TULUNGAGUNG, 90detik.com-Tinggal sepuluh hari terakhir, pesta demokrasi akan dilaksanakan, pada 14 Februari 2024. Namun Di ujung perebutan pemenang pemilu 2024 bermunculan kampanye hitam.
Gemar melakukan perilaku negatif, dengan melakukan kampanye hitam atau’Black Campaign’ yang banyak diduga dilakukan para timses paslon.
Menurut Sekretaris IPHI Jatim, KH. Imam Mawardi Ridlwan menyampaikan, tujuan kampanye hitam adalah rekayasa dan strategis brutal untuk menjatuhkan pesaingnya.
“Black campaign itu rekayasa yang menghasilkan fitnah, kebohongan dan provokasi. Polanya adalah memproduksi video atau informasi hoaks untuk disebarkan baik secara tradisional maupun modern yang menggunakan medsos. Perilaku kampanye hitam termasuk dosa,” ujar KH Imam Mawardi yang juga pengurus dari pondok pesantren Al Azhaar Tulungagung, pada Sabtu (03/02/2024).
Tokoh ulama Tulungagung, yang akrab disapa Abah Imam ini juga menghimbau, para tokoh agama dan masyarakat berperan memberi penyuluhan dan nasehat agar ada kesadaran para timses tidak terjerembab dosa.
“Sepatutnya para tokoh agama dan tokoh masyarakat, turut berperan aktif dengan memberikan pemahaman. Apa yang dilakukan adalah suatu perbuatan dosa,”jelasnya.
Abah Imam juga menegaskan, telah banyak narasi yang menolak adanya kampanye hitam, namun terkadang masih saja ada.
Untuk itu, masih Abah Imam mengatakan, untuk selalu melakukan cek lebih dahulu, dan jangan langsung untuk dibagikan.
“Sebagai seorang yang beragama tentunya semua tahu bahwa menyebarkan informasi yang tidak benar adalah perbuatan fitnah. Untuk itu mari bersama-sama, cek dan ricek. Dan menjaga pemilu yang berazaskan Luber Jurdil untuk masa depan bangsa dan negara,”pungkasnya.
(JK/Red)