Nasional

Tasyakuran Dapur SPPG di Lembung Passeser: Ikhtiar Bersama Bangun Generasi Sehat Madura

Published

on

Bangkalan — Terik matahari menyengat Desa Lembung Passeser, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Minggu siang (5/10/2025). Di tengah semilir angin laut utara yang kering, puluhan warga berkumpul dalam suasana penuh harap dan syukur, memperingati berdirinya Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Program ini menjadi bagian dari Gerakan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diamanahkan oleh BGN dan dilaksanakan oleh Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Azhaar Indonesia.

Acara tasyakuran dimulai dengan Istighosah Dzikir Jama’i, dipimpin oleh KH. Rozi Munawi. Doa bersama ini menjadi landasan spiritual sebelum memulai pelayanan gizi yang ditujukan untuk anak-anak di wilayah Kecamatan Sepulu dan sekitarnya.

“Kita mulai dengan istighosah agar segala niat baik ini mendapat berkah dan perlindungan dari Gusti Allah Ta’ala,” ujar Abah Imam, Ketua Dewan Pembina YPI Al Azhaar Indonesia, dalam arahannya kepada para relawan dan tokoh masyarakat yang hadir.

Tampak hadir sejumlah tokoh penting dalam acara ini, antara lain KH. Abdul Fatah (Ketua MWCNU), Ketua MUI Sepulu, Kepala Puskesmas Kecamatan Sepulu, serta para pengasuh pesantren di wilayah Bangkalan bagian utara.

Abah Imam menekankan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan makanan, tetapi merupakan bentuk dakwah sosial dan investasi masa depan bangsa.

“Berhidmat dalam program MBG ini adalah bagian dari dakwah. Ini amanah untuk masa depan anak-anak kita. Mereka harus tumbuh sehat, cerdas, dan penuh kasih sayang agar bisa menjawab tantangan zaman,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari Camat Sepulu, H. Hosun, S.Pd, MM, yang menyebut SPPG sebagai langkah nyata dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Program ini bukan hanya soal gizi, tapi juga tentang tanggung jawab moral kita semua untuk menciptakan generasi unggul. Ini investasi jangka panjang yang sangat strategis,” terangnya dalam sambutan.

Senada dengan itu, Danramil Sepulu, Kapten Erfan, menyebut MBG sebagai bukti kehadiran negara dalam upaya menjamin masa depan generasi muda.

“Ini program Pak Presiden Prabowo yang luar biasa. Harus kita dukung bersama, karena manfaatnya sangat besar  tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal,” ujarnya kepada awak media.

Hadir pula Kapolsek Sepulu, IPTU Wiwit Heru Santoso, yang menyampaikan bahwa SPPG dapat menjadi wadah sinergi antar sektor untuk mewujudkan pelayanan sosial yang efektif dan berkelanjutan.

Dari Pesisir Madura, Untuk Anak Bangsa.

Semangat gotong royong tampak nyata dalam peresmian dapur SPPG ini. Kepala Desa Lembung Passeser sekaligus investor utama pembangunan dapur, H. Abdur Rahman, SM, menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar dapur ini menjadi pusat pemberdayaan ekonomi lokal.

“Seluruh relawan SPPG adalah warga Lembung Passeser. Ini bentuk nyata dari kearifan lokal. Harapannya, dapur ini juga bisa menyerap hasil bumi warga dan menjadi berkah bagi desa kita,” ujarnya.

Namun demikian, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga standar kualitas bahan dan kebersihan makanan.

Ia menaruh kepercayaan kepada Mbak Shofi, selaku Kepala SPPG Lembung Passeser, untuk mengawal hal ini.

“Mbak Shofi harus benar-benar mengawasi proses pengolahan. Jangan sampai kualitas makanan menurun. Sekarang ini, banyak kasus keracunan justru karena lalai dalam higienitas,” pesannya.

Santunan Yatim, Simbol Kepedulian Sosial.

Sebagai penutup acara, dilakukan santunan kepada delapan anak yatim oleh Kepala Desa H. Abdur Rahman dan Kasatpel SPPG, Mbah Shofi. Momen ini menjadi pengingat bahwa pelayanan sosial tidak hanya tentang pemenuhan kebutuhan fisik, tapi juga soal kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.

Di tengah panasnya siang, satu harapan tumbuh kuat: dari dapur kecil di pesisir Madura ini, semoga lahir generasi besar yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia demi masa depan Indonesia yang gemilang. (DON/Red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version