TULUNGAGUNG, 90detik.com- Kesibukan berbagai pihak bersinergi agar Pemilu berjalan dengan lancar, aman, damai dan berkah. Pihak KPU bertugas berkhidmat pada warga negara Indonesia agar dapat menjalankan demokrasi Pancasila yang “Luber Jurdil”.
Pihak Bawaslu bekerja ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi money politik dan berbagai bentuk kecurangan Pemilu.
Hari pelaksanaan Pemilu masih kurang sehari lagi, apakah yang dijalankan oleh warga negara, menurut tokoh agama di Kabupaten Tulungagung, KH. Imam Mawardi Ridlwan menuturkan bahwa warga negara Indonesia harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta ada beberapa hal yang harus dilakukan. Diantaranya, seluruh masyarakat sebaiknya saling sapa dan saling kerja sama untuk kelancaran pelaksanaan Pemilu.
Dan juga meningkatkan keamanan lingkungan. Linmas dilibatkan dan difungsikan untuk menjaga keamanan lingkungan. Sebaiknya selalu mewaspadai bila ada orang asing yang masuk ke wilayah anda tanpa lapor ke Ketua RT.
“Bila ada yang main kotor seperti “money politic”, menebarkan provokasi dan membuat onar maka sebaiknya segera ditangkap dan diserahkan ke Bawaslu atau APH. Dan yang perlu diingat tidak boleh ada tindakan kekerasan atau main hakim sendiri,” tukasnya.
Lebih lanjut, pria yang juga sebagai Direktur LPI Al Azhaar Tulungagung ini juga menegaskan, saat hari H Pemilu, maka warga negara yang baik datang ke TPS dengan membawa surat panggilan.
“Sebelum berangkat bersih diri dan bersuci. Bila masih banyak waktu sebaik-baiknya sholat hajat untuk kemenangan jagonya,” tegas Abah Imam panggilan akrabnya.
Abah Imam juga berharap, pada lingkungan terkecil seperti dasa wisma, pada malam pencoblosan berkumpul mengadakan selamatan dengan membaca wirid, istighosah dan do’a. Guyub dan gotong royong warga menjadi kekuatan bangsa untuk menolak upaya asing membuat kerusuhan paska pencoblosan.
“Warga negara tetap, berpedoman “seduluran sak lawase”, bersepakat tidak ada percekcokan dan permusuhan walau beda pilihan,” pungkasnya.
(JK/Red)