Papua
Kapolresta Sorong Kota Resmi Berganti, Kombes Pol Amry Siahaan Gantikan Kombes Pol Happy Perdana

Kota Sorong, PBD — Momen penting dan penuh makna mewarnai Lapangan Apel Mako Polresta Sorong Kota, Rabu pagi (16/7/2025), saat upacara serah terima jabatan Kapolresta Sorong Kota berlangsung khidmat. Dalam suasana hangat dan penuh rasa hormat, Kombes Pol Amry Siahaan, S.I.K., M.H. resmi menggantikan Kombes Pol Happy Perdana Yudianto, S.I.K., M.H., yang akan menempati posisi barunya di Lembaga Pendidikan Akademi Kepolisian (Lemdik Akpol), Semarang.
Acara dimulai dengan prosesi penyambutan secara adat kepolisian, yakni pedang pora, menyambut kehadiran Kapolresta yang baru, Kombes Pol Amry Siahaan, yang sebelumnya menjabat sebagai Direskrimum Polda Sulawesi Utara. Setelah itu, dilanjutkan dengan apel bersama seluruh jajaran anggota Polresta Sorong Kota, sebagai simbol dimulainya kepemimpinan baru.
Dalam sambutannya, Kombes Pol Happy Perdana menyampaikan rasa syukur atas kesempatan yang telah diberikan selama menjabat di Kota Sorong. Ia mengucapkan terima kasih secara mendalam kepada seluruh anggota yang telah mendukung tugas-tugas kepolisian selama dua setengah tahun kepemimpinannya.
“Saya secara pribadi dan keluarga mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas dedikasi, loyalitas, dan kerjasama luar biasa dari seluruh personel Polresta Sorong Kota. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan betapa bersyukurnya saya atas kebersamaan ini. Saya mohon maaf jika ada khilaf dan kesalahan selama saya bertugas,” ucap Kombes Happy, dalam pidato perpisahan yang penuh emosional.
Ia juga memberikan apresiasi kepada penggantinya, Kombes Pol Amry Siahaan, yang disebutnya sebagai sosok senior teladan sejak masa pendidikan di Akademi Kepolisian. “Beliau adalah senior yang telah banyak membimbing dan memberi teladan kepada saya sejak awal karier. Saya yakin beliau akan membawa Polresta Sorong Kota menjadi lebih baik,” lanjutnya.
Sementara itu, dalam sambutan perdananya sebagai Kapolresta yang baru, Kombes Pol Amry Siahaan menyatakan rasa bangga dapat kembali mengabdi di tanah Papua, wilayah yang sudah dikenalnya sejak awal pengabdian di Korps Brimob pada tahun 1999-2000.
“Ini adalah penugasan kedua saya di tanah Papua, dan saya merasa sangat terhormat bisa kembali. Terima kasih atas sambutan hangat dari Kombes Happy dan seluruh jajaran Polresta Sorong Kota. Tugas ke depan tentu tidak ringan, namun dengan sinergi dan komitmen bersama, saya yakin kita dapat terus menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah ini,” ujar Kombes Amry dalam arahannya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga kekompakan, loyalitas, dan profesionalitas seluruh anggota dalam menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
“Mari kita lanjutkan apa yang sudah dibangun oleh pendahulu kita. Saya tidak bisa bekerja sendiri, saya butuh dukungan dari seluruh anggota. Tugas kita bukan sekadar penegakan hukum, tapi juga menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri,” tegasnya.
Acara serah terima ini tidak hanya menandai transisi kepemimpinan, namun juga menjadi simbol kesinambungan semangat pengabdian Polri di Kota Sorong. Kombes Pol Happy pun berpamitan dengan pesan agar seluruh anggota terus menjaga integritas dan silaturahmi.
“Saya pamit. Tapi rumah saya di Semarang dan Jakarta selalu terbuka untuk rekan-rekan semua. Tetap solid, tetap semangat, dan jaga kesehatan,” tutupnya.
Dengan semangat baru dan kepemimpinan yang segar, Polresta Sorong Kota diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat di Papua Barat Daya.
