Connect with us

Papua

Tinjau Pembelajaran Metode GASING di Manokwari, Wapres Dorong Siswa Papua Cinta Matematika

Published

on

Manokwari PB— Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat kualitas pendidikan di wilayah Indonesia Timur, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau Pelatihan Pandai Berhitung dengan Metode GASING (Gampang, Asik, Menyenangkan) di SMP YPK 1 dan SMP YPK 2 Manokwari, Papua Barat, Rabu (05/11/2025).

Kegiatan ini merupakan upaya peningkatan kemampuan numerasi para guru dan siswa, yang diharapkan dapat membangun fondasi kuat bagi literasi matematika sejak usia dini.

Saat tiba di lokasi, Wapres disambut oleh Prof. Yohanes Surya selaku penggagas metode GASING, serta para kepala dinas pendidikan dan kepala sekolah.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran berinteraksi langsung dengan para siswa yang tengah mengikuti pelatihan.

Ia menguji beberapa siswa dengan soal berhitung sederhana sambil bercanda ringan untuk mencairkan suasana.

“Sekarang belajar matematika lebih menyenangkan ya?” tanya Wapres yang disambut serentak oleh para siswa dengan wajah ceria.

“Iya, Pak, menyenangkan!” jawab mereka penuh semangat, disambut tawa dan tepuk tangan para guru yang mendampingi.

Melihat antusiasme tersebut, Wapres pun tersenyum bangga dan berpesan agar para siswa terus giat belajar serta tidak takut dengan pelajaran matematika.

Maya Dewi Ariani, yang sudah bergabung di Manajemen Gasing Academy selama 3 tahun, menjelaskan bahwa metode GASING bertujuan membuat siswa tidak takut pada matematika.

“Metode ini mengajarkan matematika secara bertahap, mulai dari hal konkret, abstrak, hingga mencongak. Anak-anak diajak memahami konsep dari yang paling sederhana agar mereka senang dan tidak kehilangan minat belajar,” jelasnya.

Selain membangun kemampuan berhitung, pelatihan ini juga mengintegrasikan delapan kompetensi utama abad 21 atau 8C, yaitu culture, communication, character, critical thinking, collaboration, creativity, citizenship, dan compassion, agar proses belajar lebih kontekstual dan menyentuh budaya lokal.

Salah satu peserta pelatihan, Paska, siswa kelas VII SMP YPK 2 Manokwari, mengaku senang dengan cara belajar baru ini.

“Metodenya asyik dan seru, jadi belajar tambah cepat. Dulu saya kurang suka matematika, tapi sekarang jadi suka,” katanya.

Sementara itu, Tresya Wambrao, siswa SMP YPK 1 Manokwari, juga mengungkapkan kebahagiaannya bisa belajar langsung di hadapan Wapres.

“Saya senang sekali, apalagi bisa ketemu Pak Wapres dan ikut pelatihannya,” ujarnya penuh percaya diri..

Pelatihan yang berlangsung sejak pagi hingga sore ini diikuti para guru dan siswa dari dua sekolah, dengan total lebih dari 460 siswa dan 35 guru.

Metode GASING sendiri telah diterapkan di 33 provinsi dan lebih dari 120 kota di Indonesia, dimulai dari tingkat Sekolah Dasar.

Salah satu guru peserta, Yeni Leumufna, mengungkapkan antusiasmenya terhadap metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya tersebut.

Meskipun bukan guru matematika, Yeni mengaku mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini.

“Saya bersyukur ditunjuk langsung untuk ikut. Dari sini saya bisa melihat ternyata matematika itu tidak menakutkan seperti dulu ketika saya sekolah,” ujarnya.

Menurutnya, metode GASING membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami karena disertai permainan edukatif.

“Setiap pengajarannya disertai dengan games yang menarik sehingga siswa tidak merasa bosan,” tuturnya. (Timo)

Papua

Wapres Ajak Tokoh Masyarakat Papua Kawal Dana Otsus agar Tepat Sasaran

Published

on

Manokwari PB— Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama untuk bersama-sama mengawal penggunaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) agar lebih efisien dan tepat sasaran, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat Papua.

