Connect with us

Nasional

Tolak Hak Angket, Forum Kyai langgar dan Pengasuh Ponpes Kabupaten Jember Gelar Deklarasi

Published

on

Jember, 90detik.com- Forum Kyai Langgar dan Pengasuh Ponpes Kabupaten Jember menggelar deklarasi tolak Hak Angket sebagai respons terhadap dinamika politik pasca-Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024.

Acara ini digelar dengan penuh keseriusan di Ponpes Maslahatul Ikhwan, Desa Satrean, Kecamatan Rambipuji, Jember, yang dipimpin oleh KH. Cholik Khobir, Pengasuh Ponpes Maslahatul Ikhwan. Rabu malam (6/2/2024)

Deklarasi tolak Hak Angket dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap upaya-upaya yang dinilai tidak konstruktif dalam menggugat hasil Pemilu.

Menurut KH. Cholik Khobir, dalam setiap tahap pelaksanaan Pemilu, mulai dari rekapitulasi suara di TPS hingga tingkat kabupaten, tidak ada protes yang signifikan dari para saksi pemilu. Hal ini mengindikasikan bahwa Pemilu berjalan dengan jujur dan transparan.

Forum Kyai Langgar juga menegaskan pentingnya menjaga situasi keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Mereka berharap agar kondisi yang sudah tercapai, yaitu Pemilu yang aman dan lancar, dapat berlanjut tanpa adanya gangguan yang tidak perlu.

Dalam deklarasi mereka, Forum Kyai Langgar menyampaikan beberapa poin penting:

1. Bersyukur pemilu 2024 ini berjalan aman dan lancar.
2. Masyarakat berharap agar situasi kemananan ini bisa berlanjut terus tanpa gangguan.
3. Berterimakasih kepada penyelenggara atas kerja kerasnya sehingga pemilu ini berjalan sukses.
4. Menolak upaya hak angket dari oknum yang gagal dalam pemilu, hal tersebut merupakan murni suara rakyat sehingga upaya-upaya tersebut dirasa tidak benar kalau mengatas namakan rakyat.

Deklarasi ini merupakan suara tegas dari para kyai langgar dan pengasuh pondok pesantren, yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat Jember.

Harapannya, deklarasi ini dapat menjadi suatu pijakan untuk menjaga perdamaian dan kedamaian dalam masyarakat pasca-Pemilu, serta menghindari polarisasi yang dapat merugikan bangsa dan negara.

Semoga semangat kearifan lokal yang terpancar dari deklarasi ini dapat menjadi contoh bagi seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. (Red)

Kamtibmas

Forkopimda Papua Barat Daya : Tidak Ada Tempat Bagi Separatis NRFPB di Wilayah NKRI

Published

on

Kota Sorong PBD, – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya bersama unsur Forkopimda menyelenggarakan rapat tertutup pada hari Senin, 21 April 2025 pukul 17.30 hingga 18.50 WIT, bertempat di Ruang Utama Lantai 2 Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Jalan Burung Merpati, Distrik Sorong, Kota Sorong. Rapat ini digelar sebagai respons terhadap klaim sepihak dan aktivitas kelompok yang menamakan diri Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB).

Rapat dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, dan dihadiri oleh sepuluh unsur pimpinan Forkopimda, antara lain Wakil Gubernur, Danrem 181/PVT, Kabinda PBD, Wakapolda, Dirintelkam Polda PBD, Kepala Kesbangpol, Dandim 1802/Sorong, Ketua MRP PBD, dan Staf Ahli Gubernur.

Dalam rapat tersebut, Forkopimda sepakat mengambil langkah tegas terhadap segala bentuk upaya separatis yang mengancam kedaulatan NKRI.

Gubernur Elisa Kambu menyatakan, “Papua Barat Daya adalah bagian sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak ada ruang bagi pihak manapun yang mencoba memecah persatuan bangsa dengan klaim sepihak. Segala bentuk tindakan yang menyimpang dari konstitusi akan ditindak melalui jalur hukum.”

