TULUNGAGUNG, 90detik.com – Hubungan yang semakin memanas antara PBNU dan PKB kubu Muhaimin berdampak pada organisasi di bawahnya, termasuk Garda Bangsa sebagai organisasi sayap partai PKB, serta Banser dan Pagar Nusa sebagai badan otonom di bawah NU.
Pernyataan Ketua DKN Garda Bangsa PKB, Tommi Kurniawan, yang menyatakan siap melawan bahkan berperang dengan GP Ansor, memicu reaksi keras dari Banser dan Pagar Nusa.
Gus Syafiq Syauqi, Komandan Banser Nasional (Kasatkornas), dan Malik, Ketua Pasukan Inti Pimpinan Pusat Pagar Nusa, menanggapi pernyataan bernada tantangan “perang” dari Tommi Kurniawan.
Mereka menjelaskan bahwa akan berkoordinasi dengan PBNU dan melakukan tabayyun kepada Ketua DKN Garda Bangsa PKB terkait pernyataan tersebut.
Sementara itu, Eko Wijianto, Komandan Banser Tulungagung, merespons ketegangan yang dipicu oleh pernyataan Tommi Kurniawan terhadap GP Ansor.
Ia menegaskan bahwa Banser Tulungagung satu komando dengan Kasatkornas, Gus Syafiq Syauqi, dan menekankan bahwa GP Ansor tidak boleh dikaitkan dengan partai politik. Ia menegaskan bahwa Banser, sebagai penjaga ulama, akan selalu patuh pada ulama.
“Apapun instruksi Kasatkornas mengenai hasil tindak lanjut dari tabayyun, kami siap satu komando,” tegas Eko pada 3 September 2024.
Senada dengan Eko Wijianto, Ketua Pagar Nusa Tulungagung, Khoirul Huda, juga menegaskan kesiapannya mengikuti instruksi dari Pimpinan Pusat Pagar Nusa.
“Kami di struktur bawah tetap satu komando dan siap menghadapi tantangan dari DKN Garda Bangsa PKB. Kami menunggu hasil tabayyun Pimpinan Pusat. Apabila benar terjadi perang, kami siap,” tegasnya, dengan ciri khas songkok lancip yang selalu dikenakannya. (Abd/Red)