Hal tersebut disampaikan Wapres saat bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan jajaran pemerintah daerah se-Papua Barat, di Ruang Rapat Mansinam Swiss Belhotel Manokwari, Papua Barat, (04/11).

Pertemuan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Wapres di Tanah Papua setelah memimpin Rapat Pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Gedung Keuangan Negara Manokwari.

Dalam arahannya, Wapres menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pengawasan bersama terhadap penyaluran dana Otsus dan program-program pembangunan agar berjalan transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil nyata di lapangan.

“Dana Otsus yang selama ini sudah tersalurkan ini mohon ke depan bisa lebih dikawal dengan baik. Kita ingin dana ini benar-benar bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Mungkin selama ini masih banyak kekurangan, dan ini tugas saya sebagai pembantu Presiden untuk memastikan ke depan lebih efisien dan tepat sasaran,” ujar Wapres.

Lebih lanjut, Wapres menyampaikan bahwa kunjungannya ke Papua kali ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Damai.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, butuh dikawal oleh masyarakat setempat, tokoh-tokoh adat, tokoh agama, semua yang ada di sini untuk bersama-sama mengawal program visi-misi Bapak Presiden,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyebut sejumlah program prioritas yang tengah berjalan, antara lain program Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat MBG, Sekolah Garuda, dan Revitalisasi Sekolah. Ia menilai program-program tersebut penting untuk memperkuat indeks pembangunan manusia (IPM) di Tanah Papua.

Selain itu, Wapres juga menyinggung pembangunan infrastruktur Trans Papua yang masih menyisakan beberapa ruas belum tersambung.

Ia berharap penyelesaian jalur ini akan berdampak langsung pada penurunan inflasi dan harga bahan pokok di wilayah pedalaman.

“Kalau aksesnya sudah terbuka, harga-harga bisa lebih stabil, inflasi terkendali, dan ekonomi lokal bisa tumbuh lebih cepat,” ungkapnya.

Dalam arahannya, Wapres menegaskan kembali komitmen pemerintah pusat bahwa pembangunan Indonesia tidak boleh bersifat Jawa-sentris, melainkan Indonesia-sentris.

“Papua bukan tempat pengasingan atau pembuangan. Papua adalah bagian dari NKRI dan harus kita berikan perhatian khusus. Karena itu dibentuk dua lembaga (BP3OKP dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua) untuk memastikan semua program pembangunan berjalan lebih cepat dan tepat,” tegas Wapres.

Menutup arahannya, Wapres menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendengarkan masukan dari masyarakat dan para tokoh di Tanah Papua.

“Nanti saya lebih banyak mendengar saja, berkaitan dengan keluhan dan masukan dari Bapak-Ibu semua. Ini penting agar pembangunan di Papua benar-benar berangkat dari kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Wakil Gubernur Mohamad Lakotani, Ketua DPRD Papua Barat Orgenes Wonggor, Ketua MRP Papua Barat Judson Ferdinandus Waprak, serta para bupati se-Papua Barat, kalangan akademisi dan tokoh agama. (Timo)

Continue Reading

Papua

Berbagi Kebahagiaan, Wapres Ajak Anak Yatim di Manokwari Belanja Kebutuhan Sekolah

Published

on

Manokwari PB— Sebagai wujud kepedulian sosial sekaligus menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto agar para pemimpin negara terus dekat dengan masyarakat, khususnya anak-anak yang membutuhkan perhatian.

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menutup rangkaian kunjungan kerja hari pertamanya di Manokwari, Papua Barat, dengan kegiatan belanja bersama anak yatim di Toko Kalawai, Senin malam (04/11/2025).

Sebanyak 69 anak yatim dan yatim piatu dari berbagai sekolah dan yayasan di Kabupaten Manokwari turut diajak oleh Wapres untuk berbelanja perlengkapan alat tulis. Mereka berasal dari lingkungan sekolah, tim sepak bola SSB, serta komunitas anak-anak yatim di Malimpi.

Kegiatan yang berlangsung penuh keceriaan ini diawali dengan sapaan hangat Wapres kepada para anak yatim yang hadir.

