Jawa Timur

Hari Santri Nasional: Mengenang Resolusi Jihad di Pesantren Krapyak Mayong

Published

on

 

LAMONGAN, 90detik.com – Pemerintah Republik Indonesia telah secara resmi menetapkan peristiwa fatwa resolusi jihad sebagai Hari Santri Nasional.

Peringatan ini diadakan untuk mengingatkan semangat perjuangan rakyat Indonesia, khususnya para santri, pada tanggal 10 November 1945, di mana mereka bersatu di bawah Laskar Hizbullah dan Laskar Sabilillah untuk membela kemerdekaan serta mengusir para penjajah.

Pada Selasa (08/10/2024), 90detik.com berkesempatan berbincang dengan Pengasuh Pesantren Krapyak Mayong Sidomlangean Kedungpring, KH. Imam Mawardi Ridlwan.

Dalam perbincangan tersebut, beliau menjelaskan bahwa resolusi jihad adalah gerakan yang diprakarsai oleh Nahdlatul Ulama (NU), yang melibatkan peran penting para Kyai NU dalam membangkitkan semangat perjuangan melawan penjajah.

“Fatwa Resolusi Jihad membuka jalan bagi kaum santri untuk bersatu melawan penjajah yang sedang menginvasi Surabaya. Laskar Hizbullah berjuang dengan gagah berani hingga tetes darah terakhir. Semangat santri saat itu sangat tinggi, didorong oleh wirid dan hizib yang diajarkan oleh para kyainya. Semangat ini semakin membara setelah Fatwa Jihad dikeluarkan oleh Hadrotusy Syaich KH. M. Hasyim Asy’ari pada 17 September 1945, dan Resolusi Jihad ditetapkan pada 22 Oktober 1945,” ungkap Abah Imam.

Beliau menekankan bahwa Resolusi Jihad merupakan kewajiban bagi setiap Muslim untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Dengan adanya Resolusi Jihad, kami memahami bahwa menjaga kemerdekaan adalah kewajiban fardlu ’ain. Oleh karena itu, setiap santri berpegang teguh pada prinsip hubbul wathon minal iman,” tutup Abah Imam.

Sementara itu, dalam keterangan terpisah melalui WhatsApp, Ketua Yayasan Sosial Pendidikan Bani Kyai Tasir Mayong, Mbah Guru H. Katjung Pramono, menyampaikan bahwa peringatan Hari Santri Nasional di Pesantren Krapyak Mayong akan dilaksanakan bersamaan dengan acara Ngaji & Sholawatan Selapan Sabtu Wage.

“Ngaos Selapan Sabtu Wage di Pesantren Krapyak Mayong terbuka untuk umum dan akan dilaksanakan pada Jum’at (18/10/2024). Kami akan menghadirkan Habib Ubaidillah Al Habsy dari Surabaya dan Habib Abdul Qodir Bin Umar Mauladdawilah dari Malang. Kami mengundang seluruh kaum Muslimin untuk hadir dalam acara ini, karena Selapan Sabtu Wage terbuka untuk semua pihak,” tutup Katjung.

Dengan semangat Hari Santri Nasional, diharapkan generasi muda dapat mengenang dan mengamalkan nilai-nilai perjuangan serta keberanian para santri yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa. (Red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version