Jawa Timur

Polres Trenggalek, Film Sayap-Sayap Patah 2 Inspirasi Pentingnya Pengorbanan dan Ketulusan Cinta

Published

on

TRENGGALEK – Film Sayap-Sayap Patah 2 menginspirasi tentang sebuah pentingnya pengorbanan dan tulusnya akan cinta yang terbalut dengan dendam terorisme.

Dalam alur cerita film tersebut menggambarkan dedikasi dan pengorbanan para anggota kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, meski harus meninggalkan keluarga yang amat dicintai.

Hal tersebut diungkapkan oleh, Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki usai nonton bersama di gedung bioskop, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Kelutan, Kecamatan / Kabupaten Trenggalek, Selasa (13/5/2035).

Acara Nobar film sayap-sayap patah 2 melibatkan para pengasuh pondok pesantren di Trenggalek beserta santrinya, juga ketua perguruan silat di Kabupaten Trenggalek beserta anggotanya.

“Saya sengaja mengajak teman pengasuh Pondok Pesantren, ketua perguruan pencak silat, pejabat utama Polres dan anggota, karena dari sinopsis dan setelah melihat film ini ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil,” kata Ridwan.

Suasana pada saat menonton Film Sayap Sayap Patah 2. Foto;(dok/istimewa).

Ridwan menyebutkan, dalam cerita film tersebut aksi AKP Pandu dan jajarannya menjadi teladan bagaimana anggota Polri memegang teguh profesionalismenya saat menjalankan tugas.

Selain itu, untuk masyarakat luas, nilai-nilai cinta kasih terhadap keluarga bisa menjadikan contoh yang baik.

Balutan balas dendam dalam cerita film tersebut juga bisa dipelajari dari film yang terinspirasi kisah nyata insiden Bom Samarinda tahun 2016.

“Dari hikmah yang bisa diambil, kita bisa mengajarkan kepada anggota kita untuk meningkatkan soliditas internal (Polres Trenggalek) dalam satuan dan meningkatkan profesionalismenya,” jelas Ridwan.

Sedangkan untuk pengasuh pondok pesantren dan ketua perguruan pencak silat, Ridwan berharap bisa menitipkan pesan bahwa ajaran doktrin dalam terorisme dan radikalisme sangat kuat dan berbahaya.

Lebih lanjut Ridwan menyampaikan, Pondok pesantren dan perguruan silat yang menjadi wadah generasi muda diharapkan bisa ikut berperan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta mampu menanggulangi terhadap ajaran-ajaran radikalisme sekalipun dipoles dengan iming-iming surga.

“Harapan kita film ini bisa ditonton lebih luas oleh masyarakat karena mengandung hikmah yang penting, dan semoga ratingnya bagus,” pungkasnya. (Ji-red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version