Jakarta
Danyonif 2 Marinir Hadiri Penutupan Pendidikan Karakter: Sinergi TNI dan Pemprov Jabar Cetak Generasi Tangguh

Jakarta Selatan— Komandan Batalyon Infanteri 2 Marinir Pasmar 1, Letkol Marinir Helilintar Setyojoyo Laksono, S.E., turut hadir dalam upacara penutupan Program Pendidikan Karakter Gapura Panca Waluya Jawa Barat Istimewa, sekaligus menandatangani dan menyerahkan siswa pelatihan kepada gubernur Jawa Barat yang digelar di Lapangan Apel Brigif 1 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, (11/08).
Kegiatan yang dihadiri oleh Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Dr. Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP., serta Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini menandai berakhirnya rangkaian pelatihan karakter intensif yang ditujukan bagi generasi muda Jawa Barat.
Program Gapura Panca Waluya merupakan bentuk konkret kerja sama antara Korps Marinir dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membangun karakter generasi penerus bangsa.
Program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, ketangguhan, kepemimpinan, dan integritas yang tinggi sejak usia dini, dalam rangka menciptakan pribadi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh dan berjiwa nasionalis.
Dalam sambutannya, Gubernur Kang Dedi Mulyadi menekankan pentingnya sinergi antara dunia militer dan pemerintah daerah dalam membentuk karakter pemuda masa kini.
Ia mengapresiasi peran serta aktif Korps Marinir dalam membina siswa dengan pendekatan militer yang humanis dan penuh nilai kebangsaan.
“Anak-anak kita ini bukan sekadar lulus dari pelatihan. Mereka dibentuk, ditempa, dan dilatih menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. Saya percaya mereka akan menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila di masa depan,” tegas KDM dalam pidatonya.
Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Dr. Endi Supardi dalam kesempatan tersebut menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas kepercayaan yang diberikan kepada Korps Marinir untuk mengawal pendidikan karakter ini.
Ia berharap kolaborasi strategis ini bisa berlanjut dalam berbagai bidang pembinaan generasi muda.
“Kami bangga bisa terlibat langsung dalam proses pembentukan karakter generasi muda. Mereka adalah masa depan Indonesia. Kita tidak boleh lengah dalam mendidik mereka menjadi pemimpin yang kuat secara mental dan moral,” ujarnya.
Danyonif 2 Marinir Pasmar 1, Letkol Mar Helilintar Setyojoyo Laksono, S.E., yang turut mengikuti penutupan pendidikan ini, menyampaikan bahwa program seperti ini harus terus ditingkatkan.
Menurutnya, pendidikan karakter melalui pendekatan militer terbukti mampu menanamkan disiplin dan semangat bela negara sejak dini.
“Kami di Marinir siap terus mendukung program-program yang bertujuan mencetak generasi emas Indonesia. Apa yang dilakukan di sini adalah bentuk nyata pengabdian kepada bangsa,” ungkap Danyonif 2 Marinir.
Rangkaian upacara ditutup dengan penyematan brevet dan penyampaian simbol penghargaan kepada para peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan dengan baik. Sorak semangat dan air mata haru mewarnai prosesi penutupan yang membanggakan ini.
Kolaborasi Korps Marinir dan Pemprov Jabar ini menjadi contoh sinergi ideal dalam membangun masa depan Indonesia.
Program Gapura Panca Waluya bukan sekadar pelatihan karakter, melainkan sebuah gerakan membangun generasi tangguh yang siap menjawab tantangan zaman. (Timo)
Jakarta
Generasinya Dan Gubernur Jawa Barat Berkolaborasi Bentuk Generasi Emas Penerus Bangsa

Jakarta— Panglima Korps Marinir Letnan Jenderal TNI (Mar) Dr. Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. bersama Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) menutup Pendidikan Gapura Panca Waluya Jawa Barat Istimewa bertempat di Lapangan Apel Brigif 1 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (11/08/2025).
Pendidikan Gapura Panca Waluya ini merupakan program pendidikan karakter yang bertujuan untuk membentuk siswa yang kuat, disiplin, dan berintegritas.
Dalam kegiatan ini, Panglima Korps Marinir dan Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) secara bersama-sama menutup pendidikan ini sebagai tanda bahwa para siswa telah menyelesaikan program pendidikan karakter dengan baik.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyampaikan apresiasi kepada para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan karakter dengan baik.
Beliau berharap para siswa dapat menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi generasi yang berkarakter, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Panglima Korps Marinir Letnan Jenderal TNI (Mar) Dr. Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. juga memiliki harapan yang sama, bahwa para siswa dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan menjadi aset berharga bagi bangsa dan negara.
Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas kepercayaan yang diberikan kepada Korps Marinir dalam melaksanakan pendidikan karakter ini.