Usai rapat, Forkopimda menggelar konferensi pers resmi pada pukul 18.45 WIT. Berikut pernyataan inti dari beberapa tokoh Forkopimda:

Pernyataan Gubernur Papua Barat Daya: “Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menegaskan bahwa kelompok yang menamakan diri NRFPB tidak sah secara konstitusi. Mereka telah menyebarkan narasi menyesatkan dan akan dimintai pertanggungjawaban secara hukum. Kami akan bersinergi dengan TNI dan Polri untuk melakukan pemetaan, penindakan, serta pencegahan lanjutan terhadap aktivitas separatis. Masyarakat kami imbau untuk tidak terprovokasi.”

Pernyataan Wakapolda Papua Barat Daya, Kombes Pol Semmy Ronny Thabaa : “Polda Papua Barat Daya tidak akan mentoleransi setiap bentuk pelanggaran hukum, termasuk tindakan pidana makar dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara.” Kami awasi ketat aktivitas kelompok ini, termasuk distribusi konten mereka di media sosial. Setiap pelanggaran akan diproses hukum dengan tegas dan terukur kepada kelompok-kelompok mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Pernyataan Danrem 181/PVT, Brigjen TNI Totok Sutriono, S.Sos.,M.M., : “Kelompok NRFPB jelas merupakan gerakan inkonstitusional. TNI mendukung penuh tindakan penegakan hukum oleh Polri. Apabila terdapat indikasi penggunaan senjata atau ancaman serius terhadap kedaulatan, TNI akan bertindak tegas. Keutuhan NKRI adalah harga mati.”

Forkopimda menutup kegiatan dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan tidak terpengaruh oleh propaganda yang menyesatkan. Pemerintah dan aparat keamanan akan terus memantau serta menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua Barat Daya. (Tim/Red)

Continue Reading

Papua

Koarmada III Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Peringati Hari Bakti Hiu Kencana Penuh Khidmat

Published

on

Katapop Kabupaten Sorong, 21 April 2025 — Dalam suasana penuh penghormatan dan nasionalisme, Komando Armada III (Koarmada III) menggelar upacara pengibaran bendera setengah tiang di Lapangan Apel Markas Komando (Mako) Koarmada III, Senin (21/4). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bakti Hiu Kencana, yang menjadi momen penting untuk mengenang jasa dan pengorbanan para prajurit kapal selam TNI Angkatan Laut.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Koarmada III Letkol Laut (P) Aris Dianto, M.Han., CTMP., memimpin langsung upacara yang diikuti oleh seluruh prajurit Koarmada III dengan penuh kedisiplinan dan rasa hormat.

Hari Bakti Hiu Kencana menjadi simbol penghormatan kepada 53 patriot TNI AL yang gugur bersama KRI Nanggala-402 dalam menjalankan tugas negara. Semangat dan nilai-nilai kepahlawanan “Tabah Sampai Akhir” terus hidup dan diwariskan kepada generasi prajurit muda sebagai inspirasi dalam menjalankan tugas dan pengabdian.

“Nilai-nilai perjuangan dan semangat para patriot Hiu Kencana harus terus menjadi jiwa dalam setiap langkah prajurit Jalasena. Ini menjadi pengingat agar kita senantiasa mengedepankan profesionalisme, kebersamaan, dan loyalitas dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia, khususnya di wilayah Armada III,” ujar Dandenma dalam amanatnya.

Tak hanya menekankan aspek perjuangan dan semangat kebangsaan, Letkol Aris Dianto juga mengingatkan pentingnya peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pondasi moral dalam setiap penugasan prajurit. Ia juga menegaskan agar seluruh personel bijak dalam menggunakan media sosial, mengingat pentingnya menjaga citra TNI AL di ruang publik.

“Gunakan media sosial secara cerdas dan bertanggung jawab. Jangan melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Jadikan media sosial sebagai sarana positif, bukan sebaliknya,” tandasnya.

Peringatan ini menjadi refleksi bersama akan arti pengorbanan sejati dan komitmen untuk terus menjaga kehormatan TNI AL sebagai garda terdepan pertahanan laut NKRI. (Tim/Red)

Continue Reading

Jawa Timur

Perkuat Layanan Medis dan Spiritual, Pemkab Blitar Resmikan Gedung Pandawa dan Masjid di RSUD Wlingi

Published

on

BLITAR,- Bupati Blitar, Rijanto, meresmikan Graha Pandawa, gedung rawat inap baru berlantai delapan, serta Masjid Baitusy Syifa’ yang berada di lingkungan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada Senin, 21 April 2025.

