Connect with us

Jawa Timur

Polres Batu dan Forkopimda Gelar Program “KWB Bergizi” Dukung Program Pemerintah Tingkatan Gizi Anak Sekolah

Published

on

KOTA BATU – Polres Batu bersama Forkopimda Kota Batu melaksanakan program Kota Wisata Batu (KWB) Bergizi.

Kegiatan dalam rangka mendukung Program Pemerintah untuk peningkatan Gizi Anak Sekolah ini digelar saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 di Kota Batu, Senin (28/10).

Lebih kurang 436 pelajar di sekolah dari tingkat Paud hingga Sekolah Dasar mendapat makanan bergizi secara gratis dari Forkopimda Kota Batu yang berkolaborasi dengan Polres Batu.

Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Batu, Ny. Diva Andi Yudha mengatakan dengan meningkatkan kualitas gizi pada diharapkan bisa mendukung konsentrasi, daya belajar, serta tumbuh kembang yang optimal.

“Polres Batu bersama jajaran Forkopimda Kota Batu mendukung upaya pemerintah menekan stunting dan meningkatkan gizi pada adik – adik pelajar,” ujarnya.

AKBP Andi Yudha Pranata juga menambahkan jika kegiatan program makan bergizi gratis di Kota Batu ini dilakukan untuk menunjukkan Kota Batu siap mendukung dan melaksanakan program pemerintah pusat.

Sementara itu PJ Walikota Batu, Drs. Aries Agung Paewai, S.STP, M.M mengatakan, dengan peningkatan gizi pada anak – anak, diharapkan dapat mewujudkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan kompeten sebagai penerus bangsa.

“Program ini untuk menunjukkan Kota Batu siap mendukung dan melaksanakan pelaksanaan program makan gratis bergizi Presiden dan Wapres terlebih saat Hari Sumpah Pemuda,” ujarnya.

Ia juga mengatakan pihak pemerintah Kot Batu juga akan segera mempersiapkan regulasinya untuk mendukung kegiatan ini secara berkelanjutan.

“Oleh sebab itu dari uji coba ini kita sudah lebih matang mempersiapkan diri, karena membutuhkan berbagai pihak yang saling membantu di dalam proses ini,” ungkap PJ Walikota Batu, Drs. Aries Agung.

Selain itu, disampaikan jika makan bergizi gratis di Kota Batu ini komposisi menu KWB bergizi gratis bagi siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Batu ini antara lain susu, mineral, roti, telur rebus, dan pisang.

“Estimasi harga paket makan bergizi gratis di Kota Batu ini senilai Rp 23 ribu, berdasarkan Dokkes Polres Batu estimasi kalori sebesar 600 kalori menyesuaikan kebutuhan kalori harian anak usia 7-12 tahun yang berkisar antara 1800 sampai 1900 kalori,” urainya.

Kegiatan ini mendapat antusiasme dari siswa dan dukungan penuh dari guru dan masyarakat setempat.

Kehadiran para pejabat dan sosok inspiratif di tengah anak-anak semakin membangkitkan semangat untuk belajar dan memahami pentingnya konsumsi makanan sehat.

Pemerintah Kota Batu dan Polres Batu berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus mendukung peningkatan kualitas hidup generasi muda Indonesia.

“Ke depan, kegiatan serupa diharapkan dapat dilaksanakan di lebih banyak sekolah sebagai upaya berkelanjutan dalam mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh, ” pungkas PJ Walikota Batu, Drs. Aries Agung. (DON)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

Maulid Nabi di Pesantren Al Azhaar Dihadiri Ribuan Jamaah, Hadirkan Habib dari Yaman dan Munsyid Abuya Mekkah

Published

on

TULUNGAGUNG — Ribuan jamaah memadati Hall Utama Pesantren Al Azhaar, Kedungwaru, Tulungagung, dalam peringatan Dzikro Maulidur Rosul atau Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, yang digelar dengan khidmat dan penuh berkah, Rabu (10/9/2025).

Acara istimewa ini dihadiri oleh dua tokoh ulama besar: KH. Nashir Mansur Idris dari Jakarta dan Habib Muhammad Hasan Al Jufri, pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Al Khoirot Mukalla, Yaman.

Keduanya memberikan tausiyah yang mengangkat pentingnya mendidik generasi dengan kelembutan dan cinta kasih, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

“Generasi hari ini sangat erat kaitannya dengan bagaimana orang tuanya mendidik mereka. Pendidikan terbaik adalah dengan kasih sayang, bukan kekerasan,” ujar Habib Muhammad di hadapan jamaah.

