Opini

Survei Ungkap Tantangan SMA Swasta di Lamongan: Masyarakat Berikan Tanggapan Negatif

Published

on

Lamongan, – SMA swasta di salah satu kecamatan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menghadapi tantangan serius terkait Penerimaan Santri Baru (PSB).

Melalui hasil survei yang dikirimkan oleh kepala sekolah setempat, terungkap bahwa masyarakat memberikan tanggapan negatif terhadap sekolah tersebut, terutama terkait dengan jumlah siswa yang sangat sedikit.

Masyarakat tampak skeptis dan enggan mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah tersebut, meskipun telah disebarkan video profil sebagai upaya promosi.

Survei yang dilakukan pada 19 April 2025, mencatat tujuh poin penting yang perlu menjadi bahan musyawarah bagi pihak sekolah:

  1. Kepemimpinan yang Baik tetapi Kurang Efektif: Kepemimpinan kepala sekolah dinilai baik, namun belum cukup efektif dalam menarik peserta didik baru.
  2. Kekurangan Kepercayaan Masyarakat: Terdapat potret bahwa sekolah swasta memerlukan usaha lebih dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat.
  3. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah: Lingkungan, fasilitas, dan aktivitas di sekolah menjadi bahan pertimbangan penting bagi masyarakat dalam keputusan bersekolah.
  4. Kurangnya Dukungan dari Yayasan: Dukungan yang kurang dari lembaga pengayom menjadi salah satu faktor yang menambah kesulitan dalam proses PSB.
  5. Tim Kerja yang Belum Efektif: Tim kerja di sekolah tampak tidak terlihat efektif, dengan kesan bahwa semua tugas terfokus pada kepala sekolah saja.
  6. Keterlibatan Banyak Pihak: Diperlukan lebih banyak keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk praktisi pendidikan, untuk menciptakan alternatif jalan bagi kebangkitan sekolah.
  7. Perencanaan yang Kurang Matang: Rencana keuangan, program, dan kinerja di sekolah belum dikelola dengan baik.

Penulis juga mendapatkan undangan untuk menyampaikan motivasi di acara Musyawarah Kerja (Musyker) di Pesantren Mambaul Ulum Probolinggo pada 16-17 April 2025.

Dari pengalaman tersebut, penulis mengusulkan beberapa langkah strategis untuk kepala sekolah dalam menyikapi situasi ini:

  1. Bermusyawarah Lebih Luas: Meningkatkan diskusi dengan berbagai pihak untuk menganalisis potensi dan masalah yang ada di sekolah.
  2. Berkhidmad Secara Tim: Mengoptimalkan kerja tim untuk menganalisis keunggulan dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah.
  3. Komitmen Pengayom Sekolah: Membangun komitmen baru di antara pihak sekolah untuk berjuang dengan ikhlas dan solid.
  4. Pembaruan di Semua Elemen Sekolah: Membuat pembaruan yang relevan dalam visi, misi, kurikulum, dan tenaga pendidik agar sesuai dengan kebutuhan zaman.
  5. Inovasi Program: Mengembangkan program inovatif seperti SMA Techno atau SMA Tahfidz dan sistem pembayaran yang lebih fleksibel untuk menarik minat siswa.
  6. Kemitraan dengan Pihak Luar: Memperluas kerjasama dengan perusahaan, organisasi, atau lembaga pendidikan lainnya untuk mendukung PSB dan pengembangan siswa.
  7. Memperbaiki Kesehatan Sekolah: Mengurangi segala bentuk penghambat pertumbuhan dan perkembangan di lingkungan sekolah.
  8. Peningkatan Kegiatan Spiritual dan Sosial: Melibatkan siswa dalam kegiatan peningkatan spiritual, komunikasi, serta kegiatan organisasi untuk membangun karakter yang baik.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan SMA swasta yang tengah menghadapi tantangan ini dapat bangkit kembali dan menarik kembali minat masyarakat untuk mendaftarkan anak-anak mereka. (DON-red)

Oleh: Mawardi Abu Thoriq

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version