Jawa Timur

Sekda Tulungagung Tinjau Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pesantren Al Azhaar

Published

on

TULUNGAGUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Tri Hariadi melakukan pemantauan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Badan Gizi Nasional (BGN) di Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) khusus Pesantren Al Azhaar, Tulungagung, pada Senin (6/1).

Peninjauan ini dilakukan karena Pj Bupati Tulungagung sedang menjalankan ibadah umrah.

Dalam kunjungannya, Sekda menyaksikan langsung program yang menyasar murid-murid dari jenjang TK, SD, hingga SMP.

Ia juga berinteraksi dengan para murid dan ikut berdoa bersama sebelum mereka menikmati makanan bergizi yang disiapkan oleh Dapur Sehat BGN.

“Apakah kalian senang dengan makanan yang disiapkan ini?” tanya Sekda kepada para murid. Dengan antusias, mereka menjawab, “Alhamdulillah, senang.” Sekda menambahkan, “Mereka menikmati makanan ini; memang enak dan cocok,” sambil memberikan keterangan kepada awak media yang mendampingi.

Sekda menjelaskan bahwa makanan yang disajikan telah memenuhi standar gizi yang baik dan mencukupi kebutuhan anak-anak.

Pemerintah Kabupaten Tulungagung menyatakan dukungannya terhadap program MBG yang merupakan bagian dari inisiatif Kabinet Merah Putih.

Pengawasan BPOM Kediri

Program MBG kali ini juga diawasi oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kediri.

Kepala BPOM Kediri, Gidion, sempat berdialog dengan Kasatpel SPPG Al Azhaar, Sebrina Mahardika, serta pengasuh Pesantren Al Azhaar, KH. Imam Mawardi Ridlwan.

Gidion menjelaskan bahwa dapur sehat harus memenuhi beberapa prinsip utama, seperti kebersihan dan sanitasi, penggunaan bahan pangan segar, serta penghindaran kontaminasi makanan.

KH. Imam Mawardi Ridlwan menyambut baik masukan tersebut.

Sebagai pengasuh pesantren dan pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur, ia menegaskan komitmennya untuk menerapkan standar operasional prosedur (SOP) kebersihan di area dapur, termasuk melakukan pembersihan dua kali sehari dan memastikan bahan makanan selalu segar serta bebas dari bahan tambahan berbahaya.

Dalam kesempatan tersebut, Gidion menekankan pentingnya penerapan prinsip keamanan pangan di dapur sekolah. Beberapa poin utama yang harus diperhatikan adalah:

1. Kebersihan

  • Lingkungan dapur harus bersih dan bebas dari sampah.
  • Pengolah makanan wajib menjaga kebersihan diri dan mengenakan pakaian kerja sesuai standar.
  • Pencegahan hama harus dilakukan dengan langkah-langkah yang efektif.

2. Pemisahan Pangan Mentah dan Matang

  • Gunakan alat terpisah untuk mengolah pangan mentah dan matang. Simpan pangan mentah dan matang di wadah yang berbeda.

3. Pengolahan yang Benar

  • Pastikan makanan dimasak dengan benar, terutama daging, telur, dan hasil laut.

4. Penyimpanan pada Suhu Aman

5. Penggunaan Air dan Bahan Baku yang Aman

6. Penyajian Makanan

  • Pangan siap saji harus selalu ditutup dan diambil dengan alat bersih.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan program MBG di Pesantren Al Azhaar dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi para siswa. (DON-red)

Editor: JK

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version