Jawa Timur

Inovasi Pendidikan Al Azhaar Tulungagung: Sekolah Sambil Mondok untuk Santri Berkualitas

Published

on

TULUNGAGUNG,– Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut para orang tua untuk memilih lembaga pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.

Dalam konteks ini, 90detik.com pada Senin, 30 Desember 2024, berkesempatan mewawancarai KH. Imam Mawardi Ridlwan, pengasuh pesantren Al Azhaar Tulungagung yang berkomitmen untuk menawarkan program pendidikan yang menggabungkan sekolah formal dengan kehidupan pesantren.

Sebagai inisiator pendidikan yang fokus pada pengembangan karakter generasi Robbani, KH. Imam, yang dikenal sebagai aktifis Ahlus Sunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah, menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah memberikan dukungan bagi perkembangan Pondok Pesantren dengan sekolah formal.

“Kita berkhidmad untuk generasi saat ini agar bisa bersekolah sambil mondok. Ini adalah solusi yang menggabungkan pembelajaran akademik dengan pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai pesantren. Output yang kami harapkan adalah terwujudnya generasi Robbani; generasi yang memiliki akhlakul karimah serta dibekali dengan ilmu pengetahuan yang luas,” ujarnya.

Lebih lanjut, KH. Imam menekankan pentingnya pendidikan holistik yang meliputi aspek akademik dan diniyah.

“Sekolah sambil mondok tidak hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga pada pengembangan ilmu agama. Para santri disiapkan untuk dapat mengembangkan diri serta berperan dalam dakwah di era digital,” tambahnya.

Dalam wawancara tersebut, KH. Imam menjelaskan bahwa pendekatan pendidikan yang diterapkan sangat relevan dengan tuntutan zaman.

Ia juga menekankan pentingnya penyampaian ilmu yang memiliki sanad untuk membentuk karakter yang mulia pada santri.

“Di era modern ini, penting untuk mengembangkan karakter FAST, yang mencakup sifat fathonah, amanah, shidiq, dan tabligh, yang merupakan nilai-nilai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Sholalloh Alaihi Was Salam. Metode FAST ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, sehingga santri dapat berperilaku sopan, menghargai perbedaan, dan hidup dengan jujur serta amanah,” pungkasnya.

Dengan upaya tersebut, KH. Imam Mawardi Ridlwan dan pengasuh pesantren lainnya berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki budi pekerti yang luhur, siap menghadapi tantangan zaman, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. (DON-red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version