Lantunan Nasyid dan Tausiyah Penuh Hikmah.

KH. Nashir Mansur Idris, yang dikenal sebagai munsyid Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani dari Mekkah, turut menghidupkan suasana maulid dengan lantunan nasyid-nasyid merdu yang menggetarkan hati para hadirin.

Suaranya yang khas dan syahdu menjadi momen spiritual yang menguatkan cinta umat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Dalam tausiyahnya, ia menyampaikan bahwa Allah SWT membagi tahapan kehidupan manusia, dimulai dari masa laib (masa kecil) dan masa bermain.

Pada tahap inilah peran orang tua menjadi sangat penting.

“Mendidik anak-anak dengan rahmah (kasih sayang), itulah cara terbaik untuk melahirkan generasi yang berakhlak mulia,” tegasnya.

2.500 Jamaah Hadir, Meski Hujan Tak Surutkan Semangat.

Meski hujan gerimis mulai turun sejak waktu Dzuhur, semangat jamaah untuk menghadiri majelis tidak surut.

Tercatat sekitar 2.500 jamaah hadir dari berbagai wilayah, mulai dari Pagerwojo, Tanggunggunung, Rejoagung, Ringinpitu, Kedungwaru, hingga para wali murid Pesantren Al Azhaar sendiri. Sebagian besar adalah jamaah yang rutin mengikuti Istighotsah Dzikir Jama’i.

KH. Imam Mawardi Ridlwan, pengasuh Pesantren Al Azhaar, menyampaikan rasa syukur dan harapan agar peringatan Maulid Nabi menjadi momentum memperkuat kerukunan masyarakat Tulungagung.

“Kita ingin Tulungagung tetap kompak dan damai. Kedamaian adalah modal utama menuju kemakmuran dan kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat,” ujarnya.

Abah Imam sendiri saat ini juga aktif sebagai pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur.

Dihadiri Para Masyayikh dan Tokoh Ulama Tulungagung.

Suasana semakin semarak dengan kehadiran sejumlah tokoh dan masyayikh Tulungagung, di antaranya:

• KH. Abdul Kholiq (Mbah Dul)
• KH. Baidlowi
• Kyai Salim
• Kyai Abu Syamsudin
• KH. Yik dan KH. Yak
• Gus Thoha
• KH. Ghufron
• Serta para kyai dan alim ulama lainnya

Acara ditutup dengan doa bersama dan pembacaan maulid, yang menjadi puncak kecintaan umat kepada Rasulullah SAW. (DON/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Sejuknya Pagerwojo Diselimuti Sholawat: Maulid Nabi Muhammad SAW Dimeriahkan di Masjid Sunan Kalijogo Mulyosari

Published

on

TULUNGAGUNG— Suasana sejuk Pagerwojo, Tulungagung, terasa semakin syahdu pada Selasa (9/9/2025). Mentari tertutup awan, disertai gerimis ringan menjelang dimulainya peringatan Maulid Nabi Muhammad yang digelar penuh khidmat di halaman Masjid Sunan Kalijogo, Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meneruskan tradisi para ulama yang dahulu membuka jalan dakwah di kawasan Pagerwojo dan sekitarnya.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Azhaar Indonesia, KH. Imam Mawardi Ridlwan, atau yang akrab disapa Abah Imam, menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar acara seremonial, melainkan bentuk nyata mahabbah (cinta) kepada Nabi Muhammad.

“Maulid Nabi itu membaca sholawat, mengenang sirah, dan menyelami kemuliaan nabi kita, Sayyidina Muhammad. Amalan sholawat itu tak lekang oleh waktu,” ujar Abah Imam dalam sambutannya, Selasa(9/9).

Maulid: Tradisi Ulama, Kebutuhan Ruhani Umat.

Abah Imam menegaskan bahwa setiap peringatan Maulid melahirkan dan menumbuhkan cinta kepada Rasulullah.

“Dari Maulid tumbuh kerinduan kepada sang Nabi yang mulia. Itu bukan formalitas, tapi kebutuhan ruhani umat,” tambahnya.

Beliau juga mengenang sosok ulama besar Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani, yang dikenal menjadikan Maulid Nabi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Abuya Muhammad Alawi tidak menunggu momen besar untuk Maulid. Beliau membaca Maulid dalam setiap majlis, bahkan di sela-sela mengajar. Karena itu bagian dari cinta—dan cinta itu tidak mengenal waktu,” tutur Abah Imam yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur.

