TULUNGAGUNG, 90detik.com– Perayaan pesta demokrasi tinggal dua pekan lagi, sebelum seluruh masyarakat Indonesia yang mempunyai hak pilih melakukan pencoblosan nanti, akan masuk pada hari tenang.
Hal apakah yang seharusnya masyarakat Indonesia lakukan, dalam memasuki hari tenang Pemilu 2024, salah satu tokoh ulama dan juga sebagai sekretaris IPHI Jawa Timur, KH Imam Mawardi Ridlwan menegaskan, rakyat Indonesia tetap menjaga kebersamaan untuk keutuhan bangsa.
“Pemilu telah dialami rakyat Indonesia berkali-kali. Mereka paham saat ada pemilu muncul provokator, karena itu rakyat Indonesia tetap bersatu menjaga stabilitas bangsa agar tidak retak,” tegas Kyai yang akrab disapa Abah Imam, pada Senin (29/1).
Dalam sisa waktu kampanye dan menuju masa tenang Pemilu, menurut Abah Imam sebaiknya rakyat Indonesia memperbanyak ibadah pada Allah SWT untuk meminta perlindungan dan diberi anugerah pemimpin yang terbaik.
“Capres-cawapres terbaik pilihan Allah Ta’ala dapat diraih jika rakyat Indonesia menjalankan istighotsah nasional secara serempak tanpa dibiayai oleh paslon, ini yang pertama,” ujarnya.
Selanjutnya, Abah Imam menyampaikan, bahwa rakyat Indonesia secara individu banyak melakukan sholat malam dan sholat hajat untuk meminta pertolongan, perlindungan dan anugerah Allah SWT untuk meminta capres-cawapres yang sholih. Pemimpin yang baik adalah yang mewakafkan diri dan hartanya untuk rakyat Indonesia.
“Kuat keimanannya pada Allah SWT, berteman orang-orang sholih dan memperjuangkan kemakmuran rakyat Indonesia. Dalam agama disebut khodimul ummah pelayan rakyat yang ikhlas,” imbuhnya.
Untuk langkah yang ketiga, masyarakat juga melakukan upaya menangkal hoaks, ghibah, fitnah, adu domba dan permusuhan. Dan yang utama memperbanyak silaturahim dengan tetangga untuk guyub rukun.
“Bila diperlukan ada selamatan bersama di lingkungan terkecil, selain itu rakyat Indonesia menyiapkan diri untuk menerima hasil Pemilu, tukasnya.
Abah Imam menjelaskan, rakyat Indonesia harus legowo apapun hasilnya nanti. Serta dalam prosesnya Pemilu, rakyat Indonesia bersama mengawasi agar tidak terjadi kecurangan.
“Kecurangan dalam pemilu adalah kejahatan yang merusak demokrasi dan bibit tumbuh berkembang perpecahan bangsa. Bahkan dapat menjadi salah satu sebab perang saudara,” ujar Abah Imam mengingatkan.
Abah Imam juga berpesan kepada masing-masing tim sukses pasangan calon (Paslon) baik tim nasional dan tim daerah serta relawan, untuk bekerja lebih keras memenangkan Paslonnya, agar mampu menang satu putaran. Karena Pemilu berjalan satu putaran akan berdampak positif membangun kebersamaan Indonesia.
“Pemenang Pemilu tidak boleh jumawa, sombong, akan tetapi wajib merangkul yang belum menang. Rajut kembali menjadi kekuatan Indonesia Raya,” pungkasnya.
(JK/Red)