TULUNGAGUNG, 90detik.com – Masyarakat sekitar Kediri merasa kehilangan atas wafat Ekandri Prasetya. Berbagai kalangan masyarakat datang untuk mensholati, dan memberi do’a tahlil.
Bapak Tarjono dari Ngantru Tulungagung dateng ke lingkungan makam Al Azhaar Tulungagung, Senin (29/04/2024) jam 08.45. Beliau masih ragu benarkah info Gus Andi dimakamkan di lingkungan Pesantren Al Azhaar Tulungagung?
“Bah, mohon maaf, benarkah Gus Andi akan dimakamkan di Pesantren Al Azhaar Tulungagung? Maaf bah, jika saya tanya apa hubungan Gus Andi dengan Pesantren Al Azhaar sehingga beliau dapat dimakamkan di sini?” tanya Tarjono.
“Gus Andi itu sudah seperti keluarga saya. Jika ke rumah minta dibuatkan sambal pedas. Almarhum sering menolong keluarga saya tatkala sakit. Semoga di pilihan pemakaman pesantren Al Azhar menjadikan almarhum dapat do’a secara istiqomah dari para santri” tutur Tarjono.
Ditempat yang sama, KH. Imam Mawardi Ridlwan Pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung membenarkan jika jenazah almarhum Ekandri Prasetya jenazahnya akan di kebumikan di lokasi pesantren Al Azhar Tulungagung.
“Insya Allah benar. Saat ini sedang proses untuk penggalian makam. Mohon didoakan keluarga almarhum tabah dan dapat melanjutkan perjuangan almarhum,” jawab Abah Imam.
“Ekandri Prasetya disetujui oleh semua keluarga untuk dimakamkan di lingkungan Pesantren Al Azhaar Kedungwaru. Yang pertama agar dapat do’a secara kontinyu oleh para santri Al Azhaar. Di Pesantren Al Azhaar dibiasakan setiap hari Jum’at pagi diadakan ziaroh makbaroh. Para santri baca yassin dan tahlil. Yang kedua karena almarhum merupakan figur yang sering menolong guru-guru Al Azhaar Kedungwaru apabila mendapatkan ujian sakit. Karena itulah almarhum disetujui untuk dimakbaroh khusus untuk Pesantren Al Azhaar Tulungagung,” jelas Abah Imam.
Di antara yang takziah dan ikut mensholati bernama Iwan Bastomi Kediri. Saat takziyah beliau mengisahkan diri saat terkena serangan struk. Istri beliau menelpon alm Ekandri Prasetya.
“Ustadzah tenang aja. Ustadz Iwan ndak perlu dibawa ke mana-mana. Biar di rumah saja. Saya akan segera cek.” Kata Iwan saat menirukan ucapan dari almarhum.
Ternyata tidak harus menunggu lama, almarhum sudah tiba di rumah Iwan Bastomi, sambil berkata, “tenang Ustadzah I’in, ini ada bawang sudah saya iris. Bawang dioleskan dihidung. Ustadz Iwan suruh menghirup. Semoga segera pulih. Besuk akan saya cek lagi,” kisah Iwan.(Red)