Hadirkan Tokoh Ulama dan Pejabat Daerah.

Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya:

• KH. Mahrus Maryani, Pengasuh Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Ngunut.

• Habib Muhammad Hasan Al Jufri dari Mukalla, Yaman – Pengasuh Al Khoirot Institut.

• Kepala KUA Pagerwojo.

• Kepala Desa Mulyosari dan Kepala Desa Samar, Pagerwojo.

• Para ulama lokal: KH. Syamsudin, KH. Salim, Kyai Gus Burhan, Kyai Mahfudh, Kyai Hudzoifah, Abah Mukri.

• Ketua Takmir Masjid Walisongo, serta perwakilan Koramil dan Polres Tulungagung.

Kehadiran lintas tokoh dan elemen masyarakat ini memperkuat bahwa Maulid Nabi merupakan tradisi yang menyatukan bukan hanya antar generasi, tetapi juga antar elemen umat.

Warisan yang Harus Diteruskan.

Menutup pesannya, Abah Imam mengajak masyarakat untuk menjadikan Maulid sebagai tradisi yang dihidupkan, bukan hanya dirayakan. Ia mendorong agar Maulid tidak hanya digelar di masjid atau pesantren, tapi juga:

“Mari kita tradisikan Maulid Nabi di rumah, di sekolah, bahkan di kantor. Jadikan Maulid sebagai bagian dari denyut kehidupan. Seperti udara yang kita hirup, seperti air yang kita minum. Karena Maulid bukan hanya perayaan tapi kebutuhan ruhani”, pungkasnya. (DON/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Ajak Warga Jogo Malang, Kapolresta Malang Kota Imbau Waspadai Provokasi

Published

on

KOTA MALANG – Untuk mengembalikan kondusifitas Kota Malang pascakerusuhan, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono ajak seluruh elemen masyarakat yang memiliki organisasi agar mewaspadai Oknum yang mencoba memprovokasi anggotanya.

Hal itu disampaikan Kombes Pol Nanang usai apel kamtibmas dengan perwakilan organisasi keagamaan, kemasyarakatan, kepemudaan, komunitas, hingga Linmas pada hari Kamis (04/09) yang lalu.

Kombes Pol Nanang mengatakan, menjaga kamtibmas adalah tugas seluruh warga yang tinggal diwilayah Kota Malang.

Hal itu termasuk elemen masyarakat yang memiliki organisasi yang kurang sehat, maka perlu adanya soliditas untuk saling mengingatkan.

“Mari kita lebih peka dan teliti serta waspada dari segala bentuk provokasi yang masuk melalui organisasi, baik Ormas maupun LSM,”ungkap Kombes Nanang saat menemui Perwakilan Banser, Kokam dan Pemuda Adat.

Dalam kesempatan itu, Kapolresta Malang Kota juga menegaskan komitmennya untuk terus membangun komunikasi aktif dengan berbagai unsur masyarakat.

“Tolak semua ajakan negatif, cegah provokasi sejak dini dan segera laporkan jika ada oknum yang memanfaatkan organisasi untuk berbuat onar, merusak bahkan anarkis” tegas Kombes Nanang.

Saat di lokasi, ajakan Kombes Pol Nanang mendapat dukungan penuh, terlihat dari ekspresi para anggota Banser, Kokam, Pemuda Batak, Minang, Madura, Aremania yang siap bersatu menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing.

Seluruh organisasi dan komunitas berkomitmen menjaga kondusivitas dengan pendekatan musyawarah, bukan dengan tindakan provokatif atau anarkis.

“Sinergitas dan kolaboratif warga Kota Malang adalah benteng penting dalam mencegah potensi gangguan kamtibmas di Kota Malang,” tambah Kombes Pol Nanang.

Dengan kolaborasi yang solid dari lintas elemen, lanjut Kombes Nanang maka Kota Malang bisa tetap terjaga sebagai kota Pendidikan yang aman, damai dan penuh semangat kebersamaan.

“Sinergi ini harus dijaga, bukan hanya di pusat kota, tetapi sampai ke tingkat lingkungan terkecil. Jika semua solid, maka Malang akan selalu kondusif,” tutup Kombes Pol Nanang. (DON)

Continue Reading

Trending

    Copyright © 2025 90detik.com. All Right Reserved