Suasana saat aksi unjuk rasa di Balai Kota Kediri.(doc: istimewa)
KEDIRI KOTA,90detik.com–Demo mendukung dan menolak beroperasinya Republik Dendy Cafe di lereng Gunung Klotok, oleh gabungan lembaga swadaya masyarakat (LSM), terjadi bersamaan di Pemkot Kediri kemarin. Dua pihak yang aspirasinya bertolak belakang itu berorasi bersahut-sahutan.
Membeberkan argumen masing-masing dalam menolak atau mendukung kafe yang juga sudah berdiri di Tulungagung itu.
Puluhan massa mulai datang di halaman Balai Kota Kediri sekitar pukul 10.00. Pendemo yang pro atau mendukung Republik Dendy Cafe dimotori oleh LSM Saroja. Sedangkan LSM yang menolak atau kontra merupakan gabungan tiga LSM. Yaitu, Persatuan Pemuda Indonesia (PPI), MAPKO Nusantara, dan Aliansi Masyarakat Indonesia Bersatu.
Bentrokan hampir terjadi karena satu anggota LSM yang menentang Republik Dendy Cafe, Aliansi Masyarakat Indonesia Bersatu, mendatangi kelompok Aliansi Peduli Investasi.
Sehingga Polres Kediri Kota harus menurunkan mobil Water Cannon serta puluhan personel Sabhara Polres Kediri Kota juga dikerahkan untuk memisahkan dua kelompok LSM yang akan bentrok di depan Balai Kota Kediri.
Koordinator Saroja Supriyo mengatakan, dirinya mendukung berdirinya kafe di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto tersebut. Alasannya, masyarakat sekitar merasa diuntungkan. Terutama dari segi ekonomi. “Warga banyak yang dipekerjakan di sana. 70 persen pekerjanya merupakan warga sekitar,” kata Priyo.
Selain itu, menurut Priyo parkirnya juga diberikan kepada warga sebesar 100 persen. Fakta-fakta itu membuat masyarakat mendukung Republik Dendy Cafe.
Sementara itu Saiful Iskak, selaku koordinator kubu yang menentang Republik Dendy mengungkapkan, bahwa berdirinya cafe tersebut di duga bermasalah. Dikarenakan berlokasi di kawasan lahan hijau serta operasionalnya masih belum memiliki izin resmi dari Pemkot Kediri.
“Selain itu lokasi Republik Dendy Cafe berada di lahan yang masih disengketakan dengan pihak Perhutani Kediri,” ucap Saiful.
“Diduga Cafe tersebut belum memiliki izin akan tetapi Republik Dendy Cafe sudah membuka usaha sejak dua bulan lalu dan kami khawatir keberadaannya tidak memberikan kontribusi kepada Pemkot Kediri,” pungkasnya.
(JK)