbah H. Arief menceritakan perjalanan dakwah Mbah H. Ridlwan yang dimulai pada tahun 1933. Berasal dari Jetis Ponorogo, Mbah Ridlwan mendapatkan kabar bahwa di Pagerwojo belum ada kegiatan keagamaan.

KH. Imam Mawardi Ridlwan, Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung.
Foto : dok / istimewa

Dengan tekad bulat, beliau berencana untuk berdakwah di sana dan memindahkan keluarganya meskipun harus menghadapi penolakan dari mertuanya.

Mbah Ridlwan mengutip ayat Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 110 untuk meyakinkan mertuanya, yang akhirnya merestui langkah dakwahnya.

Dengan membawa istri dan dua anaknya, ia membeli tanah seluas 50 hektar yang banyak diperuntukkan bagi masyarakat dan pendidikan anak-anak di daerah tersebut. Beliau juga mendirikan Masjid “Mifthahul Huda”, kini dikenal sebagai Masjid “Baitur Ridwan”.

“Saat itu, Mbah H. Ridlwan berpesan bahwa tanah yang diterima tidak boleh dijual ke pihak lain dan sebagian diperuntukkan untuk kuburan, khusus bagi mereka yang melaksanakan sholat,” imbuh Mbah H.

Ngarip, menekankan komitmen Mbah Ridlwan terhadap pendidikan dan dakwah Islam di daerah tersebut.

Menutup acara, Mbah Ngarip kembali menegaskan dukungannya terhadap upaya Mbah Yai Imam Mawardi Ridlwan dalam melanjutkan dakwah di Pagerwojo.

“Semoga perjuangan ini menjadi berkah bagi kita semua,” tutupnya dengan penuh harapan.

Rihlah dakwah ini menegaskan pentingnya pendidikan dan nilai-nilai keagamaan di masyarakat serta berharap dapat menginspirasi generasi mendatang untuk terus melanjutkan perjuangan kebangkitan spiritual dan pendidikan di wilayah tersebut. (Abd)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version