Upacara penutupan ini diakhiri dengan penyematan brevet kepada para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan karakter.
Dengan demikian, diharapkan para siswa dapat menjadi generasi emas yang kuat, disiplin, dan berintegritas, serta siap menghadapi tantangan di masa depan.
Kolaborasi antara Korps Marinir dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter merupakan langkah positif dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik. (Timo/Red)
Hukum Kriminal
Perkuat Kerja Sama Pelindungan Perempuan dan Anak, Bareskrim Polri Terima Kunjungan Delegasi Kepolisian nasional Korea Selatan

Jakarta — Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dit Tipid PPA dan PPO) Bareskrim Polri menerima kunjungan resmi Delegasi Kepolisian Nasional Republik Korea Selatan (Korean National Police Agency) pada Senin, 21 Juli 2025, bertempat di ruang RPK Bareskrim Polri, Jakarta.
Kunjungan ini bertujuan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan dalam upaya perlindungan perempuan dan anak, serta pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Dalam sambutannya, Direktur Tipid PPA dan PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah, S.I.K., M.Si., menyampaikan apresiasi atas kunjungan serta komitmen dari Kepolisian nasional Korea Selatan dalam membangun sinergi antarnegara untuk menjawab tantangan perlindungan kelompok rentan.
“Kami merasa terhormat dan antusias untuk menjalin kerja sama yang lebih erat demi perlindungan perempuan dan anak di kedua negara. Direktorat ini dibentuk sebagai respons strategis atas kompleksitas kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk TPPO yang sering terjadi lintas negara,” ujar Brigjen Nurul.
Dalam forum tersebut, Dir Tipid PPA-PPO juga memaparkan program unggulan #RiseAndSpeak, sebuah kampanye nasional hasil kolaborasi SSDM Polri dan Dit Tipid PPA-PPO yang bertujuan mendorong masyarakat—khususnya perempuan dan anak—untuk berani melapor dan melawan kekerasan.
“Rise and Speak adalah simbol keberanian bagi masyarakat untuk menyuarakan kebenaran dan menolak kekerasan. Program ini menjadi bagian dari transformasi Polri dalam memberikan perlindungan yang presisi dan humanis,” tambahnya.
Kepolisian nasional Korea Selatan menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan paparan yang mendalam dari Polri, serta menilai Indonesia memiliki sistem perlindungan perempuan dan anak yang patut dijadikan referensi, terutama karena adanya direktorat khusus di bawah Mabes Polri—yang belum dimiliki oleh Kepolisian nasional Korea Selatan.
“Kami sangat mengapresiasi pembentukan Direktorat PPA-PPO di bawah Mabes Polri. Hal ini menjadi inspirasi untuk kami, karena saat ini di Korea selatan masih berada di bawah biro keamanan umum,” ujar Ms. Choi, perwakilan dari Directorate General of Women and Juvenile Safety Planning Kepolisian nasional Korea selatan.
Delegasi Kepolisian nasional korea selatan juga memaparkan sejumlah sistem dan regulasi di negaranya, termasuk platform I-NARAE dan pusat layanan korban “Haebalagi” (Sunflower Center) yang berbasis di rumah sakit dan mengintegrasikan pelaporan, pemeriksaan medis, dan pendampingan psikologis. Namun, mereka mengakui adanya tantangan dalam pengembangan layanan tersebut akibat keterbatasan dukungan medis dan pendanaan.
Dalam sesi diskusi, Kasubdit III PPA-PPO Polri menjelaskan bahwa TPPO di Indonesia paling banyak terjadi pada kategori pekerja migran non-prosedural, diikuti oleh modus pengantin pesanan, eksploitasi seksual, perdagangan organ, serta kejahatan digital seperti scam dan judi online.
Kasubdit I menambahkan bahwa penanganan korban kekerasan berbasis kolaborasi lintas kementerian, seperti dengan KemenPPPA, Kemensos, LPSK, serta pengawasan dari Komnas Perempuan dan KPAI. Sementara Kasubdit II mengangkat tantangan baru berupa peningkatan jumlah anak sebagai pelaku kejahatan, yang menuntut pendekatan edukatif dan keadilan restoratif.
Dari pihak Kepolisian nasional Korea selatan, sistem peradilan anak dibagi menjadi tiga tingkatan usia, dengan pendekatan rapat dan perundingan antara aparat dan pemangku kepentingan, guna menyeimbangkan aspek penegakan hukum dan pemulihan pelaku yang juga kerap menjadi korban kekerasan di masa lalu.
“Kami percaya bahwa kerja sama ini tidak hanya mempererat hubungan institusional, tetapi juga membuka peluang transformasi sistem perlindungan perempuan dan anak di tingkat regional dan global,” pungkas Brigjen Nurul.
