Jawa Timur
Sampah Menumpuk di Pantai Gemah Tulungagung, Pokdarwis Minta Bantuan Alat Berat
TULUNGAGUNG– Pantai Gemah, salah satu destinasi wisata andalan di Tulungagung, kini menghadapi masalah serius akibat banjir yang melanda Trenggalek.
Sampah menumpuk di sepanjang pantai, mengganggu keindahan alam dan berpotensi berdampak negatif pada pendapatan pariwisata lokal.
Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) pantai Gemah Imam Rojikin berharap Pemerintah Daerah Tulungagung segera peduli dengan masalah ini.
Mereka meminta bantuan 2 alat berat, yaitu ekskavator dan dozer, untuk membersihkan sampah yang menumpuk.
Menurutnya membersihkan sampah secara manual akan memakan waktu lama dan tidak efektif.
“Pokdarwis Gemah memperkirakan bahwa volume sampah yang menumpuk di pantai mencapai ribuan kubik. Jika menggunakan truk dengan kapasitas 6 kubik per muatan, maka dibutuhkan ribuan muatan untuk mengangkut sampah tersebut. Dengan biaya transport sebesar Rp 400.000 per muatan, maka biaya total untuk mengangkut sampah akan sangat besar.” terangnya, Rabu (28/5/2025).
Selain itu, Pokdarwis juga memperkirakan bahwa biaya sewa alat berat untuk membersihkan sampah sebesar Rp 350.000 per jam per alat.
Jika menggunakan 2 alat berat, maka biaya sewa per jam menjadi Rp 700.000. Jika diasumsikan alat berat digunakan selama 8 jam sehari, maka biaya sewa per hari menjadi Rp 5.600.000.
“Dengan demikian, jika diasumsikan bahwa pembersihan sampah membutuhkan waktu 7 hari, maka biaya total untuk sewa alat berat menjadi Rp 39.200.000. Biaya ini belum termasuk biaya transport sampah ke TPA Segawa yang diperkirakan mencapai Rp 400.000 per muatan.” Imbuh Rojikin.
Bupati melalui Dinas terkait diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk membantu membersihkan sampah di Pantai Gemah dan mengatasi masalah ini.
Dengan demikian, keindahan alam dan pendapatan pariwisata lokal dapat terjaga. (DON-red)
Editor: Joko Prasetyo