Redaksi
Gelar Reses Anggota DPR RI Dorong Alokasi Anggaran Mitigasi Bencana, Blitar Diingatkan Ancaman Erupsi hingga Longsor
BLITAR,– Anggota Komisi VIII DPR-RI dari Fraksi Gerindra, Ir. Endro Hermono, MBA, menggelar serap aspirasi (Reses) strategis untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait penanggulangan bencana di Kabupaten Blitar. Kegiatan yang digelar di Rumah Makan Halallicious, Wlingi, pada Rabu (9/3).
Acara tersebut dihadiri oleh BPBD Blitar, Tagana, dan Dinas Sosial setempat, menyoroti urgensi penguatan sistem mitigasi di wilayah rawan bencana.
Dalam paparannya, Endro Hermono menekankan bahwa meski bencana alam tak dapat dicegah, dampaknya dapat diminimalkan melalui kesiapan matang.
“Pemerintah pusat harus mengalokasikan anggaran memadai lewat BNPB untuk mitigasi, penanganan, dan pemulihan pascabencana. Koordinasi pusat-daerah adalah kunci,“ tegasnya.
Kabupaten Blitar, menurut Kepala BPBD Ivong Bertyanto, berada di zona rawan multi-ancaman: dari erupsi Gunung Kelud, gempa bumi, tsunami, hingga longsor di area pegunungan.
“Profil geologis kami kompleks. Kami butuh dukungan anggaran dan SDM untuk memperkuat kapasitas tanggap darurat,” ujarnya. Data BPBD menyebut 60% wilayah Blitar berpotensi terdampak longsor saat musim hujan.
Plt. Kepala Dinas Sosial Blitar, Hankam Sindoro, menambahkan peran kritis Tagana dalam penanganan bencana berbasis masyarakat.
“Relawan butuh pelatihan intensif dan logistik memadai. Tanpa itu, respons darurat bisa terhambat,”paparnya.
Reses ini menghasilkan sejumlah rekomendasi, termasuk pengajuan anggaran khusus untuk pemasangan sistem peringatan dini (early warning system) di titik rawan dan pelatihan rutin bagi relawan. Endro Hermono berjanji membawa isu ini ke tingkat nasional.
“Aspirasi Blitar akan jadi prioritas dalam pembahasan RAPBN 2026,” tandasnya.
Dengan langkah ini, diharapkan Blitar yang kerap menjadi episentrum bencana dapat membangun ketahanan lebih baik, melindungi warganya dari risiko yang mengintai. (JK-RED)