Nasional
Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto oleh KPK, Said Abdullah : Harus Diletakkan Secara Proporsional
JAKARTA, – Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah, menanggapi penetapan status tersangka Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Said menegaskan pentingnya semua pihak menjaga proporsionalitas dalam menyikapi kasus ini dan menghindari pembentukan opini yang tidak berdasarkan fakta hukum.
“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya kepada rekan-rekan pers, saya berharap apa yang diputuskan KPK terhadap Mas Hasto tidak kita framing dan melebar ke mana-mana menjadi pengadilan opini. Mas Hasto sendiri sudah menyatakan akan patuh terhadap hukum dan itu telah dibuktikan selama ini,” ujar Said dalam keterangan tertulisnya, pada Sabtu (28/12).
Said juga berharap KPK bertindak secara proporsional dan menjaga integritas kelembagaan dari potensi intervensi politik.
“Terkait adanya kesangsian sejumlah pihak bahwa penetapan status hukum Mas Hasto dipengaruhi intervensi politik, hal ini harus dijawab oleh KPK demi menjaga marwahnya,” tambahnya.
Ia meminta publik tidak berspekulasi lebih jauh, termasuk mengaitkan kasus ini dengan Ketua Umum PDI Perjuangan.
Menurut Said, kasus ini tidak memiliki kaitan dengan Ketum PDI Perjuangan dan semua pihak harus menghormati proses hukum yang berjalan.
“Jangan kita menggiring opini lebih maju dari proses hukum itu sendiri. Negara ini harus didasarkan pada hukum, bukan kekuasaan atau pengadilan opini,” tegas Said.
Dampak pada Situasi Ekonomi dan Stabilitas Politik
Said Abdullah juga menyoroti potensi dampak kasus ini terhadap stabilitas politik dan ekonomi nasional.
Ia mengingatkan bahwa kegaduhan yang berlarut-larut dapat memengaruhi persepsi rakyat dan pelaku pasar, terutama di tengah tantangan ekonomi global.
“Market menunggu arah kebijakan ekonomi dari pemerintah Presiden Prabowo. Jika situasi dalam negeri gaduh terus-menerus, saya khawatir investor akan memilih keluar sementara dari Indonesia, terutama investasi di sektor portofolio. Ini akan berdampak mahal bagi perekonomian nasional,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyatakan tantangan ekonomi global, seperti perlambatan ekonomi China dan kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang dapat memengaruhi ekspor Indonesia.
Menurutnya, situasi ini membutuhkan stabilitas di dalam negeri untuk menarik investasi yang mendukung pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Seruan untuk Menjaga Kehidupan Kebangsaan
Mengakhiri pernyataannya, Said mengajak semua pihak untuk menjaga stabilitas politik dan membangun optimisme demi masa depan yang lebih baik.
Ia juga meminta pemerintah untuk memperbaiki komunikasi publik agar pesan yang disampaikan tidak membingungkan masyarakat dan investor.
“Saya berharap pemerintah mampu membangun komunikasi publik yang jelas, sehingga kita bisa menciptakan suasana yang kondusif untuk kehidupan kebangsaan yang lebih baik ke depan,” pungkas Said. (Bay-in/Red)
Editor: JK