Connect with us

Jawa Timur

Drama Hukum Tak Kunjung Selesai, Mantan KPK: Mereka Sibuk Menikmati Kemewahan Tanpa Menjalankan Tanggung Jawab

Published

on

TULUNGAGUNG, 90detik.com-Masyarakat Tulungagung seakan telah lupa, telah mengalami drama hukum yang tak kunjung selesai selama hampir lima tahun, ditengah maraknya masa kampanye.

Banyak para wakil rakyat yang sempat tersandung kasus dugaan korupsi sekarang maju kembali dalam, kontestasi pesta demokrasi dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hal inilah yang menjadi perhatian oleh mantan Direktur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sujanarko, masyarakat Tulungagung berdiri pada persimpangan jalan, sudah hampir lima tahun.

Masyarakat disuguhkan drama getir terkait masalah hukum yang tak kunjung selesai. Baik birokrasi maupun DPRD bahkan residu permasalahan akan berlanjut.

“Masalah lama akan muncul kalau orang-orang yang pernah terlibat ini terpilih lagi. Bahkan Tulungagung juga mengalami berbagai bencana alam menandakan masyarakat telah mengabaikan pada kesejahteraan alam,” ujarnya Senin (29/1).

Sujanarko juga semakin miris muncul berita tentang birokrat yang melakukan pelatihan di sebuah hotel bintang lima di Yogyakarta.

Menurutnya, hal ini dapat menimbulkan dua permasalahan, pertama birokrat kehilangan empati terhadap kepentingan publik karena biaya pelatihan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sebagian besar dibiayai oleh pajak masyarakat.

“Dan yang kedua, birokrasi tampak melupakan tugas mulianya, yaitu kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan yang sempurna”, jelasnya.

Namun, di tengah persimpangan tersebut, ada komunitas, individu, dan kelompok yang sangat peduli pada kepentingan publik dan melakukan pengawasan melalui tulisan pada media, baik media mainstream maupun media sosial.

“Beberapa di antaranya bahkan mulai secara resmi mempertanyakan praktiknya ke birokrasi,” cetusnya.

Di sisi lain, DPRD terlihat diam seribu bahasa dan lupa akan janji untuk mengawal pemerintahan dan sibuk menikmati kemuliaan tanpa menjalankan tanggung jawabnya.

Ia juga berharap agar persimpangan ini menjadi tempat dimana segala sesuatunya berjalan dengan tertib dan penuh tanggung jawab.

“Saya berharap adanya pemimpin yang dapat mengoordinasikan kebaikan, rahmat, dan kesejahteraan, bukan pemimpin yang mengajari hal-hal buruk kepada bawahannya,” harapnya. (Red/JK)

Jawa Timur

Kemeriahan Halal Bihalal di Blitar: Ratusan Honda Jazz Ge8 Jatim Satukan Pecinta Otomotif

Published

on

BLITAR– Ratusan mobil Honda Jazz yang tergabung dalam komunitas Ge8 Jawa Timur berkumpul di Res Area Brongkos, Kesamben, Kabupaten Blitar, untuk menggelar acara halal bihalal, Minggu(27/4).

Dalam perayaan yang penuh semangat ini, anggota komunitas datang dari berbagai wilayah untuk menjalin silaturahmi sekaligus merayakan kebersamaan pasca Idul Fitri.

Acara halal bihalal tersebut dimeriahkan dengan penampilan musik dangdut koplo yang menghadirkan artis-artis ternama.

Suasana semakin meriah dengan kehadiran ratusan member Ge8 yang membawa serta keluarga dan teman-teman mereka, menciptakan atmosfer yang hangat dan penuh keceriaan.

Cak Supri, Ketua Ge8 Jatim, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa acara halal bihalal ini merupakan momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan antar anggota komunitas.

“Kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai ajang untuk bertukar informasi, berbagi pengalaman, dan memperkuat hubungan antar sesama pecinta Honda Jazz. Selain itu, ini juga sebagai bentuk syukur atas berkah Idul Fitri,” ujarnya.

Sementara itu, Edi Wibowo, Ketua Ge8 Blitar, menyambut kedatangan para anggota dengan penuh antusias.

“Kami sangat senang melihat antusiasme teman-teman dari berbagai daerah. Keberagaman ini menunjukkan bahwa Honda Jazz bukan hanya sekadar mobil, tetapi juga dapat menyatukan kita dalam komunitas yang solid,” tambahnya.

Acara ini berjalan dengan sukses, sekaligus memperlihatkan kekompakan dan kebersamaan yang terjalin erat di antara anggota Ge8.

Diharapkan, kegiatan serupa dapat rutin diadakan untuk mempererat persaudaraan antar komunitas dan memperluas jaringan relasi di dunia otomotif. (DON-red)

Continue Reading

Jawa Timur

Tradisi Sungkeman di SD Islam Al Azhaar Tulungagung: Membangun Karakter Sejak Dini

Published

on

TULUNGAGUNG, – Di Desa Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berdiri sebuah sekolah dasar yang telah dikenal dengan karakter kuatnya, yaitu SD Islam Al Azhaar.

Sejak tahun 2000, sekolah ini telah melaksanakan tradisi sungkeman bagi para muridnya sebagai bagian dari pembinaan karakter.

Pada Sabtu (26/4/2025), sebanyak 140 murid kelas enam dan 200 wali santri mengikuti acara sungkeman yang berlangsung di Hall Utama Pesantren Al Azhaar.

Pengasuh Pesantren Al Azhaar, KH Imam Mawardi Ridlwan, menjelaskan bahwa sungkeman merupakan wujud dari pendidikan karakter yang bertujuan untuk menanamkan adab, akhlak, dan budi pekerti luhur.