Dengan ramah, Wapres mengajak mereka memilih buku bacaan dan perlengkapan sekolah sesuai kebutuhan.

Suasana akrab dan bahagia tampak di wajah anak-anak saat Wapres mendampingi mereka berbelanja satu per satu.

Salah satu peserta, Jenny Sayori (13), siswi SMP Advent Manokwari, mengaku sangat senang bisa berinteraksi langsung dengan Wapres.

“Gembira, senang, terus semangat,” ujar Jenny polos.

Jenny yang bercita-cita menjadi polwan itu juga mengungkapkan bahwa barang yang dibelanjakan adalah perlengkapan sekolah yang ia butuhkan.

Sementara itu, Ibu Sunarti, guru pendamping dari SMP Yapis Manokwari yang turut mendampingi dua anak asuhnya, menyampaikan rasa syukurnya atas kegiatan tersebut.

“Kami khususnya dari SMP Yapis Manokwari, kami sangat bersyukur dengan adanya program ini. Artinya khusus untuk anak-anak yang memang membutuhkan, kami rasakan sangat bermanfaat untuk mereka, khususnya untuk keperluan sekolah,” tuturnya.

Ibu Sunarti juga berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.

“Ya, semoga kegiatan seperti ini akan diadakan kembali,” imbuhnya.

Melalui kegiatan ini, Wapres menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan kebahagiaan dan semangat belajar bagi anak-anak yatim serta pelajar di Papua Barat.

Kegiatan ini juga menjadi simbol sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menebarkan nilai-nilai kasih, kepedulian, dan pendidikan bagi generasi penerus bangsa. (Timo)

Continue Reading

Papua

Tinjau Pasar Wosi Manokwari, Wapres Pastikan Stabilitas Harga dan Kondisi Infrastruktur Pasar

Published

on

Manokwari PB— Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau langsung kondisi Pasar Wosi di Manokwari, Papua Barat, Rabu pagi (05/11/2025)

untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok sekaligus meninjau kondisi infrastruktur pasar yang menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat.

Kunjungan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah memperkuat ketahanan pangan, menjaga daya beli masyarakat, serta memperhatikan sarana dan prasarana pendukung perekonomian rakyat di wilayah timur Indonesia.

Setibanya di lokasi sekitar pukul 08.00 WIT, Wapres langsung menyapa para pedagang dan meninjau area pasar yang menjual kebutuhan pokok dan sayur-mayur.

Selama kunjungan, Wapres berbincang akrab dengan para pedagang mengenai ketersediaan bahan pangan dan kondisi harga di lapangan.

Ia juga menanyakan situasi jual-beli menjelang akhir tahun, termasuk pasokan sembako, sayur, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Di Pasar Wosi sendiri terdapat 3.063 pedagang yang terdiri atas pedagang sayur (1.631 orang), pedagang pakaian, aksesoris, sepatu, dan sandal (1.355 orang), serta pedagang sembako (35 orang), jasa pengetikan (25 orang), dan penjahit (17 orang).

Salah satu pedagang, Lahoma (73), mengaku senang dapat berbincang langsung dengan Wapres yang menanyakan harga jual barang dagangannya.

“Tadi Mas Wapres tanya-tanya harga,” ujarnya sambil tersenyum.

Lahoma yang telah berjualan di Pasar Wosi selama 20 tahun menceritakan bahwa sudah berdagang sejak pasar tersebut belum resmi berdiri.

“Saya senang sekali bisa ketemu Mas Wapres,” tuturnya.

Pedagang lainnya Rinche Endo (33), turut merasakan kebahagiaan ketika dagangannya dibeli langsung oleh Wapres.

Rinche yang menjual hasil kebun seperti jagung, ubi, dan rica mengaku tak menyangka Wapres mampir ke lapaknya.

Rinche menuturkan bahwa semua barang dagangannya berasal dari kebun sendiri, dan ia membawa hasil panen itu setiap hari ke pasar untuk dijual.

“Rasanya senang sekali, orang beli begini senang,” ujarnya dengan wajah sumringah.

Melalui peninjauan ini, Wapres ingin memastikan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat berjalan lancar dan harga sembako tetap terjangkau. (Timo)

Continue Reading

Trending