Menu

Mode Gelap
Beri Apresiasi, Pemkot Blitar Gelar Undian PBB-P2 Tahun 2023 Tingkatkan Kerjasama Pendidikan Indonesia dan Jerman, Pengasuh Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung Berkunjung ke Jerman Pelaku Pencurian Mobil Berhasil Diringkus Polisi, Ini Modusnya… Rakorbin SSDM Polri, Biro SDM Polda Jatim Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan Gratis

Jawa Timur · 4 Feb 2024 WIB ·

Model Kepemimpinan Nasional Indonesia, Abah Imam: Lima Hal yang Wajib Diperhatikan 


 Model Kepemimpinan Nasional Indonesia, Abah Imam: Lima Hal yang Wajib Diperhatikan  Perbesar

TULUNGAGUNG, 90detik.comSepuluh hari lagi, rakyat Indonesia menuju pesta demokrasi. Sebagian rakyat Indonesia masih ada yang ragu untuk memilih pasangan calon (paslon) capres-cawapresnya.

Terkadang mereka belum memiliki referensi atau kriteria kepemimpinan nasional, awak media 90detik.com diberi kesempatan wawancara bersama Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH. Imam Mawardi Ridlwan mengenai sosok pemimpin di negeri ini.

Menurutnya, kepemimpinan Indonesia itu kepemimpinan yang khas Indonesia. Yaitu karakter dalam memimpin yang diambil dari ajaran para pendahulu dan pendiri bangsa.

Kepemimpinan yang karismatik karena ada kekuatan spiritualnya sangat tinggi.

“Model kepemimpinan Indonesia adalah kepemimpinan Pancasila yang berkarakter “ngayomi”, sebagai tauladan, membersamai rakyatnya dan tidak molimo,”terang Abah Imam panggilan akrabnya, pada Minggu (04/02/2024).

Masih, Abah Imam sampaikan kepemimpinan nasional Indonesia adalah dilandasi akhlakul karimah, budi pekerti yang luhur, mengedepankan etika dan moralitas.

“Mengapa ini menjadi karakter utama?, karena pendiri bangsa adalah sosok pilihan yang memiliki adab, budi pekerti tinggi dan mengutamakan moralitas,” Abah Imam menegaskan.

Bukan hanya itu, sosok pemimpin harus memiliki karakter kepemimpinan Pancasila, ada lima hal yang harus ada dalam sosok pemimpin di Indonesia.

Abah Imam, menjelaskan untuk yang pertama kepemimpinan yang dilandasi iman dan taqwa. Hal ini menjadi landasan karena keberadaan kepemimpinan nasional Indonesia itu panutan utama bagi rakyatnya.

Yang kedua berjiwa nasionalis. Yaitu membela tanah air. Mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga kebhinekaan Indonesia.

Ketiga adalah mengabdi pada negeri totalitas sehingga tidak bertindak KKN apalagi korupsi.

Keempat, memiliki kekuatan badan dan kecerdasan pemikir serta lemah lembut yang welas asih atau sholih sosial.

Dan terakhir kelima menjalankan politik luar negeri bebas aktif tidak menjadi antek asing dan aseng. Tidak menjadi agen, kepanjangan tangan para penjajah.

“Nah itulah lima hal yang harus dijadikan pedoman untuk memilih paslon, dan semuanya tergantung dari hati nurani rakyat. Untuk itu boleh berbeda pilihan tapi yang utama adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya.

(JK/Red)

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mobil Senyum Polres Tulungagung Hadir Berbagi Makanan Bergizi, Pelajar SLB Riang Hati

17 Januari 2025 - 05:43 WIB

Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya Dilarang

17 Januari 2025 - 05:39 WIB

Pemalsu Dokumen Kredit Rugikan Bank 750 Juta, Pasutri Diamankan

16 Januari 2025 - 14:49 WIB

Dugaan Manipulasi Data Seleksi PPPK Mengemuka, BKPSDM Sebut Sekcam Yang Menandatanganinya

16 Januari 2025 - 12:16 WIB

Kembali Kepada Kemasyhuran Pada Masa Lalu, Kiprah Kahiyang Ayu Penyanyi Anak-anak di 2025

15 Januari 2025 - 12:07 WIB

Hindari Penyalah Gunaan Senpi, Propam Periksa Senjata Api

15 Januari 2025 - 12:02 WIB

Trending di Jawa Timur