TULUNGAGUNG, 90detik.com – Pada tahun ajaran 2024/2025, Yayasan Al Azhaar menambah fasilitas Pesantren Dlu’afa Al Azhaar Ath Thohiriyyah di Kedungwaru.
Pesantren tersebut terletak di Jalan Pahlawan Gg 3, sebelah utara Masjid Ath Thohiriyah, dengan dukungan penuh dari tokoh agama dan masyarakat setempat, Ibnu Ahmad Bin Kaserum.
Beliau menyampaikan rasa syukur atas adanya wadah baru bagi keluarga kurang mampu di Desa Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
“Dengan dirintisnya Pondok Pesantren Dlu’afa Al Azhaar Ath Thohiriyyah di Kedungwaru, kami berharap agar masyarakat, terutama generasi muda di daerah ini, dapat meningkatkan pengetahuan agama mereka,” ujar Ibnu Ahmad.
Pembukaan Pesantren Dlu’afa dilaksanakan pada Rabu, 26 Juni 2024, dengan acara khotaman Al Qur’an dan Istighosah Dzikir Jama’i.
Gus Sidqi, pengasuh Pesantren Dlu’afa, menyatakan bahwa lembaga ini didirikan sebagai sarana untuk menyebarkan ilmu agama di kalangan mereka yang kurang mampu.
“Pesantren ini hadir sebagai wadah bagi santri dlu’afa, semoga mendapat berkah dan ridho dari Allah. Kami memohon doa restu agar dapat konsisten dalam memberikan pelayanan ini,” tambahnya.
Menurut Gus Sidqi, keluarga yang dinyatakan dlu’afa akan mendapatkan bantuan beasiswa. Saat ini, terdapat beberapa santri yang telah bergabung di Pesantren, antara lain Muhammad Ridlwan dari Kalimantan Timur dan Al Farisi dari Surabaya, serta dua ustadz dari Pondok Pesantren Dalwa Bangil Pasuruan Jawa Timur.
“Bagi yang berminat untuk bergabung dengan Pesantren Dlu’afa Al Azhaar Ath Thohiriyyah, dapat langsung menghubungi Humas Yayasan Al Azhaar, Ustadz Heru Syaifuddin di nomor 0852-3559-1623. Fasilitas pendidikan mulai dari SD hingga SMK tersedia untuk para santri,” tutup Gus Sidqi.
Pesantren Dlu’afa Al Azhaar Ath Thohiriyyah terletak di utara Masjid Ath Thohiriyah Kedungwaru Tulungagung, dengan akses yang mudah dari jalan provinsi dan stasiun kereta api Tulungagung yang hanya berjarak 3 km.
Bangunan pesantren yang berlantai dua menjadikannya tempat yang nyaman bagi santri.
Program pendidikan yang diterapkan bertujuan untuk meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia yang beriman, berilmu, dan bertaqwa, berfungsi sebagai tempat belajar dan pondok pesantren sekaligus. (Abdul/Red)