Dalam acara tersebut, para santri duduk bersimpuh di depan orang tua mereka, lalu melanjutkan dengan sungkeman untuk memohon restu dan ridho.

Kepala Sekolah SD Al Azhaar, Gatot Sutrisno, menambahkan bahwa tradisi sungkeman ini menjadi momen istimewa untuk mendekatkan hubungan antara santri dan orang tua.

“Momen ini adalah simbol penghormatan dan rasa terima kasih atas segala pengorbanan yang telah diberikan oleh orang tua,” ujarnya.

Para orang tua pun memberikan doa dan nasihat kepada anak-anak mereka, menciptakan ikatan emosional yang mendalam.

KH Imam Mawardi Ridlwan juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai luhur kepada para santri sejak usia dini.

“Al Azhaar Tulungagung adalah sekolah yang membentuk generasi yang cerdas secara akademik, serta luhur budi pekerti dan akhlaknya,” tutupnya.

Tradisi sungkeman ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari para orang tua santri.

“Sungkeman merupakan momen yang sangat spiritual bagi keluarga kami. Kami mohon doa agar anak kami tumbuh menjadi generasi yang selalu berbakti kepada orang tuanya”, ungkap H. Wahyudi salah satu orang tua.

Acara ini juga dihadiri oleh pengurus Komite SD Al Azhaar Tulungagung. Ketua Komite, H. Su’ud, menyatakan dukungan penuh terhadap pembentukan karakter santri melalui tradisi sungkeman ini.

Dengan demikian, SD Islam Al Azhaar Tulungagung terus berkomitmen untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. (Abd/red)

Continue Reading

Jawa Timur

Desak Eksekusi Putusan Kasasi, PSHT Siap Gelar Sowan Massal ke Kemenkumham

Published

on

Foto, Kepala Biro Hukum PSHT, Brigjen Pol (Purn) Hariono, (dok/istimewa).

BLITAR,- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di bawah kepemimpinan Ketua Umum Kangmas Dr. Ir. Muhammad Taufiq, MSc, menyatakan kesiapan untuk melakukan sowan massal ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI).

Langkah ini bertujuan untuk mendesak segera dilaksanakannya eksekusi atas putusan kasasi yang telah dimenangkan beberapa bulan lalu.

Kepala Biro Hukum PSHT, Brigjen Pol (Purn) Hariono, menegaskan bahwa hampir satu tahun pihaknya menunggu realisasi eksekusi putusan tersebut tanpa kejelasan tindak lanjut.

“Kami sudah hampir satu tahun menunggu eksekusi hasil putusan tersebut. Sampai saat ini belum ada kejelasan. Maka, kami akan sowan secara massal ke Kemenkumham,” ujar Hariono kepada wartawan, di sela kegiatan halal bihalal dan sarasehan warga tingkat II PSHT se-Jawa Timur di Gedung Bumdes Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, pada Sabtu (26/4/2025).

Hariono menyatakan bahwa PSHT adalah organisasi yang konsisten menempuh jalur hukum dalam menyelesaikan sengketa. Selama tujuh tahun terakhir, berbagai upaya hukum telah dilalui mulai dari pengadilan tingkat pertama, kasasi, hingga peninjauan kembali (PK), dengan hasil yang memenangkan pihak PSHT.

“Kami ini organisasi yang taat hukum. Semua tahapan sudah kami jalani dan hasilnya telah kami menangkan di Pengadilan Tata Usaha Negara. Namun hingga hari ini, belum ada tindak lanjut eksekusinya. Kami bertanya-tanya, ada apa ini? Apakah kami dipaksa untuk tidak taat hukum?” tegasnya.

Menurut Hariono, PSHT juga telah melakukan berbagai langkah komunikasi, baik formal maupun non formal, dengan berbagai pihak, termasuk Wakil Menteri Hukum dan HAM, serta melayangkan surat resmi kepada Presiden Prabowo Subianto. Namun, hingga kini, belum terdapat kejelasan mengenai pelaksanaan putusan tersebut.

“Segala jalur sudah kami tempuh. Kami sudah berkomunikasi dengan Wamenkumham, kami juga sudah mengirim surat kepada Presiden. Namun masalah ini belum juga terselesaikan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PSHT Cabang Kabupaten Blitar, Tugas Nanggolo Yudo Dili Prasetiono, atau yang akrab disapa Bagas Karangsono, menyatakan kesiapan penuh seluruh pengurus dan anggota di Blitar Raya untuk mengikuti instruksi dari pimpinan pusat.

“Kami seluruh pengurus dan anggota PSHT Cabang Kabupaten Blitar dan Kota Blitar siap, jika ada instruksi untuk mendatangi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI,” tegasnya.

Bagas menambahkan bahwa selama ini PSHT di Blitar merasa keberadaannya kurang mendapatkan perhatian yang layak dari para pemangku kebijakan daerah. Ia menekankan bahwa sikap menghormati hukum dan menjaga ketertiban bukan berarti PSHT lemah.

“Selama ini kami di Blitar merasa Kepala Daerah menganggap kami kecil dan sedikit. Tapi saya tegaskan, kami tidak takut. Kami hanya menghormati hukum dan menjaga kamtibmas di Blitar Raya. Namun, kesabaran kami ada batasnya,” tandasnya.

Bagas pun mengingatkan bahwa kesabaran PSHT jangan disalahartikan sebagai kelemahan. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap untuk bergerak kapan saja bila diperlukan.

“Kami sudah terlalu lama menahan diri. Kesabaran kami selama ini malah dianggap sebagai kelemahan. Maka, sekali lagi saya sampaikan kepada Kangmas Ketua Umum dan Kangmas Ketua Biro Hukum, PSHT Blitar siap berangkat kapan pun diinstruksikan,” pungkasnya penuh semangat. (JK -RED)

Continue Reading

Trending