(Timo)
Papua
Langkah Strategis Menuju Tata Kelola Akuntabel: Papua Barat Daya Susun SOP Perencanaan Pembangunan

Kota Sorong, PBD— Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penyusunan Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) Perencanaan Pembangunan Daerah”, langkah Strategis ini untuk menuju tata kelola pemerintahan yang modern, akuntabel, dan transparan. Kegiatan tersebut bertempat di Hotel Panorama, Kota Sorong.
Kegiatan penting ini dibuka secara resmi oleh Drs. Atika Rafika, M.Si., Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Daya, yang mewakili Gubernur Elisa Kambu, S.Sos.
Turut hadir perwakilan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para narasumber dari kementerian dan tenaga ahli nasional di bidang perencanaan pembangunan.
Kepala Bappeda Papua Barat Daya, Rahman, STP., M.Si., menegaskan bahwa penyusunan SOP bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi merupakan langkah fundamental dalam reformasi birokrasi dan pembangunan daerah yang efektif serta inklusif.
“Kita tidak sedang menyusun SOP hanya untuk Bappeda. Ini untuk seluruh OPD, agar ada sistem kerja yang terukur, akuntabel, dan transparan,” ujar Rahman dalam sambutannya.
SOP akan menjadi pedoman standar untuk memastikan setiap tahapan perencanaan pembangunan mulai dari penyusunan hingga evaluasi berjalan sesuai dengan prosedur yang jelas, konsisten, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Sekretaris Bappeda, Fransiskus Krimadi, S.Sos., M.Ec.Dev., menyampaikan bahwa setidaknya 12 SOP utama akan dirumuskan, antara lain:
– SOP Penyusunan RPJPD Provinsi Papua Barat Daya.
– SOP Penyusunan RPJMD dan LKPJ.
– SOP Penyusunan Renstra, Renja, dan RKPD.
– SOP Evaluasi Dokumen Perencanaan.
– SOP Pelaksanaan Musrenbang.
– SOP Penyampaian dari DPR dan aspirasi masyarakat.
– SOP Penanganan Proposal dari masyarakat.
– SOP Tahapan Konsultasi Publik dan Koordinasi Antar-Instansi
“FGD ini adalah tahap awal. Setelah masukan dari OPD, kami akan menyusun rancangan akhir yang ditargetkan rampung sebelum akhir November 2025,” ungkap Fransiskus.
Penyusunan SOP ini melibatkan tenaga ahli muda dari Kementerian Dalam Negeri dan praktisi perencanaan nasional.
Prosesnya dilakukan secara bertahap mulai dari input stakeholder, drafting teknis, hingga uji sahih dan finalisasi dokumen.
Salah satu pokok penting dalam diskusi adalah dorongan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan partisipasi publik dalam perencanaan pembangunan.
Pemprov Papua Barat Daya telah mulai memanfaatkan sistem digital seperti:
– SP3 (Sistem Informasi Percepatan Pembangunan Papua).
– PDRI (Perencanaan Daerah Republik Indonesia).
Selain itu, pendekatan partisipatif menjadi penekanan utama. Melibatkan kelompok masyarakat adat, perempuan, dan masyarakat di wilayah perbatasan menjadi prioritas dalam menyusun kebijakan pembangunan berbasis Otonomi Khusus (Otsus).
“Tidak bisa lagi perencanaan hanya dilakukan di balik meja. Kita harus hadirkan suara masyarakat asli Papua dalam setiap tahapannya,” tegas Rahman.
Asisten III Setda, Drs. Atika Rafika, M.Si., juga mengingatkan bahwa kegiatan tersebut dengan menyerukan semangat kolaborasi antar OPD dan keseriusan dalam menata birokrasi yang lebih responsif.
“SOP ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk membangun masa depan Papua Barat Daya yang lebih maju dan berdaya saing,” ujarnya.
FGD ini menjadi tonggak awal menuju penyelarasan kerja lintas sektor di tingkat provinsi. Dengan SOP yang kuat, diharapkan terjadi efisiensi anggaran, percepatan pelaksanaan program, serta peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan.
