Jawa Timur
Kembali Kepada Kemasyhuran Pada Masa Lalu, Kiprah Kahiyang Ayu Penyanyi Anak-anak di 2025
TULUNGAGUNG,- Masa kejayaan lagu-anak di tanah air tidak bisa dilupakan oleh para pemerhati dunia anak-anak.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, kita dipasangi dengan lagu-lagu menyenangkan seperti Ria Enes dan Boneka Suzan, Melissa dan Joshua.
Mereka memberi warna tersendiri bagi dunia anak-anak pada masa itu, sehingga meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, kiprah para penyanyi anak-anak seolah hilang.
Masa anak-anak dihiasi dengan lagu-lagu cinta orang dewasa, yang dinilai kurang pas oleh para pemerhati dunia anak-anak.
Namun, hal itu tidak akan terjadi lagi setelah tahun 2024. Pada awal tahun 2025, kiprah penyanyi anak-anak mulai terdengar kembali. Adalah penyanyi cilik asal Kota Tulungagung bernama Kahiyang Ayu yang merilis sejumlah single lagu anak-anak.
Kahiyang Ayu merilis single perdana dengan judul “Taat Lalu Lintas” yang menjadi karya Andi Zate, musisi senior asal Kota Solo, Jawa Tengah.
Kehadiran Kahiyang Ayu dan lagu-lagunya yang menyenangkan kembali memberi harapan bagi para pemerhati dunia anak-anak.
Mereka percaya bahwa dengan lagu-lagu yang sesuai dengan usia mereka, anak-anak dapat menikmati masa kejadian dan belajar sesuatu baru.
Gadis kecil yang masih berusia 7 tahun dan masih duduk di kelas 1 di SDN 4 Kampung Dalem, Tulungagung ini , juga pernah menjuarai beberapa perlombaan modeling di Tulungagung ini ingin membuktikan bahwa masa kejayaan lagu-anak di tanah air belum berakhir.
Menurut Dewo, manager “Kahiyang Ayu Oficial”, mereka ingin mengobati kerinduan para orang tua tentang lagu anak-anak yang bisa memotivasi dan mendidik generasi penerus bangsa Indonesia menjadi generasi bangsa yang berkarakter positif.
“Kahiyang Ayu Oficial” dapat menciptakan kenangan baru dan menikmati masa kejadian bersama lagu-lagu yang sesuai dengan usia anak-anak”, ujarnya, Rabu(13/1).
Dengan demikian, kiprah penyanyi anak-anak di 2025 menjadi sebuah harapan bagi para pemerhati dunia anak-anak.
Mereka percaya bahwa lagu-lagu anak-anak akan kembali menjadi bagian dari masa kejadian anak-anak di tanah air. (DON-red)