Nasional
Bupati dan Tantangan Dunia Pers: Refleksi dan Langkah Maju ala Mahmud Marhaba
Foto: Ketum DPP PJS Mahmud Marhaba saat memberikan sambutan di HUT PJS ke-3 di Jakarta, 13 Mei 2025.(dok/istimewa)
JAKARTA – Isu keterkaitan pemimpin daerah dengan perkembangan dunia pers kembali mencuat setelah Mahmud Marhaba, Ketua DPP Pro Jurnalismedia Siber (PJS), menyoroti pernyataan kontroversial Bupati setempat yang dinilai kurang mengikuti dinamika jurnalistik saat ini.
Dalam dialog eksklusif, Marhaba mengkritisi sekaligus menawarkan solusi konstruktif bagi pemangku kepentingan, terutama insan pers, untuk merespons situasi ini.
“Bupati terlihat kurang update terhadap perkembangan pers, terutama dalam menyikapi peran media independen dan platform digital,“ ujarnya, pada Rabu (28/05).
Ia menduga hal ini dipengaruhi dua faktor, pertama, masukan dari pihak yang tidak sejalan dengan prinsip kebebasan pers, serta merasa diri paling hebat dengan organisasi pers-nya; kedua, kemungkinan latar belakang Bupati yang pernah aktif disalah satu organisasi pers di tanah air.
“Pola pikir yang terbentuk di organisasi lama bisa memengaruhi cara beliau memandang pers hari ini,” tambahnya.
Eksistensi PJS: Membangun melalui Aksi Positif
Di tengah kritik, Marhaba menekankan pentingnya langkah proaktif dengan eksistensi PJS dalam membangun melalui aksi yang positif.
“PJS harus membuktikan eksistensi dengan kegiatan yang berdampak, seperti pelatihan jurnalistik untuk mahasiswa, seminar literasi media, atau webinar bertema kebebasan pers,” ujarnya.
Ia menyarankan agar kegiatan tersebut diadakan secara online untuk menjangkau publik luas, sekaligus menunjukkan komitmen PJS dalam membangun kapasitas insan pers.
Marhaba juga mendorong respons intelektual dengan melakukan kritik yang mengedukasi untuk seluruh kalangan.
“Kita perlu mengkritik pernyataan Bupati melalui tulisan opini yang mengedukasi. Bukan sekadar menyanggah, tetapi menjelaskan mengapa transparansi dan kemerdekaan pers adalah fondasi demokrasi,” tegasnya.
Menurutnya, langkah ini akan memperkuat dialog sehat antara pemerintah dan masyarakat.
Menutup dialog ini , Marhaba berpesan, untuk tetap fokus dan menjaga kesabaran.
“Tetaplah sabar dan fokus pada kerja nyata. Niat tulus kita untuk memajukan pers pasti akan terlihat, meski prosesnya berliku,“ tukasnya.
Ia mengingatkan bahwa perubahan tak terjadi instan, tetapi konsistensi dalam berkarya lambat laun akan mengubah persepsi publik, termasuk pemerintah.
Sorotan Mahmud Marhaba ini menjadi pengingat, di era informasi, kolaborasi antara pemerintah dan insan pers bukan hanya kebutuhan, tetapi keharusan.
Kritik yang dibarengi solusi, serta aksi nyata, adalah kunci membangun ekosistem media yang sehat dan berdaulat.(JK-RED)
Narasumber: Mahmud Marhaba, Ketua Umum DPP PJS.
Editor: Joko Prasetyo