Penyusunan SOP Perencanaan Pembangunan oleh Bappeda Papua Barat Daya bukan hanya tentang membuat dokumen teknis, melainkan tentang membangun budaya kerja birokrasi yang profesional, inklusif, dan berorientasi hasil. Ini adalah fondasi penting dalam mewujudkan Papua Barat Daya sebagai provinsi yang benar-benar hadir untuk rakyatnya. (Timo)
Papua
Papua Barat Daya Susun SOP Pembangunan: Fondasi Birokrasi Modern dan Akuntabel

Kota Sorong, PBD— Langkah strategis menuju tata kelola pemerintahan yang modern, akuntabel, dan transparan, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penyusunan Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) Perencanaan Pembangunan Daerah”, bertempat di Hotel Panorama, Kota Sorong.
Kegiatan penting ini dibuka secara resmi oleh Drs. Atika Rafika, M.Si., Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Daya, yang mewakili Gubernur Elisa Kambu, S.Sos.
Turut hadir perwakilan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para narasumber dari kementerian dan tenaga ahli nasional di bidang perencanaan pembangunan.
Kepala Bappeda Papua Barat Daya, Rahman, STP., M.Si., menegaskan bahwa penyusunan SOP bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi merupakan langkah fundamental dalam reformasi birokrasi dan pembangunan daerah yang efektif serta inklusif.
“Kita tidak sedang menyusun SOP hanya untuk Bappeda. Ini untuk seluruh OPD, agar ada sistem kerja yang terukur, akuntabel, dan transparan,” ujar Rahman dalam sambutannya.
SOP akan menjadi pedoman standar untuk memastikan setiap tahapan perencanaan pembangunan mulai dari penyusunan hingga evaluasi berjalan sesuai dengan prosedur yang jelas, konsisten, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Sekretaris Bappeda, Fransiskus Krimadi, S.Sos., M.Ec.Dev., menyampaikan bahwa setidaknya 12 SOP utama akan dirumuskan, antara lain:
– SOP Penyusunan RPJPD Provinsi Papua Barat Daya.
– SOP Penyusunan RPJMD dan LKPJ.
– SOP Penyusunan Renstra, Renja, dan RKPD.
– SOP Evaluasi Dokumen Perencanaan.
– SOP Pelaksanaan Musrenbang.
– SOP Penyampaian dari DPR dan aspirasi masyarakat.
– SOP Penanganan Proposal dari masyarakat.
– SOP Tahapan Konsultasi Publik dan Koordinasi Antar-Instansi
“FGD ini adalah tahap awal. Setelah masukan dari OPD, kami akan menyusun rancangan akhir yang ditargetkan rampung sebelum akhir November 2025,” ungkap Fransiskus.
Penyusunan SOP ini melibatkan tenaga ahli muda dari Kementerian Dalam Negeri dan praktisi perencanaan nasional.
Prosesnya dilakukan secara bertahap mulai dari input stakeholder, drafting teknis, hingga uji sahih dan finalisasi dokumen.
Salah satu pokok penting dalam diskusi adalah dorongan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan partisipasi publik dalam perencanaan pembangunan.
Pemprov Papua Barat Daya telah mulai memanfaatkan sistem digital seperti:
– SP3 (Sistem Informasi Percepatan Pembangunan Papua).
– PDRI (Perencanaan Daerah Republik Indonesia).
Selain itu, pendekatan partisipatif menjadi penekanan utama. Melibatkan kelompok masyarakat adat, perempuan, dan masyarakat di wilayah perbatasan menjadi prioritas dalam menyusun kebijakan pembangunan berbasis Otonomi Khusus (Otsus).
“Tidak bisa lagi perencanaan hanya dilakukan di balik meja. Kita harus hadirkan suara masyarakat asli Papua dalam setiap tahapannya,” tegas Rahman.
Asisten III Setda, Drs. Atika Rafika, M.Si., juga mengingatkan bahwa kegiatan tersebut dengan menyerukan semangat kolaborasi antar OPD dan keseriusan dalam menata birokrasi yang lebih responsif.
“SOP ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk membangun masa depan Papua Barat Daya yang lebih maju dan berdaya saing,” ujarnya.
