Jawa Timur
Tim 7 Jokowi Centre Tulungagung, Kecam Video Amin Rais di Medsos Diduga Hina Presiden
Keterangan foto: Capture foto video Amin Rais yang beredar di media sosial.(foto:doc ist)
TULUNGAGUNG, 90detik.com– Beredar video di media sosial yang menunjukkan Amin Rais salah satu tokoh nasional diduga mengolok-olok Presiden Republik Indonesia.
Dalam konten videonya, Amin Rais menyebut bahwa keluarga Jokowi juga memalukan, termasuk Gibran yang dianggap bodoh, Kaesang dan ibunya Eriana, serta menantunya di Medan.
Ia juga menyatakan bahwa Jokowi menampakan kebodohannya dan ambisi buta dengan menyatakan dukungannya pada pasangan calon yang ada.
Perilaku Amin Rais dalam video yang beredar telah menuai kritikan keras dari berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua Tim 7 Jokowi Centre Tulungagung Gus Edi Al Ghoibi, sangat menyayangkan aksi Amin Rais dalam rekaman video tersebut.
Menurutnya, hal yang disampaikan oleh seorang tokoh tersebut suatu bentuk kegiatan kampanye yang dilakukan untuk menyerang lawan politiknya dengan melakukan kampanye gelap atau ”black campaign”.
Black campaign merupakan model kampanye dengan cara membuat suatu isu atau gosip yang ditujukan kepada pihak lawan, tanpa didukung fakta atau bukti yang jelas (fitnah).
Ia menegaskan bahwa kata-kata yang diucapkan oleh Amin Rais tidak pantas, mengingat Pak Jokowi adalah seorang Presiden.
“Saya menilai bahwa tindakan ini merupakan bentuk penghinaan terhadap institusi presiden serta merusak nama baik kepala negara”, cetusnya, pada Kamis (1/2).
Selain itu, hal ini juga dianggap tidak pantas dan tidak etis mengingat Amin Rais adalah seorang tokoh nasional yang seharusnya memberikan contoh yang baik dan menyumbangkan pemikiran yang konstruktif bagi bangsa.
“Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan tidak ikut menyebarkan video yang merugikan dan menyesatkan seperti ini”, pintanya.
Gus Edi Al Ghoibi juga berharap, bagi masyarakat yang sudah melihat atau menerima video yang beredar, untuk tidak membagikan dan juga memberikan tanggapan, mengakibatkan perpecahan sesama anak bangsa. Dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
“Semua pihak diharapkan tetap menjaga keberagaman dan saling menghormati satu sama lain dalam menyampaikan gagasan dan pendapat”, harapnya. (Red/JK)