Selain Dir Tipid PPA-PPO, turut hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari Kepolisian nasional Korea Selatan, termasuk Ms. Cho Joo Eun (Deputy Director General for Women and Juvenile Safety Planning), Ms. Song Jin Young, Mr. Jang Dong Ho, Ms. Park So Eun, serta Kim Daejin selaku Atase Kepolisian nasional Korea selatan. Delegasi didampingi interpreter dan staf Kedutaan Korea Selatan. Sementara dari Bareskrim Polri, hadir Wadir, para Kasubdit I, II, dan III PPA-PPO. (By/red)
Jakarta
Panglima TNI Hadiri Gala Premiere Film BELIEVE, Sebuah Kisah Heroik Penuh Nilai Patriotisme

Jakarta – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri gala premiere film BELIEVE yang digelar di XXI Plaza Senayan, Jakarta. Kehadiran Panglima TNI dalam acara tersebut menjadi bentuk dukungan langsung terhadap karya film nasional yang mengangkat nilai patriotisme, pengabdian, dan kemanusiaan, (18/7).
Film BELIEVE menyoroti kisah menyentuh tentang perjalanan hidup seorang anak prajurit yang tumbuh dalam bayang-bayang masa lalu penuh luka. Lewat narasi yang kuat, film ini menggambarkan perjuangan batin, kehilangan, dan pencarian jati diri seorang anak bernama Agus yang akhirnya menemukan semangat juang sang ayah, Dedi, seorang prajurit yang pernah terlibat dalam Operasi Seroja tahun 1975.
Berawal dari trauma keluarga hingga ke pertemuan dramatis dengan masa lalu, BELIEVE membawa penonton menyelami nilai-nilai keberanian dan keteladanan seorang prajurit, tidak hanya dalam pertempuran fisik tetapi juga dalam menghadapi konflik kehidupan.
Film ini diadaptasi dari buku biografi Jenderal TNI Agus Subiyanto berjudul BELIEVE – Faith, Dream and Courage karya Valent Hartadi dan tim. Dengan balutan sinematografi yang mengesankan dan adegan penuh emosi, film ini dipastikan memberi pengalaman sinematik yang mendalam bagi para penonton.
Tak hanya mendapat apresiasi di dalam negeri, BELIEVE juga mencatat prestasi di tingkat internasional dengan meraih penghargaan Best Director pada ajang Montreal International Film Festival 2025 di Kanada, membuktikan kualitas sineas Indonesia di mata dunia.
Usai pemutaran, Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan bahwa film ini menyimpan pesan penting bagi generasi muda. “Bisa menjadi contoh untuk generasi muda. Supaya kalau ingin mencapai sesuatu harus fokus. Jangan cepat menyerah dan kemudian berdoa,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Kapolri Jenderal Pol.Listyo Sigit Prabowo. Ia menyebut BELIEVE sebagai tontonan penuh keteladanan. “Film ini sangat bagus, bisa menjadi semangat bagi generasi muda kita dalam memahami arti perjuangan yang tidak selalu terlihat,” ucapnya.
Gala premiere ini turut dihadiri sejumlah pejabat kementerian atau lembaga, pimpinan TNI-Polri, serta tamu undangan dari kalangan media dan masyarakat. Film BELIEVE dijadwalkan tayang perdana di bioskop pada 24 Juli 2025 dan diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi seluruh anak bangsa.
(Tim/Red)
- Budaya5 hari ago
Marching Band Mustika Nada SDN 2 Karangrejo Kampak Trenggalek Bikin Heboh, Lantunkan Lagu “Cinderella”
- Investigasi3 hari ago
Skandal Pungli di Kawasan Pinka, Sedot Darah PKL, Diduga Libatkan Oknum Preman dan Pengurus Lama
- Nasional2 minggu ago
Harumkan Nama Tulungagung dan Jatim, SMKN 1 Rejotangan berhasil Sabet Medali Emas di LKS Nasional 2025
- Nasional2 minggu ago
Kampak Trenggalek Menyala, Aroma Agustusan Mulai Terasa
- Jawa Timur2 minggu ago
Mewakili Jawa Timur, SMKN 1 Rejotangan Berpartisipasi di LKS Nasional 2025 Bidang Elektronika
- Investigasi2 hari ago
Jalan Rusak di Tulungagung, Warga “Sulap” Jalan Menjadi Kebun Pisang
- Jawa Timur6 hari ago
Rapat Paripurna DPRD Blitar Gagal Gara-Gara Tak Kuorum, LSM LASKAR: Memalukan dan Rakyat Jadi Korban
- Investigasi2 minggu ago
Kuasa Hukum Pokmas ‘Mergo Mulyo’ Desak DPRD Fasilitasi Hearing: Kantah Tulungagung Diduga Lindungi Mafia Tanah