FGD ini menjadi tonggak awal menuju penyelarasan kerja lintas sektor di tingkat provinsi. Dengan SOP yang kuat, diharapkan terjadi efisiensi anggaran, percepatan pelaksanaan program, serta peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan.
Penyusunan SOP Perencanaan Pembangunan oleh Bappeda Papua Barat Daya bukan hanya tentang membuat dokumen teknis, melainkan tentang membangun budaya kerja birokrasi yang profesional, inklusif, dan berorientasi hasil. Ini adalah fondasi penting dalam mewujudkan Papua Barat Daya sebagai provinsi yang benar-benar hadir untuk rakyatnya. (Timo)
Papua
Cegah Stunting Ibu Hamil dan Balita, Walikota Sorong Launching Program Pangan Tambahan

Kota Sorong, PBD — Walikota Sorong, Septinus Lobat, SH, M.PA, bersama PLT Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Yemima Elisabeth, S.KM, M.AP, secara resmi meluncurkan program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil berisiko dan balita stunting di Rumah Pemulihan Gizi (RPG) Kampung Baru, Distrik Sorong Kota, Papua Barat Daya.
Program ini merupakan kolaborasi strategis antara Dinas Kesehatan Kota Sorong dan Tim Penggerak PKK yang bertujuan menekan angka stunting yang masih cukup tinggi di wilayah ini, yakni mencapai 29,2 persen.
Walaupun ada penurunan dari tahun sebelumnya yang sebesar 30 persen, angka tersebut masih menjadi tantangan utama kesehatan masyarakat.
Walikota Septinus Lobat menjelaskan bahwa fokus program ini berada di tiga distrik utama: Sorong, Sorong Utara, dan Sorong Barat.
“Kami menargetkan 38 ibu hamil dan 30 balita stunting di Kampung Baru sebagai penerima manfaat dalam 40 hari ke depan. Selain Kampung Baru, lokasi serupa di Malabutor dan Sorong Timur juga menjalankan program ini,” jelasnya, Selasa(16/9).
Makanan tambahan bergizi yang diberikan setiap hari merupakan langkah nyata meningkatkan kualitas gizi ibu hamil dan anak-anak yang rawan terkena stunting.
Program ini juga didukung dengan berbagai kegiatan pendukung seperti jambore kader posyandu, aksi bergizi di sekolah, pemberian tablet tambah darah, serta edukasi kesehatan gizi kepada masyarakat luas.
PLT Kepala Dinas Kesehatan, Yemima Elisabeth, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengatasi stunting di Kota Sorong dengan melibatkan banyak pihak demi hasil yang efektif dan berkelanjutan.
Melalui inisiatif ini, diharapkan kualitas kesehatan ibu hamil dan balita di Sorong meningkat signifikan, serta angka stunting dapat ditekan demi mencetak generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas. (Timo)
- Nasional2 minggu ago
Pejuang Gayatri Buka Donasi Aksi: Masyarakat Bersatu Melawan Kebijakan Pemerintah Miring
- Nasional3 minggu ago
Demonstrasi 4/9 di Tulungagung, Ketua Almasta Tegaskan Bukan Inspirator Aksi
- Jawa Timur6 hari ago
Usai Gelar Aksi Damai, Pejuang Gayatri: Sisa Donasi untuk Aksi Jilid II
- Nasional3 minggu ago
Spanduk “Aksi Selasa Rakyat”: Suara Diam yang Menggemuruh di Tulungagung
- Investigasi3 minggu ago
Gaji Bulanan untuk Sekolah Negeri? Pungli Rp120 Ribu/Bulan Membelenggu Orang Tua di SMAN 1 Gondang
- Hukum Kriminal3 minggu ago
143 Pelaku Diamankan, Kapolres Blitar Kota Tegaskan Kerusuhan Malam Sabtu Bukan Demonstrasi
- Nasional7 hari ago
Ratusan Massa Gerakan Pejuang Gayatri Gelar Aksi di DPRD Tulungagung, Soroti 20 Tuntutan Rakyat
- Investigasi3 minggu ago
Dugaan Jual Beli Seragam dan Pungli di SMAN 1 Gondang, Dindik Jatim Akan Turun Tangan