Acara ini berlangsung dengan khidmat dan meriah, dihadiri pula oleh Wakil Bupati Blitar Beky Herdihansah, anggota DPR RI Nurhadi, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Heri Romadhon, Guntur Wahono, Forkopimda Kabupaten Blitar, perwakilan TNI, jajaran legislatif daerah, direksi RSUD Ngudi Waluyo dan RSUD Srengat, serta tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Rijanto menekankan pentingnya peran infrastruktur kesehatan yang modern dan representatif dalam menjawab kebutuhan masyarakat yang kian kompleks. Graha Pandawa dibangun tidak hanya sebagai ruang rawat inap, namun sebagai simbol peningkatan mutu layanan dengan pendekatan yang lebih manusiawi, nyaman, dan efisien.

“Graha Pandawa bukan hanya bangunan delapan lantai yang megah, tapi juga komitmen bersama dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas. Dengan fasilitas yang menunjang proses pemulihan pasien dan ruang kerja yang lebih baik bagi tenaga medis, kami ingin rumah sakit ini menjadi rumah harapan dan kesembuhan bagi masyarakat Blitar dan sekitarnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, peresmian Masjid Baitusy Syifa’ juga menjadi bukti bahwa Pemkab Blitar dan RSUD Ngudi Waluyo tidak hanya fokus pada aspek teknis dan fisik pelayanan, namun juga memperhatikan keseimbangan spiritual.

Masjid ini diharapkan menjadi ruang ibadah dan ketenangan batin bagi pasien, keluarga, serta seluruh tenaga kesehatan.

“Masjid ini adalah oase rohani di tengah hiruk pikuk rumah sakit. Sebuah ruang yang memungkinkan setiap insan baik pasien maupun tenaga medis untuk menenangkan diri, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Tuhan dalam proses penyembuhan yang menyeluruh,” tambahnya.

Pembangunan Graha Pandawa dan Masjid Baitusy Syifa’ ini tak lepas dari dukungan banyak pihak, baik internal rumah sakit, pemerintah daerah, maupun masyarakat luas.

Bupati Blitar juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kolaborasi yang telah terjalin selama proses pembangunan.

Ia pun mengajak seluruh pihak untuk merawat dan memanfaatkan fasilitas ini secara maksimal.

“Mari kita jaga dan manfaatkan gedung dan masjid ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan kasih sayang, demi pelayanan kesehatan yang beradab, berkualitas, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Kesempatan ini, Bupati Blitar secara simbolis meresmikan Gedung Graha Pandawa dan Masjid Baitusy Syifa’, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita.

Acara kemudian dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke dalam gedung Graha Pandawa, di mana para undangan melihat berbagai fasilitas rawat inap modern yang dilengkapi dengan sistem teknologi informasi, kenyamanan ruang perawatan, serta berbagai ruang penunjang lainnya.

Dengan selesainya pembangunan ini, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi diharapkan mampu menjadi salah satu rumah sakit rujukan regional yang unggul, tidak hanya dalam aspek layanan medis, namun juga dalam memberikan pengalaman yang lebih humanis, spiritual, dan penuh empati kepada setiap pasien yang datang.

Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr. Endah Woro Utami, MMRS, dalam laporannya menyampaikan bahwa pembangunan Gedung Graha Pandawa menelan anggaran sebesar Rp 75 miliar yang bersumber dari dana BLUD, sedangkan pembangunan Masjid Baitusy Syifa’ menghabiskan dana Rp592.725.000 yang berasal dari swadaya karyawan dan karyawati RSUD.

“Pembangunan Graha Pandawa dan Masjid Baitusy Syifa’ adalah wujud nyata komitmen kami dalam memberikan layanan kesehatan yang holistik — tidak hanya dari segi medis, tetapi juga kenyamanan dan spiritualitas. Kami ingin rumah sakit ini menjadi tempat yang ramah, manusiawi, dan berorientasi pada pemulihan menyeluruh,” ujar dr. Endah.

Di akhir pernyataannya, dr. Endah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan ini. Ia berharap keberadaan Graha Pandawa dan Masjid Baitusy Syifa’ dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.(JK/Red)

Continue Reading

Trending